33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tak Hanya Pasien Covid-19, Pelayanan Maksimal untuk Semua Pasien

Rumah
Sakit Umum Daerah dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya terus meningkatkan mutu
pelayanan kepada masyarakat. Baru-baru ini, berhasil melakukan operasi tumor
kandungan. Operasi yang dipimpin oleh dr Sigit Nurfianto sukses mengangkat
tumor seberat 15 kilogram.

 

M ISMAIL, Palangka
Raya

 

OPERASI tumor
kandungan bukan kali ini saja. Sudah dua kali. Pertama dilakukan akhir Juni
lalu. Bedanya, sebelumnya berat tumor yang diangkat 25 kilogram. Saat itu
operasi dipimpin oleh dr Ronius Wentaria.

Sabtu (25/7) lalu, usai
dioperasi, si pasien dijenguk oleh Direktur RSDS Palangka Raya drg Yayu Indriaty
bersama dr Sigit Nurfianto. Raut wajah kepuasan terpancar dari semua yang ada dalam
ruangan itu. Baik dr Yayu, tim medis, maupun keluarga pasien. Bersama-sama
mensyukuri keberhasilan dan kelancaran proses operasi.

Pasien bernama Pancar itu
tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada pihak rumah sakit. Kepada
dokter maupun perawat yang membantu proses operasi. Perempuan berusia 46 tahun
itu menjalani rawat inap di lantai empat Instalasi Kesehatan Reproduksi (IKR).
Pancar bercerita, sekitar 11 tahun lalu, setelah melahirkan anak ketiga, ia
sempat mengalami sakit. Ia pun menemui dokter kandungan. Hasil pemeriksaan, ditemukan
kista. Ia harus menjalani pengobatan. Alhasil ia pun sembuh. Kemudian ia hamil
lagi. Melahirkan anak keempat. Karena merasa sehat, ia tak lagi melakukan pengecekan
rutin.

Baca Juga :  Bermimpi Menjadi Mekanik, Malah Magang Jadi CS

Setahun berlalu. Mulai
terasa ada benda yang membesar dalam perutnya. Enam bulan lalu ia memberanikan
diri menemui dokter kandungan. Saat itu disarankan untuk operasi, karena sudah
mulai besar. Merasa tak ada keluhan, ia menunda operasi.

Pada akhir Juli lalu,
ibu empat anak ini memutuskan untuk menjalani operasi. Dirujuk ke RSDS. Ia
dioperasi oleh tim yang diketuai dr Sigit Nurfianto.

“Lega sekali setelah
selesai operasi. Terima kasih kepada tim dokter,” ujar Pancar yang tampak
kegirangan.

Sebelum menjalani
operasi, menurut dr Sigit, pasien telah menjalani serangkaian pemeriksaan.
Mulai dari USG, CT Scan, serta pemeriksaan darah untuk memastikan yang
bersangkutan menderita tumor ganas atau tidak. Berdasarkan hasil CT scan,
ditemukan tumor yang melekat dengan organ ginjal.

“Sebelum dilaksanakan
operasi, terlebih dahulu kami jelaskan ke pasien soal risiko di tengah pandemi.
Siap atau tidak. Si pasien pun menyatakan siap. Ia juga sempat mananyakan perihal
jaminan keamanan. Kami sampaikan bahwa kamar operasi dan ruang perawatan pasien
Covid-19 dan non-Covid-19 berbeda,” ujar dokter spesialis kandungan ini.

Baca Juga :  Sungai Hantipan dan Janji yang Tak Pernah Tuntas

Saat operasi dilaksanakan,
ditemukan tumor melekat pada beberapa organ tubuh pasien. Namun, tim dokter berhasil
melepaskan tumor dari perekatan dan mengangkatnya. Pascaoperasi, kondisi pasien
baik-baik saja. Bahkan sudah bisa berjalan. Infus sudah dilepas.

Sigit membeberkan beberapa
gejala yang perlu dikenali terkait tumor. Secara umum biasanya terjadi perubahan
pada tubuh. Jika tumor pada perut, ditandai dengan membesarnya perut. Jika di
rahim, ditandai dengan pendarahan dan perubahan pola haid.

“Kalau ganas, biasanya
terjadi penurunan berat badan yang cepat pada pasien. Fisiknya makin kurus dan makin
kurus. Ini hati-hati,” ujar dr Sigit.

Ditambahkan Yayu, selama masa pandemi ini,
selain fokus pada penanganan pasien Covid-19, RSDS juga tetap fokus memberikan
pelayanan terhadap pasien penyakit lain. Agar pelayanan berjalan baik, RSDS
menyusun strategi. Mulai dari ruang perawatan, sumber daya manusia, hingga peralatan
dibagi dua. “Ada bagian khusus untuk melayani pasien penyakit lain, ada pula
yang melayani pasien Covid-19,” ucapnya.

Rumah
Sakit Umum Daerah dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya terus meningkatkan mutu
pelayanan kepada masyarakat. Baru-baru ini, berhasil melakukan operasi tumor
kandungan. Operasi yang dipimpin oleh dr Sigit Nurfianto sukses mengangkat
tumor seberat 15 kilogram.

 

M ISMAIL, Palangka
Raya

 

OPERASI tumor
kandungan bukan kali ini saja. Sudah dua kali. Pertama dilakukan akhir Juni
lalu. Bedanya, sebelumnya berat tumor yang diangkat 25 kilogram. Saat itu
operasi dipimpin oleh dr Ronius Wentaria.

Sabtu (25/7) lalu, usai
dioperasi, si pasien dijenguk oleh Direktur RSDS Palangka Raya drg Yayu Indriaty
bersama dr Sigit Nurfianto. Raut wajah kepuasan terpancar dari semua yang ada dalam
ruangan itu. Baik dr Yayu, tim medis, maupun keluarga pasien. Bersama-sama
mensyukuri keberhasilan dan kelancaran proses operasi.

Pasien bernama Pancar itu
tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada pihak rumah sakit. Kepada
dokter maupun perawat yang membantu proses operasi. Perempuan berusia 46 tahun
itu menjalani rawat inap di lantai empat Instalasi Kesehatan Reproduksi (IKR).
Pancar bercerita, sekitar 11 tahun lalu, setelah melahirkan anak ketiga, ia
sempat mengalami sakit. Ia pun menemui dokter kandungan. Hasil pemeriksaan, ditemukan
kista. Ia harus menjalani pengobatan. Alhasil ia pun sembuh. Kemudian ia hamil
lagi. Melahirkan anak keempat. Karena merasa sehat, ia tak lagi melakukan pengecekan
rutin.

Baca Juga :  Bermimpi Menjadi Mekanik, Malah Magang Jadi CS

Setahun berlalu. Mulai
terasa ada benda yang membesar dalam perutnya. Enam bulan lalu ia memberanikan
diri menemui dokter kandungan. Saat itu disarankan untuk operasi, karena sudah
mulai besar. Merasa tak ada keluhan, ia menunda operasi.

Pada akhir Juli lalu,
ibu empat anak ini memutuskan untuk menjalani operasi. Dirujuk ke RSDS. Ia
dioperasi oleh tim yang diketuai dr Sigit Nurfianto.

“Lega sekali setelah
selesai operasi. Terima kasih kepada tim dokter,” ujar Pancar yang tampak
kegirangan.

Sebelum menjalani
operasi, menurut dr Sigit, pasien telah menjalani serangkaian pemeriksaan.
Mulai dari USG, CT Scan, serta pemeriksaan darah untuk memastikan yang
bersangkutan menderita tumor ganas atau tidak. Berdasarkan hasil CT scan,
ditemukan tumor yang melekat dengan organ ginjal.

“Sebelum dilaksanakan
operasi, terlebih dahulu kami jelaskan ke pasien soal risiko di tengah pandemi.
Siap atau tidak. Si pasien pun menyatakan siap. Ia juga sempat mananyakan perihal
jaminan keamanan. Kami sampaikan bahwa kamar operasi dan ruang perawatan pasien
Covid-19 dan non-Covid-19 berbeda,” ujar dokter spesialis kandungan ini.

Baca Juga :  Sungai Hantipan dan Janji yang Tak Pernah Tuntas

Saat operasi dilaksanakan,
ditemukan tumor melekat pada beberapa organ tubuh pasien. Namun, tim dokter berhasil
melepaskan tumor dari perekatan dan mengangkatnya. Pascaoperasi, kondisi pasien
baik-baik saja. Bahkan sudah bisa berjalan. Infus sudah dilepas.

Sigit membeberkan beberapa
gejala yang perlu dikenali terkait tumor. Secara umum biasanya terjadi perubahan
pada tubuh. Jika tumor pada perut, ditandai dengan membesarnya perut. Jika di
rahim, ditandai dengan pendarahan dan perubahan pola haid.

“Kalau ganas, biasanya
terjadi penurunan berat badan yang cepat pada pasien. Fisiknya makin kurus dan makin
kurus. Ini hati-hati,” ujar dr Sigit.

Ditambahkan Yayu, selama masa pandemi ini,
selain fokus pada penanganan pasien Covid-19, RSDS juga tetap fokus memberikan
pelayanan terhadap pasien penyakit lain. Agar pelayanan berjalan baik, RSDS
menyusun strategi. Mulai dari ruang perawatan, sumber daya manusia, hingga peralatan
dibagi dua. “Ada bagian khusus untuk melayani pasien penyakit lain, ada pula
yang melayani pasien Covid-19,” ucapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru