PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Belakangan ini media sosial di hebohkan adanya berita terkait seorang oknum tenaga kesehatan berinisial RA (34) yang ada di Kota Palangka Raya dicurigai memalsukan surat keterangan bebas corona yang digunakan untuk keberangkatan dengan pesawat dari Palangka Raya menuju ke Jakarta.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, beredarnya informasi adanya oknum tenaga kesehatan di Kota Palangka Raya yang diduga memalsukan hasil PCR, adalah sama sekali tidak benar.
"Saat ini bersangkutan telah melakukan pemeriksaan PCR dan swab antigen dan hasilnya dia negatif, memang awal hasil pemeriksaan di klinik itu tidak ada barcode dan saat ini ada barcode-nya, sehingga pihak bandara saat itu tidak menerima, dan mengira dia memalsukan hasil PCR, jadi disini hanya ada miss komunikasi administrasi saja sebenarnya," ucap Kapolresta kemarin.
Jaladri menegaskan, dalam kasus ini RA tidak ada bermasalah. Yang terjadi hanya karena pada berkas administrasi yang digunakannya kurang lengkap, karena adanya perbedaan format surat keterangan yang dibawa. Sehingga sempat dicurigai oleh keamanan bandara bahwa dia membawa surat hasil PCR palsu.
"Memang disini kita tegaskan juga, bahwa pihak bandara akan melakukan pengecekan surat-surat perjalanan baik itu keterangan swab antigen, hasil PCR dan lain sebagainya, dan apabila ada hal yang mencurigai maka pihak bandara akan melapor kan kepada kami, dan selanjutnya kami akan melakukan pengecekan ulang, apakah yang bersangkutan benar-benar sehat, dan lengkap dalam syarat penerbangan" ungkapnya.
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Belakangan ini media sosial di hebohkan adanya berita terkait seorang oknum tenaga kesehatan berinisial RA (34) yang ada di Kota Palangka Raya dicurigai memalsukan surat keterangan bebas corona yang digunakan untuk keberangkatan dengan pesawat dari Palangka Raya menuju ke Jakarta.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, beredarnya informasi adanya oknum tenaga kesehatan di Kota Palangka Raya yang diduga memalsukan hasil PCR, adalah sama sekali tidak benar.
"Saat ini bersangkutan telah melakukan pemeriksaan PCR dan swab antigen dan hasilnya dia negatif, memang awal hasil pemeriksaan di klinik itu tidak ada barcode dan saat ini ada barcode-nya, sehingga pihak bandara saat itu tidak menerima, dan mengira dia memalsukan hasil PCR, jadi disini hanya ada miss komunikasi administrasi saja sebenarnya," ucap Kapolresta kemarin.
Jaladri menegaskan, dalam kasus ini RA tidak ada bermasalah. Yang terjadi hanya karena pada berkas administrasi yang digunakannya kurang lengkap, karena adanya perbedaan format surat keterangan yang dibawa. Sehingga sempat dicurigai oleh keamanan bandara bahwa dia membawa surat hasil PCR palsu.
"Memang disini kita tegaskan juga, bahwa pihak bandara akan melakukan pengecekan surat-surat perjalanan baik itu keterangan swab antigen, hasil PCR dan lain sebagainya, dan apabila ada hal yang mencurigai maka pihak bandara akan melapor kan kepada kami, dan selanjutnya kami akan melakukan pengecekan ulang, apakah yang bersangkutan benar-benar sehat, dan lengkap dalam syarat penerbangan" ungkapnya.
