33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

NasDem-PKS Siap Berkoalisi, Muncul Sinyal Koyem-Ujang

PALANGKA RAYA– Pilkada
Kalteng 2020 nampaknya bakal semakin sengit. Selain duet petahana
Sugianto-Habib (Sohib) yang beberapa waktu lalu sudah mencuat, kini sinyal H
Nadalsyah (Koyem) berduet dengan H Ujang Iskandar (Ujang) juga turut muncul.

Kehadiran duet ini
menyusul siap berkoalisinya DPW Partai NasDem Kalteng dengan DPW PKS Kalteng.
Hal ini disebabkan, beberapa waktu sebelumnya, Koyem, bupati Kabupaten Barito
Utara dua periode ini sudah mendaftar di PKS. Bahkan, dia juga mendaftar di
NasDem. Yang tak kalah menariknya, Ujang yang sebelumnya pernah merasakan
atmosfer Pilgub Kalteng, juga blak-blakan, siap mendampingi Koyem. Bila duet
ini terlaksana, pertarungan tokoh dari daerah Barat dan Timur nampaknya tak
terhindarkan.

Melihat adanya sinyal
Koyem berpasangan dengan Ujang, Sekretaris DPD Partai Demokrat Kalteng H
Junaidi belum berani blak-blakan. Untuk menentukan calon gubernur dan wakil
gubernur, pihaknya menunggu rekomendasi dari DPP partai politik berdasarkan
hasil survei tingkat elektabilitas masing-masing calon.

Baca Juga :  Namanya Masuk Bursa Pilgub Kalteng, Abdul Razak Mengaku Begini

“Untuk siapa yang akan
menjadi wakil nanti, memang belum ditentukan. Karena calon wakil merupakan
hasil kesepakatan dengan partai politik yang ada nanti,” ujar Sekretaris DPD
Partai Demokrat Kalteng H Junaidi kepada Kalteng Pos, Minggu (3/11).

Partai Demokrat dan Koyem
sendiri secara prinsip akan tetap menjaga hubungan baik dan melakukan
komunikasi intensif dengan partai politik dan calon wakil gubernur manapun. Bahkan
rencananya minggu depan kembali akan melakukan komunikasi intensif dengan
partai politik yang ada.

Namun kembali
dijelaskan, Koyem tetap menyerahkan sepenuhnya kepada partai pengusung yang
akan menentukan. Semua tokoh berpeluang, termasuk mantan Bupati Lamandau, Marukan,
Ujang dan beberapa tokoh lainnya.

“Karena untuk wakil
akan dilihat dari kesepakatan dan juga masukan tokoh-tokoh se-Kalteng dan
dipadankan dengan hasil survei yang akan dilakukan nanti,” kata Junaidi lagi.

Dirinya juga optimistis
bahwa dalam waktu dekat akan menurunkan tim survei. Tetapi bukan hanya
dilakukan untuk Koyem saja. Tetapi untuk seluruh calon yang telah mendaftar ke beberapa
partai.

Baca Juga :  Verifikasi Parpol Ada Kecurangan, DKPP Bakal Periksa Anggota KPU

“Nama-nama yang
berkembang dan telah mendaftar ke Partai Demokrat dan juga partai lain juga
akan kita survei semuanya,”sebutnya.

Hal itu dengan tujuan
untuk melihat tingkat popularitas Koyem dan seluruh calon lain serta juga ingin
melihat tingkat elektabilitas.

“Kami juga ingin
melihat tingkat kesukaan penduduk Kalteng kepada calon incumbent, terhadap
hasil pembangunan yang telah dilakukan,” tambahnya.

Hal ini sebagai bahan
masukan untuk dapat dilakukan ke lapangan. Sebab berdasarkan agenda yang telah
disusun, paling lambat minggu pertama November sudah melakukan pemaparan dengan
DPD.

