SAMPIT, PROKALTENG.CO– Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Hairis Salamad meminta kepada pemerintah Kabupaten melelui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDD) untuk sigap menyiapkan segala sesuatu sebagai antisipasi dampak banjir karena saat ini cuaca masih ekstrem, dan beberapa desa di Kecamatan Tualan Hulu, Antang Kalang dan Kota Besi kembali dilanda banjir.
“Saat ini cuaca di Kabupaten Kotim dalam situasi hujan yang terus-menerus dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi, dan sudah ada beberapa desa kembali dilanda banjir, Untuk itu perlu dilakukan antisipasi terutama dari BPBD harus sigap menyiapkan segala sesuatunya,” kata Hairis (4/10).
Menurutnya pemerintah harus sigap untuk mengantisipasi bencana banjir yang terus terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kotim seprti di Kecamatan Antang Kalang ada beberapa desa yang kembali banjir, hal ini menjadi atensi untuk semua pihak bergerak cepat membantu saudara-saudara yang membutuhkan baik itu secara moril maupun materil.
“Kami terus menyampaikan bahwasanya pemerintah harus siap dan sigap dalam mengantisipasi bencana banjir yang melanda daerah kita. Perangkat-perangkat desa dan camat kita instruksikan untuk menghimbau kepada pihak perusahaan-perusahaan yang terdekat agar membantu masyarakat yang terdampak banjir,” ujar Hairis
Politisi Partai Amanat Nasional ini mangatakan, Masyarakat sekarang sedang kesulitan ekonomi pasca pandemi Covid-19, Jangan sampai datangnya bencana banjir ini menambah penderitaan bagi mereka, Untuk itu, semua pihak yang ada harus bekerja sama untuk membantu warga yang sedang terdampak banjir.
“Mari kita saling membantu dan peduli untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak banjir, Sehingga perekonomian mereka bisa bertahan dan pulih, serta tidak ada korban dalam bencana banjir yang melanda saat ini,” ucap Hairis.
Anggota DPRD dari daerah pemilihan V yang meliputi kecamatan diwilayah utara Kabupaten Kotim ini mengatakan, Banjir yang melanda tahun ini cukup parah dari tahun-tahun sebelumnya, banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga merendam sejumlah fasilitas umum, seperti puskesmas, rumah ibadah, dan juga sekolah. Karena ketinggian air dari 40 centemeter hingga mencapai 1,5 meter.
“Sebagian warga terdampak banjir memilih bertahan di rumah mereka dengan mendirikan panggung yang terbuat dari kayu di dalam rumah sebagai tempat tidur karena mereka tidak mau menggungsi ditempat yang lebih aman, karena harus menunggu barang berharga mereka,” tutupnya.