28.4 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Penumpang Ramai di Bandara Soetta, 11 Orang Ternyata Positif Covid-19

Sehari setelah beroperasinya kembali penerbangan, Bandara Soekarno
Hatta, Tangerang, Banten langsung dipadati warga. Alhasil, petugas melakukan
screening terhadap para calon penumpang. Hasilnya terdapat penumpang yang
dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona baru atau COVID-19.

“Ya benar. jadi setiap hari kita lakukan screening 600-1.000 penumpang,
terutama untuk WNA atau ABK kapal asing, seperti cek suhu, wawancara juga tes
cepat. Kemarin ditemukan eks anak ABK kapal pesiar Italia positif COVID-19 11
orang,” kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Internasional
Soekarno-Hatta Anas Maruf seperti dikutip Antara, Sabtu (9/5).

Anas menuturkan 11 eks ABK tersebut menaiki pesawat sewa maskapai asal
Italia, Neos, dengan nomor penerbangan NO 370 yang tiba pada Kamis (7/5) malam.
Ia menambahkan 11 eks ABK yang diketahui positif COVID-19 tersebut telah dibawa
ke Wisma Atlet untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga :  Rayakan Kenaikan Isa Almasih, Tak Boleh Saling Peluk dan Cium

Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta PT Angkasa Pura II
dan KKP lebih antisipatif terhadap jadwal kedatangan penumpang di bandara
sehingga selalu siap dalam menerapkan protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan terkait dengan adanya kejadian penumpukan penumpang
penerbangan internasional yang tiba hampir bersamaan di Terminal 3 Soekarno
Hatta pada hari ini Kamis 7 Mei 2020 siang hingga sore hari.

“Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan no 18 tahun 2020,
diwajibkan kepada seluruh operator bandara untuk menerapkan protokol kesehatan
yang ketat, termasuk dengan mengatur jaga jarak penumpang baik di saat
keberangkatan maupun kedatangan di semua lokasi di bandara. Sebelumnya kami
juga telah mengingatkan agar KKP yang berada di bawah Kementerian Kesehatan
memberikan layanan yang lebih baik kepada para penumpang agar tidak terjadi
antrean panjang,” kata Dirjen Perhubungan Kemenhub Udara Novie Riyanto.

Baca Juga :  Camat di Perbatasan Negara Diminta Pahami Batas Wilayah NKRI

Tercatat ada lebih dari 400 orang penumpang WNI yang sebagian besar
adalah pekerja migran Indonesia yang tiba hampir bersamaan menggunakan empat
maskapai yang berbeda.

Mereka harus melewati proses protokol kesehatan berupa pengecekan Healt
Alert Card, pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan saturasi oksigen, wawancara per
penumpang dan rapid test untuk WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal.
Prosesnya memakan waktu yang tidak sebentar sehingga terjadi antrean panjang
yang menyebabkan penumpukan orang di beberapa titik. 

 

Sehari setelah beroperasinya kembali penerbangan, Bandara Soekarno
Hatta, Tangerang, Banten langsung dipadati warga. Alhasil, petugas melakukan
screening terhadap para calon penumpang. Hasilnya terdapat penumpang yang
dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona baru atau COVID-19.

“Ya benar. jadi setiap hari kita lakukan screening 600-1.000 penumpang,
terutama untuk WNA atau ABK kapal asing, seperti cek suhu, wawancara juga tes
cepat. Kemarin ditemukan eks anak ABK kapal pesiar Italia positif COVID-19 11
orang,” kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Internasional
Soekarno-Hatta Anas Maruf seperti dikutip Antara, Sabtu (9/5).

Anas menuturkan 11 eks ABK tersebut menaiki pesawat sewa maskapai asal
Italia, Neos, dengan nomor penerbangan NO 370 yang tiba pada Kamis (7/5) malam.
Ia menambahkan 11 eks ABK yang diketahui positif COVID-19 tersebut telah dibawa
ke Wisma Atlet untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga :  Rayakan Kenaikan Isa Almasih, Tak Boleh Saling Peluk dan Cium

Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta PT Angkasa Pura II
dan KKP lebih antisipatif terhadap jadwal kedatangan penumpang di bandara
sehingga selalu siap dalam menerapkan protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan terkait dengan adanya kejadian penumpukan penumpang
penerbangan internasional yang tiba hampir bersamaan di Terminal 3 Soekarno
Hatta pada hari ini Kamis 7 Mei 2020 siang hingga sore hari.

“Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan no 18 tahun 2020,
diwajibkan kepada seluruh operator bandara untuk menerapkan protokol kesehatan
yang ketat, termasuk dengan mengatur jaga jarak penumpang baik di saat
keberangkatan maupun kedatangan di semua lokasi di bandara. Sebelumnya kami
juga telah mengingatkan agar KKP yang berada di bawah Kementerian Kesehatan
memberikan layanan yang lebih baik kepada para penumpang agar tidak terjadi
antrean panjang,” kata Dirjen Perhubungan Kemenhub Udara Novie Riyanto.

Baca Juga :  Camat di Perbatasan Negara Diminta Pahami Batas Wilayah NKRI

Tercatat ada lebih dari 400 orang penumpang WNI yang sebagian besar
adalah pekerja migran Indonesia yang tiba hampir bersamaan menggunakan empat
maskapai yang berbeda.

Mereka harus melewati proses protokol kesehatan berupa pengecekan Healt
Alert Card, pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan saturasi oksigen, wawancara per
penumpang dan rapid test untuk WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal.
Prosesnya memakan waktu yang tidak sebentar sehingga terjadi antrean panjang
yang menyebabkan penumpukan orang di beberapa titik. 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru