BUNTOK,KALTENGPOS.CO – Ada 10 desa di Kabupaten
Barito Selatan, sebagai lokasi fokus (lokus) penanganan stunting pada tahun
ini. Sepuluh desa itu menyebar di beberapa kecamatan yang ada di Barsel.
“Sebanyak 10 desa tersebut tersebar di enam kecamatan di daerah ini,†kata
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Selatan dr Djulita Kurniadia Palar kepada
awak media, Kamis (10/9).
Ia menjelaskan, 10 desa yang menjadi lokus
stunting tahun 2020 ini, yakni Desa Tabatan di Kecamatan Jenamas, Desa Kalanis
di Kecamatan Dusun Hilir, dan Desa Babai di Kecamatan Karau Kuala. Untuk desa
yang menjadi lokus stunting di Kecamatan Dusun Utara ada tiga yakni Desa
Marawan Baru, Desa Gunung Rantau dan Tamparak Layung. Untuk Kecamatan Dusun
Selatan juga ada tiga desa yang menjadi lokus stunting. Yaitu Desa Danau Sadar,
Tetei Lanan, dan Desa Mabuan.
“Fokus penanganan stunting di Kecamatan Gunung
Bintang Awai hanya satu desa yakni Desa Sire,†tambah Djulita Kurniadia Palar.
Sedangkan lokus stunting pada 2021 mendatang
sebanyak 11 desa yang tersebar di Kecamatan Karau Kuala, Kecamatan Dusun
Selatan dan Kecamatan Dusun Utara.
Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Barito Selatan H Jumadi menyampaikan, bahwa dalam penanganan
stunting di daerah ini akan ditangani 10 perangkat daerah (PD). “Dalam
penanganan stunting tersebut ada delapan aksi yang akan dilakukan sebanyak 10
perangkat daerah di daerah ini,†ujarnya.
Karena itu, lanjut dia, ada banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya stunting. Seperti kemiskinan, pola hidup, tingkat
pendidikan, pola makan dan kawin usia dini serta menjaga kesehatan.
“Kalau kemiskinan akan ditangani BPMDes, dan
untuk pola makan dan hidup kesehatan akan ditangani Dinas Kesehatan, dan penanganan
bidang lainnya akan ditangani perangkat daerah lainnya sesuai dengan bidangnya
masing- masing,†tegasnya.