26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Imbauan untuk ASN Dinilai Bukan Solusi yang Tepat

MUARA TEWEH- Sejak Mei 2019 lalu,
harga elpiji bersubsidi 3 kilogram, tampak tidak ada solusi yang akurat dari
dinas
terkait. Bahkan hingga
kini, di Muara Teweh, harganya
40
Rp ribu per tabung. Solusi yang ditawarkan
Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Barito Utara hanya
berupa
imbauan
bagi
aparatur sipil negara (ASN) agar tidak menggunakan
elpiji 3 kg. Imbauan ini sepertinya kurang efektif untuk bisa menyelesaikan masalah krisis dan
harga yang tinggi elpiji bersubsidi itu
. Bahkan ada yang
mengusulkan agar bisa memanfaatkan keberadaan perusahaan daerah (perusda) dalam
menyalurkan elpiji tersebut.

Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Barito Utara
Rosmadianor berpandangan
, bahwa solusi untuk
menekan harga
elpiji tersebut, salah
satu
caranya
yaitu minta ASN agar tidak menggunakan tabung elpiji
bersubsidi 3 kg.

Baca Juga :  Tahun Ini, Ada Seratus Lebih PNS yang Pensiun

Pihaknya akan membagikan
surat edaran berisi imbauan terkait larangan bagi ASN menggunakan tabung elpiji
3 kg.
“Isi suratnya nanti, untuk seluruh pegawai agar tidak
dilayani oleh agen dan pengencer atas pembelian tabung gas elpiji 3 kg,”
tegasnya.

Sementara  anggota DPRD Barito Utara H
Tajeri
meragukan solusi yang diberikan Dinas
Perdagangan dan
Perindustrian itu
.
Menurutnya
, kebijakan tentang larangan ASN menggunakan gas melon
itu bukan solusi yang tepat. Sebah ASN, dalam hal ini PNS terbagi menjadi
beberapa golongan.

“Melarang PNS membeli gas elpiji 3 kg
bersubsidi itu bukan solusi, karena PNS terbagi menjadi beberapa golongan. Ini
perlu kesadaran diri, bagi yang merasa mampu
, jangan beli yang 3
kilogram,” tandasnya.

Baca Juga :  Gunakan APBD untuk Kesejahteraan Rakyat

Sementara
salah satu
tokoh
masyarakat Muara Teweh, Tedy Sambas berharap
terkait
harga tinggi elpiji 3 kg itu,
ada solusi yang akurat dari pemerintah daerah.
“Perlu perhatian serius
pemerintah daerah
mengenai masalah mahalnya tabung gas elpiji 3 kg,”
tegasnya.

Tedy Sambas memberikan
saran, untuk menstabilkan harga melon tersebut
, perusda
perlu ikut andil. Sebab
perusahaan daerah bisa
menjadi salah
satu agen elpiji di daerah ini, untuk
menstabilkan harga sesuai
dengan yang ditetapkan pemerintah. “Menurut
saya
, perusda bisa diarahkan untuk menjadi agen elpiji
bersubsidi 3 kg
, untuk membantu masyarakat,” pungkasnya. (adl/ens)

MUARA TEWEH- Sejak Mei 2019 lalu,
harga elpiji bersubsidi 3 kilogram, tampak tidak ada solusi yang akurat dari
dinas
terkait. Bahkan hingga
kini, di Muara Teweh, harganya
40
Rp ribu per tabung. Solusi yang ditawarkan
Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Barito Utara hanya
berupa
imbauan
bagi
aparatur sipil negara (ASN) agar tidak menggunakan
elpiji 3 kg. Imbauan ini sepertinya kurang efektif untuk bisa menyelesaikan masalah krisis dan
harga yang tinggi elpiji bersubsidi itu
. Bahkan ada yang
mengusulkan agar bisa memanfaatkan keberadaan perusahaan daerah (perusda) dalam
menyalurkan elpiji tersebut.

Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Barito Utara
Rosmadianor berpandangan
, bahwa solusi untuk
menekan harga
elpiji tersebut, salah
satu
caranya
yaitu minta ASN agar tidak menggunakan tabung elpiji
bersubsidi 3 kg.

Baca Juga :  Tahun Ini, Ada Seratus Lebih PNS yang Pensiun

Pihaknya akan membagikan
surat edaran berisi imbauan terkait larangan bagi ASN menggunakan tabung elpiji
3 kg.
“Isi suratnya nanti, untuk seluruh pegawai agar tidak
dilayani oleh agen dan pengencer atas pembelian tabung gas elpiji 3 kg,”
tegasnya.

Sementara  anggota DPRD Barito Utara H
Tajeri
meragukan solusi yang diberikan Dinas
Perdagangan dan
Perindustrian itu
.
Menurutnya
, kebijakan tentang larangan ASN menggunakan gas melon
itu bukan solusi yang tepat. Sebah ASN, dalam hal ini PNS terbagi menjadi
beberapa golongan.

“Melarang PNS membeli gas elpiji 3 kg
bersubsidi itu bukan solusi, karena PNS terbagi menjadi beberapa golongan. Ini
perlu kesadaran diri, bagi yang merasa mampu
, jangan beli yang 3
kilogram,” tandasnya.

Baca Juga :  Gunakan APBD untuk Kesejahteraan Rakyat

Sementara
salah satu
tokoh
masyarakat Muara Teweh, Tedy Sambas berharap
terkait
harga tinggi elpiji 3 kg itu,
ada solusi yang akurat dari pemerintah daerah.
“Perlu perhatian serius
pemerintah daerah
mengenai masalah mahalnya tabung gas elpiji 3 kg,”
tegasnya.

Tedy Sambas memberikan
saran, untuk menstabilkan harga melon tersebut
, perusda
perlu ikut andil. Sebab
perusahaan daerah bisa
menjadi salah
satu agen elpiji di daerah ini, untuk
menstabilkan harga sesuai
dengan yang ditetapkan pemerintah. “Menurut
saya
, perusda bisa diarahkan untuk menjadi agen elpiji
bersubsidi 3 kg
, untuk membantu masyarakat,” pungkasnya. (adl/ens)

Terpopuler

Artikel Terbaru