28.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Sempat Mengerem saat Melihat Motor Korban Menyalip

Yosepha Ika Septriana telah
pergi untuk selama-lamanya. Pegawai Bank Kalteng Cabang Pembantu Tangkiling itu
meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Tjilik Riwut Km 25. Aparat dari
Satlantas Polres Palangka Raya pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara
(TKP) peristiwa nahas ini.

 

====================================

BERDASARKAN hasil olah
TKP yang dilakukan Unit Laka Polresta Palangka Raya dan menghadirkan saksi
serta sopir truk, kecelakaan yang melibatkan truk trailer di Jalan Tjilik Riwut
Km 25 itu bermula ketika Yamaha Mio bernomor polisi KH 3829 TF yang dikendarai
Ika melaju dari tempat kerjanya menuju Kota Palangka Raya.

Sekitar pukul 16.30
WIB, saat melintasi tikungan itu, perempuan kelahiran 1992 itu berusaha
mendahului sebuah truk trailer atau tronton bermuatan alat berat bernomor
polisi KH 8802 AP. Truk tersebut dikemudikan oleh Bustani dengan kecepatan 40
km/jam.

“Saya lihat dari
kaca spion, dia mau nyalip, jadi saya sedikit minggirkan truk. Bahkan ban kiri sampai
keluar aspal,” cerita Bustani kepada Kalteng Pos di lokasi kejadian, Sabtu
pagi (30/11).

Belum sepenuhnya
melewati bodi truk trailer itu, dari arah berlawanan muncul sebuah truk tanpa
muatan dengan kecepatan tinggi. Sang sopir truk mencoba mengklakson dan
menghidupkan lampu jauh untuk member isyarat kepada korban.

Sontak Ika langsung
mengurangi kecepatan sepeda motornya. Ngerem. Alhasil, kendaraan pun oleng ke
kiri. Berbenturan dengan bodi kanan truk trailer. Korban pun terjatuh dari
motornya, masuk ke kolong truk dan terlindas ban kanan paling belakang.

“Andai dia
(korban,red) langsung terus melaju untuk menyalip, kemungkinan besar masih
sempat, itu pun kalau truk yang dari arah berlawanan mau mengurangi
kecepatan,” ucap pria berambut gondrong ini.

Baca Juga :  Kisah Pahit Ojol Saat Mendapat Order Fiktif

Diakui Bustani, saat peristiwa
itu terjadi truknya bergerak pelan karena melintasi tikungan.

“Setelah melihat
dia (korban) jatuh, saya langsung berhentikan truk,” ujar warga yang
berdomisili di Jalan dr Murjani itu.

Pantauan wartawan
Kalteng Pos di TKP, jarak dari benturan awal terjadi hingga ke lokasi jatuhnya sepeda
motor korbanberjarak 21 langkah kaki orang dewasa.

Dengan kembali terjadinya
lakalantas yang merenggut nyawa manusia, Kasatlantas Polresta Palangka Raya AKP
Anang Herdiyanto mengimbau agar markah dan rambu lalu lintas di jalan
diperhatikan oleh setiap pengendara, karena keberadaan
markah itu bertujuan untuk memberi tahu hal yang harus dipatuhi dan atau tidak
boleh dilakukan selama berkendara. Salah satunya soal fungsi garis putih di
jalan raya.

Dijelaskannya, markah dengan
garis putih putus-putus memperbolehkan pengendara kendaraan bermotor melintasi
markah apabila ingin berpindah jalur dan menyalip kendaraan di depan, dengan
tetap berhati-hati.

“Sedangkan markah berbentuk
garis putih panjang, tanda ini biasanya pada jalan bertikungan atau zebra
cross. Artinya, pengendara tidak boleh melewati garis tersebut (tak boleh
menyalip kendaraan di depan),” imbaunya.

Sementara itu, jenazah Ika
telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Km 12, Sabtu (30/11) pukul
12.00 WIB. Orang tua, sanak keluarga, rekan kerja, dan para pelayat mengantarkan
perempuan yang genak berusia 27 tahun pada 1 September lalu menuju tempat
peristirahatan terakhirnya. Acara diawali dengan kebaktian sebelum pemakaman di
rumah duka dan dilanjutkan dengan prosesi pemakaman.

Baca Juga :  Tak Hanya Pasien Covid-19, Pelayanan Maksimal untuk Semua Pasien

“Kami keluarga besar
tentu merasa sangat kehilangan atas kepergiaan almarhumah. Tetapi kami serahkan
semuanya kepada Yang Maha Kuasa,” kata paman Ika, Niko, saat dibincangi Kalteng
Pos di rumah duka, kemarin siang.

Diungkapkan Tomi,
seyogyanya keluarga sepakat untuk memulai acara pemakaman, Sabtu (30/11)
sekitar pukul 15.00 WIB. Akan tetapi karena kondisi cuaca yang kurang
memungkinkan, acara pemakaman pun akhirnya dipercepat.

“Karena dokter
menyarankan untuk segera dilakukan pemakaman, kami ikuti saran itu,” ucapnya sembari
memegang sapu untuk membersihkan halaman rumah.

Menurut Tomi, sehari-hari
Ika berangkat maupun pulang dari tempat kerja dengan menumpangi mobil pimpinan bersama
rekan-rekan lainnya.

“Kami juga tidak tahu
pasti kenapa hari itu mereka berangkat kerja menggunakan sepeda motor,” jelas
pria paruh baya itu.

Meski demikian, keluarga
besar telah mengiklaskan kepergian Ika. Mereka pun menyerahkan sepenuhnya
kepada pihak berwajib untuk menindaklanjuti peristiwa kecelakaan itu.

Kepergian Ika menimbulkan
dukacita mendalam bagi keluarga maupun sahabatnya. Akun kolom komentar Instagram
@ikaseptriana dibanjiri ucapan belasungkawa dan kesedihan.

“Kak, selamat
jalan ya. Makasih sudah menjadi orang baik. Senang bisa kenal kak Ika dan
ngerasain tinggal di kost yang super seru. Love you kak Ika,” tulis
@hapsawrite.

Akun lainnya
berkomentar: “Selamat jalan kawan, damai di surga amiin,” cuit
@davidhalomoan.

Sedangkan akun @retno55 berkomentar: “Ika,
selamat jalan semoga tenang di sisinya. Sedih banget dengar beritamu,”
katanya ditambah dengan emotikon menangis. (*oiq/nue/ce/ala) 

Yosepha Ika Septriana telah
pergi untuk selama-lamanya. Pegawai Bank Kalteng Cabang Pembantu Tangkiling itu
meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Tjilik Riwut Km 25. Aparat dari
Satlantas Polres Palangka Raya pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara
(TKP) peristiwa nahas ini.

 

====================================

BERDASARKAN hasil olah
TKP yang dilakukan Unit Laka Polresta Palangka Raya dan menghadirkan saksi
serta sopir truk, kecelakaan yang melibatkan truk trailer di Jalan Tjilik Riwut
Km 25 itu bermula ketika Yamaha Mio bernomor polisi KH 3829 TF yang dikendarai
Ika melaju dari tempat kerjanya menuju Kota Palangka Raya.

Sekitar pukul 16.30
WIB, saat melintasi tikungan itu, perempuan kelahiran 1992 itu berusaha
mendahului sebuah truk trailer atau tronton bermuatan alat berat bernomor
polisi KH 8802 AP. Truk tersebut dikemudikan oleh Bustani dengan kecepatan 40
km/jam.

“Saya lihat dari
kaca spion, dia mau nyalip, jadi saya sedikit minggirkan truk. Bahkan ban kiri sampai
keluar aspal,” cerita Bustani kepada Kalteng Pos di lokasi kejadian, Sabtu
pagi (30/11).

Belum sepenuhnya
melewati bodi truk trailer itu, dari arah berlawanan muncul sebuah truk tanpa
muatan dengan kecepatan tinggi. Sang sopir truk mencoba mengklakson dan
menghidupkan lampu jauh untuk member isyarat kepada korban.

Sontak Ika langsung
mengurangi kecepatan sepeda motornya. Ngerem. Alhasil, kendaraan pun oleng ke
kiri. Berbenturan dengan bodi kanan truk trailer. Korban pun terjatuh dari
motornya, masuk ke kolong truk dan terlindas ban kanan paling belakang.

“Andai dia
(korban,red) langsung terus melaju untuk menyalip, kemungkinan besar masih
sempat, itu pun kalau truk yang dari arah berlawanan mau mengurangi
kecepatan,” ucap pria berambut gondrong ini.

