SELAIN upaya pencegahan dan pemadaman kebakaran
hutan dan lahan (karhutla) yang selama ini dilakukan, penegakan hukum terhadap
pihak-pihak yang terlibat dalam karhutla juga terus digencarkan.
Hingga 25 September 2019, Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK telah
menyegel 56 lahan yang terbakar milik perusahaan. Selanjutnya, data terbaru
pada 28 September 2019, bertambah menjadi 62 lahan perusahaan yang telah
disegel yang merupakan hasil kerja keras tim penegakan hukum di lapangan.
Satelit Modis yang digunakan BMKG yang menjadi standar kondisi cuaca di
ASEAN menunjukkan pada 23 September 2019 jumlah titik panas (hotspot) seluruh
Indonesia berjumlah 1.374 titik, dimana di Riau terdapat 134 titik, Jambi 324
titik, Sumatera Selatan 337 titik, Kalimantan Barat 20 titik, Kalimantan Tengah
279 titik, dan Kalimantan Selatan 49 titik, serta Kalimantan Timur 11 titik.
Untuk tanggal 25 September 2019, Riau dan enam (6) wilayah prioritas penanganan
kebakaran hutan dan lahan nasional lainnya, semuanya mengalami penurunan.
Secara nasional jumlah titik api pada 25 September 2019, jumlah titik api
seluruh Indonesia sebanyak 554 titik, dengan sebaran Riau 68 titik, Jambi 15
titik, Sumatera Selatan 13 titik, Kalimantan Barat 9 titik, Kalimantan Tengah
268 titik, Kalimantan Selatan 39 titik, Kalimantan Timur 60 titik.
Pada 26 September, satelit modis menangkap kenaikan jumlah titik api,
dimana pada pukul 18.55, setelit mencatat ada 915 titik api seluruh Indonesia,
dengan Riau tanpa titik api, Jambi 33 titik api, Sumatera Selatan 18 titik api,
Kalimantan Barat 59 titik api, Kalimantan Tengah 674 titik api, Kalimantan
Selatan 28 titik api, Kalimantan Timur 38 titik api.
Selanjutnya penurunan kembali terjadi pada Jumat (27/9/2019), kemarin pukul
22.12 satelit mencatat ada 223 titik panas di seluruh Indonesia, dimana Riau
hanya 9 titik panas, Jambi 96 titik, terdapat 8 titik panas di Sumatera
Selatan, Kalimantan Barat 1 titik, Kalimantan Tengah 1 titik panas, Kalimantan
Selatan 1 titik panas, Kalimantan Timur 33 titik panas.
Pada Sabtu 28 September 2019 pukul 06.02. WIB tren penurunan kembali
terjadi. Terdapat 136 titik panas di seluruh Indonesia. Khusus di wilayah rawan
karhutla, di Riau terdapat 2 titik, Jambi 17 titik, Sumatera Selatan 3 titik,
Kalimantan Barat tidak ditemukan titik panas, Kalimantan Tengah terdapat 4
titik, Kalimantan Selatan 1 titik, dan Kalimantan Timur terdapat 27 titik.
Sementara itu, pantauan hari ini Minggu 29 September 2019, sebagian wilayah
mengalami kenaikan jumlah hotspot, yaitu Jambi 34 titik, Sumsel 50 titik,
Kalbar 2 titik, Kalteng 48 titik, dan Kalsel 31 titik. Beberapa daerah rawan
karhutla juga ad yang mengalami penurunan hotspot yaitu Riau 1 titik dan Kaltim
14 titik.
Sehingga pantauan hotspot seluruh Indonesia per hari ini pukul 08.15 WIB
yaitu 263 titik. Terhadap wilayah yang mengalami kenaikan hotspot, Menteri LHK
sudah meminta perhatian para Gubernur, sekaligus agar terus memantau serta
memberi arahan untuk Satgas dan tim lapangan. Sementara BPPT, BMKG, BNPB, TNI
dan POLRI serta kementerian terkait terus melakukan kegiatan sesuai bidang
tugasnya.
Untuk informasi hotspot harian dapat mengunjungi www.sipongi.menlhk.go.id
yang selalu update setiap saat. (indopos/kpc)