25.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Dahulukan Bayar Utang, Jangan Pikir Investasi Dulu

Pandemi
Covid-19 yang tiba-tiba melanda dunia membuat krisis kesehatan hingga ekonomi
terjadi hampir seluruh negara. Di Indonesia sendiri banyak pegawai yang di rumahkan
sampai di PHK.

Untuk
mengantisipasi adanya krisis ekonomi terjadi lagi di masa yang akan datang,
diperlukan dana darurat. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan oleh masyarakat?

Adapun,
dana darurat yang dibutuhkan setiap orang berbeda. Untuk yang masih lajang,
bisa dengan menyiapkan 4 kali gaji, pasangan menikah tanpa anak 6 kali,
keluarga 1 anak 9 kali, keluarga dengan 2 anak, freelancer dan wirausaha 12
kali gaji.

Lead
Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto mengatakan, lebih baik
masyarakat yang memiliki utang membayarnya terlebih dahulu. Setelahnya, uang
yang ada bisa dipakai untuk dana darurat.

Baca Juga :  SMAN 1 Segera Terbitkan Buletin Sekolah

Dia
mengingatkan, utang juga tidak boleh melebihi batas 30 persen dari gaji yang
dimiliki. Sebab, pengeluaran yang lain, seperti rutin, menabung, sosial dan
pribadi akan sulit diatur. ’’Sebelum kuat (keuangan), sehat dulu. Maka pertama
kalau ada masalah utang, itu cek utangnya apa aja, utang kredit, konsumtif,
pinjaman online, rentenir. Nggak usah ngomong investasi, lunasi dulu itu,’’
ungkap dia dalam diskusi daring Pahlawan Finansial Keluarga: Mencari Peluang di
Tengah Resesi, Senin (9/11).

Dia
juga memberitahukan untuk melakukan pinjaman utang sebaiknya tidak dilakukan
dengan menggunakan kartu kredit. Apalagi jika penghasilan menurun akibat
pandemi, utang akan menjadi seperti bom waktu.

’’Kartu
kredit itu harus hati-hati sekali, karena gara-gara pandemi itu penghasilan
turun, misalnya dari 5 juta jadi 3 juta itu kan boncos. Karena begitu kita
pakai tapi nggak bisa ngelunasinnya itu, hampir bisa dipastikan dua bulan lagi
akan punya masalah yang sangat berat,” jelasnya. (*)

Baca Juga :  Ahli Gizi Tegaskan Pentingnya Serat pada Buah dan Sayur saat Diet

Pandemi
Covid-19 yang tiba-tiba melanda dunia membuat krisis kesehatan hingga ekonomi
terjadi hampir seluruh negara. Di Indonesia sendiri banyak pegawai yang di rumahkan
sampai di PHK.

Untuk
mengantisipasi adanya krisis ekonomi terjadi lagi di masa yang akan datang,
diperlukan dana darurat. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan oleh masyarakat?

Adapun,
dana darurat yang dibutuhkan setiap orang berbeda. Untuk yang masih lajang,
bisa dengan menyiapkan 4 kali gaji, pasangan menikah tanpa anak 6 kali,
keluarga 1 anak 9 kali, keluarga dengan 2 anak, freelancer dan wirausaha 12
kali gaji.

Lead
Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto mengatakan, lebih baik
masyarakat yang memiliki utang membayarnya terlebih dahulu. Setelahnya, uang
yang ada bisa dipakai untuk dana darurat.

Baca Juga :  SMAN 1 Segera Terbitkan Buletin Sekolah

Dia
mengingatkan, utang juga tidak boleh melebihi batas 30 persen dari gaji yang
dimiliki. Sebab, pengeluaran yang lain, seperti rutin, menabung, sosial dan
pribadi akan sulit diatur. ’’Sebelum kuat (keuangan), sehat dulu. Maka pertama
kalau ada masalah utang, itu cek utangnya apa aja, utang kredit, konsumtif,
pinjaman online, rentenir. Nggak usah ngomong investasi, lunasi dulu itu,’’
ungkap dia dalam diskusi daring Pahlawan Finansial Keluarga: Mencari Peluang di
Tengah Resesi, Senin (9/11).

Dia
juga memberitahukan untuk melakukan pinjaman utang sebaiknya tidak dilakukan
dengan menggunakan kartu kredit. Apalagi jika penghasilan menurun akibat
pandemi, utang akan menjadi seperti bom waktu.

’’Kartu
kredit itu harus hati-hati sekali, karena gara-gara pandemi itu penghasilan
turun, misalnya dari 5 juta jadi 3 juta itu kan boncos. Karena begitu kita
pakai tapi nggak bisa ngelunasinnya itu, hampir bisa dipastikan dua bulan lagi
akan punya masalah yang sangat berat,” jelasnya. (*)

Baca Juga :  Ahli Gizi Tegaskan Pentingnya Serat pada Buah dan Sayur saat Diet

Terpopuler

Artikel Terbaru