Baca Juga :  Kisah Pahit Ojol Saat Mendapat Order Fiktif

Diakui Bustani, saat peristiwa
itu terjadi truknya bergerak pelan karena melintasi tikungan.

“Setelah melihat
dia (korban) jatuh, saya langsung berhentikan truk,” ujar warga yang
berdomisili di Jalan dr Murjani itu.

Pantauan wartawan
Kalteng Pos di TKP, jarak dari benturan awal terjadi hingga ke lokasi jatuhnya sepeda
motor korbanberjarak 21 langkah kaki orang dewasa.

Dengan kembali terjadinya
lakalantas yang merenggut nyawa manusia, Kasatlantas Polresta Palangka Raya AKP
Anang Herdiyanto mengimbau agar markah dan rambu lalu lintas di jalan
diperhatikan oleh setiap pengendara, karena keberadaan
markah itu bertujuan untuk memberi tahu hal yang harus dipatuhi dan atau tidak
boleh dilakukan selama berkendara. Salah satunya soal fungsi garis putih di
jalan raya.

Dijelaskannya, markah dengan
garis putih putus-putus memperbolehkan pengendara kendaraan bermotor melintasi
markah apabila ingin berpindah jalur dan menyalip kendaraan di depan, dengan
tetap berhati-hati.

“Sedangkan markah berbentuk
garis putih panjang, tanda ini biasanya pada jalan bertikungan atau zebra
cross. Artinya, pengendara tidak boleh melewati garis tersebut (tak boleh
menyalip kendaraan di depan),” imbaunya.

Sementara itu, jenazah Ika
telah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Km 12, Sabtu (30/11) pukul
12.00 WIB. Orang tua, sanak keluarga, rekan kerja, dan para pelayat mengantarkan
perempuan yang genak berusia 27 tahun pada 1 September lalu menuju tempat
peristirahatan terakhirnya. Acara diawali dengan kebaktian sebelum pemakaman di
rumah duka dan dilanjutkan dengan prosesi pemakaman.

Baca Juga :  Tak Hanya Pasien Covid-19, Pelayanan Maksimal untuk Semua Pasien

“Kami keluarga besar
tentu merasa sangat kehilangan atas kepergiaan almarhumah. Tetapi kami serahkan
semuanya kepada Yang Maha Kuasa,” kata paman Ika, Niko, saat dibincangi Kalteng
Pos di rumah duka, kemarin siang.

Diungkapkan Tomi,
seyogyanya keluarga sepakat untuk memulai acara pemakaman, Sabtu (30/11)
sekitar pukul 15.00 WIB. Akan tetapi karena kondisi cuaca yang kurang
memungkinkan, acara pemakaman pun akhirnya dipercepat.

“Karena dokter
menyarankan untuk segera dilakukan pemakaman, kami ikuti saran itu,” ucapnya sembari
memegang sapu untuk membersihkan halaman rumah.

Menurut Tomi, sehari-hari
Ika berangkat maupun pulang dari tempat kerja dengan menumpangi mobil pimpinan bersama
rekan-rekan lainnya.

“Kami juga tidak tahu
pasti kenapa hari itu mereka berangkat kerja menggunakan sepeda motor,” jelas
pria paruh baya itu.

Meski demikian, keluarga
besar telah mengiklaskan kepergian Ika. Mereka pun menyerahkan sepenuhnya
kepada pihak berwajib untuk menindaklanjuti peristiwa kecelakaan itu.

Kepergian Ika menimbulkan
dukacita mendalam bagi keluarga maupun sahabatnya. Akun kolom komentar Instagram
@ikaseptriana dibanjiri ucapan belasungkawa dan kesedihan.

“Kak, selamat
jalan ya. Makasih sudah menjadi orang baik. Senang bisa kenal kak Ika dan
ngerasain tinggal di kost yang super seru. Love you kak Ika,” tulis
@hapsawrite.

Akun lainnya
berkomentar: “Selamat jalan kawan, damai di surga amiin,” cuit
@davidhalomoan.

Sedangkan akun @retno55 berkomentar: “Ika,
selamat jalan semoga tenang di sisinya. Sedih banget dengar beritamu,”
katanya ditambah dengan emotikon menangis. (*oiq/nue/ce/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru