26.6 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Pihak Kontraktor Harus Tanggung Jawab

SAMPIT, PROKALTENG. CO- Sejumlah warga Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluhkan terkait pasokan air dari PDAM Tirta Mentaya Sampit tidak mengalir, hal tersebut dikarenakan adanya pipa induk yang putus akibat adanya proyek rekontruksi saluran drainase di daerah tersebut.

“Warga Desa Eka Bahurui mengeluh dan mendatangi rumah saya terkait adanya pipa PDAM yang putus akibat adanya proyek saluran drainase di wilayah tersebut, sehingga pasukan air kerumah mereka jadi terhenti,” sampai Anggota DPRD Kabupaten Kotim Bima Santoso, Rabu (28/7).

Setelah mendapatkan laporan dari warga anggota DPRD dari pemilihan I yang meliputi wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini langsung melakukan pengecekan lokasi, karena lokasi proyek tidak jauh dari tempat tinggalnya dan dirinya melihat langsung pipa PDAM yang merupakan pipa induk telah terputus akibat proyek saluran drainase tersebut.

Baca Juga :  Dewan: Pemda Harus Ajukan Penetapan Hutan Adat

“Saya melihat langsung pipa PDAM yang putus akibat kerukan alat berat yang dipakai untuk proyek tersebut, dan informasi dari warga pipa PDAM itu bukan hanya satu itu saja yang putus, sebelumnya ada juga pipa yang putus tetapi sudah diperbaiki oleh pihak PDAM,” ujar Bima.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengharapkan pihak kontraktor yaitu PT.Bellum Astra Mandiri harus melakukan tanggung jawab akibat kerusakan pipa induk PDAM tersebut, dengan melakukan koordonasi dengan pihak PDAM agar permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dapat diatasi.

“Kami minta pihak kontraktor dapat bertangung jawab akibat putusnya pipa PDAM dan segera melakukan kerjasama dengan pelaksana proyek tersebut hal ini segera dilakukan agar pelanggan mendapatkan haknya untuk mendapatkan layanan air bersih, karena itu sangat penting untuk kehidupan masyarakat diwilayah tersebut,” pungkasnya.

Baca Juga :  Prihatin, Program CSR Belum Dikelola dengan Baik

SAMPIT, PROKALTENG. CO- Sejumlah warga Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluhkan terkait pasokan air dari PDAM Tirta Mentaya Sampit tidak mengalir, hal tersebut dikarenakan adanya pipa induk yang putus akibat adanya proyek rekontruksi saluran drainase di daerah tersebut.

“Warga Desa Eka Bahurui mengeluh dan mendatangi rumah saya terkait adanya pipa PDAM yang putus akibat adanya proyek saluran drainase di wilayah tersebut, sehingga pasukan air kerumah mereka jadi terhenti,” sampai Anggota DPRD Kabupaten Kotim Bima Santoso, Rabu (28/7).

Setelah mendapatkan laporan dari warga anggota DPRD dari pemilihan I yang meliputi wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini langsung melakukan pengecekan lokasi, karena lokasi proyek tidak jauh dari tempat tinggalnya dan dirinya melihat langsung pipa PDAM yang merupakan pipa induk telah terputus akibat proyek saluran drainase tersebut.

Baca Juga :  Dewan: Pemda Harus Ajukan Penetapan Hutan Adat

“Saya melihat langsung pipa PDAM yang putus akibat kerukan alat berat yang dipakai untuk proyek tersebut, dan informasi dari warga pipa PDAM itu bukan hanya satu itu saja yang putus, sebelumnya ada juga pipa yang putus tetapi sudah diperbaiki oleh pihak PDAM,” ujar Bima.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengharapkan pihak kontraktor yaitu PT.Bellum Astra Mandiri harus melakukan tanggung jawab akibat kerusakan pipa induk PDAM tersebut, dengan melakukan koordonasi dengan pihak PDAM agar permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dapat diatasi.

“Kami minta pihak kontraktor dapat bertangung jawab akibat putusnya pipa PDAM dan segera melakukan kerjasama dengan pelaksana proyek tersebut hal ini segera dilakukan agar pelanggan mendapatkan haknya untuk mendapatkan layanan air bersih, karena itu sangat penting untuk kehidupan masyarakat diwilayah tersebut,” pungkasnya.

Baca Juga :  Prihatin, Program CSR Belum Dikelola dengan Baik

Terpopuler

Artikel Terbaru