31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Simak Dulu Ini Sebelum Putuskan Menikah di Masa Pandemi Covid-19

Pandemi
Covid-19 merubah perilaku masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia,
bahkan dalam pernikahan. Di mana angka pernikahan di masa pandemi ini juga
turut meningkat dibandingkan biasanya.

Dalam
pernikahan, biasanya dirayakan dengan pesta yang besar bagi mereka yang mampu.
Namun, karena pandemi tradisi tersebut tidak bisa lagi dilakukan.

Tentu
ada sisi negatif dan positif atas hal ini. Negatifnya adalah acara sekali
seumur hidup tidak meriah, sisi positifnya itu biaya yang dikeluarkan lebih
sedikit, jadi lebih bisa berhemat di masa krisis seperti sekarang ini.

Lead
Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto menuturkan, untuk masyarakat
yang mau menikah, dapat dilakukan saat ini. Meski sederhana, jangan lupa
pastikan acara yang berlangsung berjalan sesuai keinginan.

Baca Juga :  3 Cara Lain Gunakan Lipstik Selain Pada Bibir

’’Lagi
pandemi, kapan lagi kamu bisa bikin pesta nggak gede-gede. Segerakan!,” ucap
dia dalam diskusi daring Pahlawan Finansial Keluarga: Mencari Peluang di Tengah
Resesi, Senin (9/11).

Selain
itu, kedua pihak juga perlu untuk menghitung perkiraan biaya yang akan
dikeluarkan untuk pesta. Jadi masih ada sisa untuk dana darurat di kemudian
hari untuk menjalani kehidupan rumah tangga di masa krisis ini.

Untuk
yang masih baru rencana, pastikan untuk mengumpulkannya dari gaji bulanan,
tunjangan, dan THR. Berinvestasi juga bisa dilakukan untuk produk yang minim
risiko.

’’Gaji
boleh berapa aja tapi dari gaji itu berapa persen yang bisa disisihkan. Karena
jangkanya pendek rumusnya yang pasti pasti aja. Di deposito, tabung atau
reksadana,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Hilangkan Suntuk dalam Perjalanan Jauh

Untuk
berinvestasi di saham, dia menyarankan untuk tidak melakukannya karena memiliki
risiko yang tinggi. “Tahu-tahu minus (saham emiten), nanti kamu nggak jadi
nikah,” serunya. (*)

Pandemi
Covid-19 merubah perilaku masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia,
bahkan dalam pernikahan. Di mana angka pernikahan di masa pandemi ini juga
turut meningkat dibandingkan biasanya.

Dalam
pernikahan, biasanya dirayakan dengan pesta yang besar bagi mereka yang mampu.
Namun, karena pandemi tradisi tersebut tidak bisa lagi dilakukan.

Tentu
ada sisi negatif dan positif atas hal ini. Negatifnya adalah acara sekali
seumur hidup tidak meriah, sisi positifnya itu biaya yang dikeluarkan lebih
sedikit, jadi lebih bisa berhemat di masa krisis seperti sekarang ini.

Lead
Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto menuturkan, untuk masyarakat
yang mau menikah, dapat dilakukan saat ini. Meski sederhana, jangan lupa
pastikan acara yang berlangsung berjalan sesuai keinginan.

Baca Juga :  3 Cara Lain Gunakan Lipstik Selain Pada Bibir

’’Lagi
pandemi, kapan lagi kamu bisa bikin pesta nggak gede-gede. Segerakan!,” ucap
dia dalam diskusi daring Pahlawan Finansial Keluarga: Mencari Peluang di Tengah
Resesi, Senin (9/11).

Selain
itu, kedua pihak juga perlu untuk menghitung perkiraan biaya yang akan
dikeluarkan untuk pesta. Jadi masih ada sisa untuk dana darurat di kemudian
hari untuk menjalani kehidupan rumah tangga di masa krisis ini.

Untuk
yang masih baru rencana, pastikan untuk mengumpulkannya dari gaji bulanan,
tunjangan, dan THR. Berinvestasi juga bisa dilakukan untuk produk yang minim
risiko.

’’Gaji
boleh berapa aja tapi dari gaji itu berapa persen yang bisa disisihkan. Karena
jangkanya pendek rumusnya yang pasti pasti aja. Di deposito, tabung atau
reksadana,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Hilangkan Suntuk dalam Perjalanan Jauh

Untuk
berinvestasi di saham, dia menyarankan untuk tidak melakukannya karena memiliki
risiko yang tinggi. “Tahu-tahu minus (saham emiten), nanti kamu nggak jadi
nikah,” serunya. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru