30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Waspada Hoax dan Penipuan Undian Saat Liburan

PELAKSANA Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Program Vokasi Humas
Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati mengingatkan masyarakat agar waspada
akan maraknya hoaks atau berita bohong pada saat liburan.

“Liburan menjadi salah satu
momentum yang tidak terlepas dari terjangkitnya virus sosial, penyebaran
hoaks,” ujar Devie Rahmawati, Founder Klinik Digital Vokasi, dalam
keterangan tertulisnya yang diterima Antara, Sabtu (1/6/2019).

Ia mengatakan berdasarkan studi
yang dilakukan oleh Universitas Central Florida Rossen College, media sosial
menjadi sumber informasi liburan yang tidak terbatas, termasuk evaluasi tentang
pelayanan hotel, rumah makan, dan tempat-tempat wisata.

“Isu dan dampak dari
produksi dan penyebaran berita hoaks bahkan mampu menghilangkan nyawa manusia.
Berkenaan dengan kegiatan yang berlangsung di Bulan Ramadhan, dalam sebuah
dialog, tim menyampaikan informasi tentang hoaks yang juga membayang-bayangi
suasana liburan,” katanya. Devie Rahmawati yang juga Ketua Program Studi
Vokasi Humas UI.

Baca Juga :  Jadilah Pemenang pada Kompetisi Masuk PTN

Satu dari tiga evaluasi tentang
fasilitas liburan adalah informasi palsu. Para pemberi tinjuan dengan sengaja
memberikan penilaian negatif, agar mendapatkan kompensasi finansial dari
komentar yang mereka berikan di media sosial.

Karena ketika tulisan yang diberikan
kemudian dibaca oleh banyak orang, maka mereka akan mendapatkan keuntungan
ekonomi dari setiap komen atau klik yang diberikan oleh pembaca lain.

Selain itu lanjutnya juga ada
website dan aplikasi palsu yang mengatakan bahwa mereka menjual barang-barang
mewah misalnya, namun dengan harga diskon yang membuat banyak konsumen tergiur.
Kenyataannya mereka hanya ingin mengambil data kita termasuk data keuangan
seperti kartu kredit.

Ini terjadi dimana pun,
sebagaimana di Eropa tahun 2018 lalu terdapat 5.000 orang menjadi korban
penipuan pemesanan daring di saat liburan, dengan nilai kerugian mencapai tujuh
juta poundstreling. Sebagian besar penipuan (53 persen) adalah pemesanan tiket
pesawat.

Baca Juga :  Tampilan Futuristis untuk Halloween

Program Vokasi Humas UI,
menyelenggarakan tiga kegiatan serial Pengabdian Masyarakat (Pengmas) di
Yogyakarata bersama Kampus Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta; TVRI
Yogyakarta; dan Masyarakat Umum dalam talkshow & dialog tentang “Saring
Sebelum Sharing. Dalam Perspektif Sosial, Media, Keluarga, dan Kesehatan”.
Ketiga kegiatan dihadiri lebih dari 100 peserta.

Dalam tiga pertemuan tersebut,
keempat pembicara, yaitu Devie Rahmawati, Amelita Lusia, Reska Herlambang, dan
Lim Suriady membeberkan sejarah, motivasi dan praktik-praktik hoaks baik di
dalam maupun luar negeri. (indopos/kpc)

PELAKSANA Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Program Vokasi Humas
Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati mengingatkan masyarakat agar waspada
akan maraknya hoaks atau berita bohong pada saat liburan.

“Liburan menjadi salah satu
momentum yang tidak terlepas dari terjangkitnya virus sosial, penyebaran
hoaks,” ujar Devie Rahmawati, Founder Klinik Digital Vokasi, dalam
keterangan tertulisnya yang diterima Antara, Sabtu (1/6/2019).

Ia mengatakan berdasarkan studi
yang dilakukan oleh Universitas Central Florida Rossen College, media sosial
menjadi sumber informasi liburan yang tidak terbatas, termasuk evaluasi tentang
pelayanan hotel, rumah makan, dan tempat-tempat wisata.

“Isu dan dampak dari
produksi dan penyebaran berita hoaks bahkan mampu menghilangkan nyawa manusia.
Berkenaan dengan kegiatan yang berlangsung di Bulan Ramadhan, dalam sebuah
dialog, tim menyampaikan informasi tentang hoaks yang juga membayang-bayangi
suasana liburan,” katanya. Devie Rahmawati yang juga Ketua Program Studi
Vokasi Humas UI.

Baca Juga :  Jadilah Pemenang pada Kompetisi Masuk PTN

Satu dari tiga evaluasi tentang
fasilitas liburan adalah informasi palsu. Para pemberi tinjuan dengan sengaja
memberikan penilaian negatif, agar mendapatkan kompensasi finansial dari
komentar yang mereka berikan di media sosial.

Karena ketika tulisan yang diberikan
kemudian dibaca oleh banyak orang, maka mereka akan mendapatkan keuntungan
ekonomi dari setiap komen atau klik yang diberikan oleh pembaca lain.

Selain itu lanjutnya juga ada
website dan aplikasi palsu yang mengatakan bahwa mereka menjual barang-barang
mewah misalnya, namun dengan harga diskon yang membuat banyak konsumen tergiur.
Kenyataannya mereka hanya ingin mengambil data kita termasuk data keuangan
seperti kartu kredit.

Ini terjadi dimana pun,
sebagaimana di Eropa tahun 2018 lalu terdapat 5.000 orang menjadi korban
penipuan pemesanan daring di saat liburan, dengan nilai kerugian mencapai tujuh
juta poundstreling. Sebagian besar penipuan (53 persen) adalah pemesanan tiket
pesawat.

Baca Juga :  Tampilan Futuristis untuk Halloween

Program Vokasi Humas UI,
menyelenggarakan tiga kegiatan serial Pengabdian Masyarakat (Pengmas) di
Yogyakarata bersama Kampus Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta; TVRI
Yogyakarta; dan Masyarakat Umum dalam talkshow & dialog tentang “Saring
Sebelum Sharing. Dalam Perspektif Sosial, Media, Keluarga, dan Kesehatan”.
Ketiga kegiatan dihadiri lebih dari 100 peserta.

Dalam tiga pertemuan tersebut,
keempat pembicara, yaitu Devie Rahmawati, Amelita Lusia, Reska Herlambang, dan
Lim Suriady membeberkan sejarah, motivasi dan praktik-praktik hoaks baik di
dalam maupun luar negeri. (indopos/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru