Kabut asap
masih menyelimuti laga Kalteng Putra lawan Persebaya Surabaya (13/9). Namun,
laga di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, itu tetap berlangsung. Padahal,
kabut asap tersebut mengganggu jarak pandang. Manajer Kompetisi PT LIB Asep
Saputra membenarkan adanya kabut asap di Tuah Pahoe.
Laporan itu dia terima dari match commissioner. ’’Laporan
terakhir (tadi malam, Red) sudah berkurang. Asap ada, tapi tidak setebal
beberapa hari lalu,’’ terangnya.
PT LIB sebenarnya sudah mengantisipasi soal kabut asap.
Tapi, Kalteng Putra memberikan jaminan bahwa pertandingan masih bisa
dilaksanakan. ’’Kata mereka memang begitu, kadang terang kadang gelap karena
kabut. Tapi, karena rangkaian pertandingan seperti MCM hingga official training
sudah digelar, jadi dipastikan laga tetap dijalankan,’’ paparnya.
Asep juga sadar bahwa dampak kabut asap bisa mengancam
klub-klub asal Kalimantan dan Sumatera. ’’Tapi, kami tidak mau berandai-andai.
Sejauh ini masih sesuai jadwal semuanya, tidak ada permintaan laga ditunda,’’
ucapnya.
Untuk Kalimantan, ada klub Liga 1 lainnya selain Kalteng
Putra. Ada Barito Putera yang pertandingan kandangnya terancam. Apalagi, pada
18 September Barito Putera bakal menjamu Bhayangkara FC di Stadion Demang
Lehman, Martapura. Juga, ada Borneo FC yang akan menjamu Madura United di hari
yang sama.
Asep menambahkan, sejauh ini regulasi di Liga 1 memang
belum mengatur laga kandang yang tak bisa digelar gara-gara kabut asap. Sebab,
faktor yang jadi penyebab tidak bisa diprediksi. ’’Tapi, kami selalu
komunikasikan jika ada aspek lainnya nanti,’’ tuturnya.
Opsi paling memungkinkan adalah Barito Putera, Borneo FC,
serta Kalteng Putra harus rela jadi tim musafir atau bermain di luar
Kalimantan. Itu dilakukan jika kabut asap dinilai semakin parah. Sebab, jadwal
yang ada saat ini sudah sangat padat. Jika sampai ada penundaan, bisa jadi
kompetisi Liga 1 musim ini tidak akan bisa selesai pada 22 Desember mendatang.
Opsi itu pernah diaplikasikan untuk Persipura Jayapura
seusai kerusuhan yang terjadi di Kota Jayapura. Mutiara Hitam terpaksa jadi
musafir ke Stadion Aji Imbut, Tenggarong, ketika menjamu Persija Jakarta pada
12 September lalu. ’’Yang jelas, kami akan selalu monitor. Kami juga pasti akan
perhatikan keselamatan dan kesehatan pemain terlebih dahulu. Jadi, jangan
khawatir, kalau memang terpaksa, kami tidak akan korbankan pemain,’’ tuturnya.(gus/bas/kpc)