“Maka akan terlihat tingkat popularitas sehingga
menjadi bahan untuk disampaikan kepada DPP sebelum menentukan calon yang akan
diusung dan juga sebagai bahan Koyem untuk berkomunikasi dengan partai
lain,”terangnya seraya berterima kasih atas informasi yang berkembang di
masyarakat, karena secara tidak langsung kader terbaik Partai Demokrat mulai
mendapatkan perhatian.(nue/ram)

PALANGKA RAYA– Pilkada
Kalteng 2020 nampaknya bakal semakin sengit. Selain duet petahana
Sugianto-Habib (Sohib) yang beberapa waktu lalu sudah mencuat, kini sinyal H
Nadalsyah (Koyem) berduet dengan H Ujang Iskandar (Ujang) juga turut muncul.

Kehadiran duet ini
menyusul siap berkoalisinya DPW Partai NasDem Kalteng dengan DPW PKS Kalteng.
Hal ini disebabkan, beberapa waktu sebelumnya, Koyem, bupati Kabupaten Barito
Utara dua periode ini sudah mendaftar di PKS. Bahkan, dia juga mendaftar di
NasDem. Yang tak kalah menariknya, Ujang yang sebelumnya pernah merasakan
atmosfer Pilgub Kalteng, juga blak-blakan, siap mendampingi Koyem. Bila duet
ini terlaksana, pertarungan tokoh dari daerah Barat dan Timur nampaknya tak
terhindarkan.

Melihat adanya sinyal
Koyem berpasangan dengan Ujang, Sekretaris DPD Partai Demokrat Kalteng H
Junaidi belum berani blak-blakan. Untuk menentukan calon gubernur dan wakil
gubernur, pihaknya menunggu rekomendasi dari DPP partai politik berdasarkan
hasil survei tingkat elektabilitas masing-masing calon.

Baca Juga :  Namanya Masuk Bursa Pilgub Kalteng, Abdul Razak Mengaku Begini

“Untuk siapa yang akan
menjadi wakil nanti, memang belum ditentukan. Karena calon wakil merupakan
hasil kesepakatan dengan partai politik yang ada nanti,” ujar Sekretaris DPD
Partai Demokrat Kalteng H Junaidi kepada Kalteng Pos, Minggu (3/11).

Partai Demokrat dan Koyem
sendiri secara prinsip akan tetap menjaga hubungan baik dan melakukan
komunikasi intensif dengan partai politik dan calon wakil gubernur manapun. Bahkan
rencananya minggu depan kembali akan melakukan komunikasi intensif dengan
partai politik yang ada.

Namun kembali
dijelaskan, Koyem tetap menyerahkan sepenuhnya kepada partai pengusung yang
akan menentukan. Semua tokoh berpeluang, termasuk mantan Bupati Lamandau, Marukan,
Ujang dan beberapa tokoh lainnya.

“Karena untuk wakil
akan dilihat dari kesepakatan dan juga masukan tokoh-tokoh se-Kalteng dan
dipadankan dengan hasil survei yang akan dilakukan nanti,” kata Junaidi lagi.

Dirinya juga optimistis
bahwa dalam waktu dekat akan menurunkan tim survei. Tetapi bukan hanya
dilakukan untuk Koyem saja. Tetapi untuk seluruh calon yang telah mendaftar ke beberapa
partai.

Baca Juga :  Verifikasi Parpol Ada Kecurangan, DKPP Bakal Periksa Anggota KPU

“Nama-nama yang
berkembang dan telah mendaftar ke Partai Demokrat dan juga partai lain juga
akan kita survei semuanya,”sebutnya.

Hal itu dengan tujuan
untuk melihat tingkat popularitas Koyem dan seluruh calon lain serta juga ingin
melihat tingkat elektabilitas.

“Kami juga ingin
melihat tingkat kesukaan penduduk Kalteng kepada calon incumbent, terhadap
hasil pembangunan yang telah dilakukan,” tambahnya.

Hal ini sebagai bahan
masukan untuk dapat dilakukan ke lapangan. Sebab berdasarkan agenda yang telah
disusun, paling lambat minggu pertama November sudah melakukan pemaparan dengan
DPD.

“Maka akan terlihat tingkat popularitas sehingga
menjadi bahan untuk disampaikan kepada DPP sebelum menentukan calon yang akan
diusung dan juga sebagai bahan Koyem untuk berkomunikasi dengan partai
lain,”terangnya seraya berterima kasih atas informasi yang berkembang di
masyarakat, karena secara tidak langsung kader terbaik Partai Demokrat mulai
mendapatkan perhatian.(nue/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru