27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

AHY: Chaos Informasi Akibat Draf Final RUU Ciptaker Tidak Jelas

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY) menilai, draft Undang-undang Omnibus Law tidak jelas. Hal ini
memicu chaos informasi hingga saling
tuding antara pemerintah dan masyarakat.

“Tidak adanya kejelasan draf
final RUU Ciptaker membuat chaos informasi di masyarakat. Antara Pemerintah
atau aparat dan masyarakat, saling tuding menyebarkan hoax, padahal rujukan
‘kebenaran informasi’ itu pun belum ada. Jadi, bagaimana kita menganggap berita
yang beredar itu hoax atau bukan?” ujar AHY melalui keterangan tertulisnya,
Selasa (13/10).

AHY mengatakan, dia khawatir
negara ini akan tenggelam dalam perang informasi dan perang hoax. Bahkan, di
media sosial, Ia dan Partai Demokat juga ikut diserang karena berbeda pendapat.
“Disebar hoax, bahwa saya mendalangi demo UU Ciptaker.” Kata AHY.

Baca Juga :  TEGAS ! Demokrat Kalteng Tolak Desakan KLB

AHY melanjutkan, meskipun
difitnah dengan hoax, namun menurutnya masyarakat sudah cerdas menyaring
informasi.

“Tuduhan itu dibantah oleh
berbagai elemen masyarakat yang melakukan penolakan UU Ciptaker. Saya tegaskan,
tuduhan tidak berdasar itu sangat menyakiti hati nurani rakyat, yang memang
sungguh-sungguh ingin berjuang untuk kehidupannya yang lebih baik.” Ujar AHY.

Dia mengatakan, penolakan Partai
Demokrat terkait Omnibus Law semata hanya untuk menjaga negara agar tidak salah
langkah.  Sebagaimana penolakan Partai
Demokrat terhadap RUU HIP.

“Sikap Partai Demokrat yang
mendukung UU No. 2/2020 tentang penanganan pandemi dan penyelamatan ekonomi,
adalah contoh sikap kami yang tidak asal berbeda dengan pemerintah.” jar AHY.

“Ada kalanya kami menolak; ada
kalanya kami mendukung. Semangat kami berlandaskan pada kepentingan rakyat,
bangsa, dan negara,” ujarnya.

Baca Juga :  NasDem-PKS Siap Berkoalisi, Muncul Sinyal Koyem-Ujang

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY) menilai, draft Undang-undang Omnibus Law tidak jelas. Hal ini
memicu chaos informasi hingga saling
tuding antara pemerintah dan masyarakat.

“Tidak adanya kejelasan draf
final RUU Ciptaker membuat chaos informasi di masyarakat. Antara Pemerintah
atau aparat dan masyarakat, saling tuding menyebarkan hoax, padahal rujukan
‘kebenaran informasi’ itu pun belum ada. Jadi, bagaimana kita menganggap berita
yang beredar itu hoax atau bukan?” ujar AHY melalui keterangan tertulisnya,
Selasa (13/10).

AHY mengatakan, dia khawatir
negara ini akan tenggelam dalam perang informasi dan perang hoax. Bahkan, di
media sosial, Ia dan Partai Demokat juga ikut diserang karena berbeda pendapat.
“Disebar hoax, bahwa saya mendalangi demo UU Ciptaker.” Kata AHY.

Baca Juga :  TEGAS ! Demokrat Kalteng Tolak Desakan KLB

AHY melanjutkan, meskipun
difitnah dengan hoax, namun menurutnya masyarakat sudah cerdas menyaring
informasi.

“Tuduhan itu dibantah oleh
berbagai elemen masyarakat yang melakukan penolakan UU Ciptaker. Saya tegaskan,
tuduhan tidak berdasar itu sangat menyakiti hati nurani rakyat, yang memang
sungguh-sungguh ingin berjuang untuk kehidupannya yang lebih baik.” Ujar AHY.

Dia mengatakan, penolakan Partai
Demokrat terkait Omnibus Law semata hanya untuk menjaga negara agar tidak salah
langkah.  Sebagaimana penolakan Partai
Demokrat terhadap RUU HIP.

“Sikap Partai Demokrat yang
mendukung UU No. 2/2020 tentang penanganan pandemi dan penyelamatan ekonomi,
adalah contoh sikap kami yang tidak asal berbeda dengan pemerintah.” jar AHY.

“Ada kalanya kami menolak; ada
kalanya kami mendukung. Semangat kami berlandaskan pada kepentingan rakyat,
bangsa, dan negara,” ujarnya.

Baca Juga :  NasDem-PKS Siap Berkoalisi, Muncul Sinyal Koyem-Ujang

Terpopuler

Artikel Terbaru