KASONGAN, PROKALTENG.CO – Sebanyak 250 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan menjalani asesmen rehabilitasi sosial.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan bagi penyalahguna narkotika yang tengah menjalani masa hukuman.
Program rehabilitasi tersebut digelar selama dua hari hasil kerja sama antara Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah.
Langkah ini menjadi upaya konkret dalam pemulihan dan penguatan kembali fungsi sosial para WBP.
Dalam kegiatan ini tim gabungan dari BNNK dan BNNP Kalimantan Tengah melakukan assesmen terhadap 250 WBP yang telah terdata sebagai peserta program rehabilitasi.
Ini merupakan tindak lanjut dari program kementerian imipas, rehabilitasi yang dilakukan hanya rehabilitasi sosial, sebagai bentuk memperbaiki dan memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba sesuai dengan kondisi masing-masing peserta.
Kolaborasi antara Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan dan BNNK dan BNNP Kalimantan Tengah merupakan bentuk sinergi dalam rangka mendukung pemulihan dan reintegrasi sosial para WBP, sehingga mereka dapat kembali berfungsi secara optimal di masyarakat setelah menjalani masa pidana.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan Yordani menyatakan apresiasi atas dukungan dan kerja sama dari BNNP Kalimantan Tengah.
“Kami berharap program ini dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi warga binaan, sehingga mereka siap kembali ke masyarakat tanpa ketergantungan narkotika,” ujarnya.
Kegiatan assesmen rehabilitasi ini tegas Yordani, menjadi langkah strategis dalam penanganan penyalahgunaan narkotika di lingkungan pemasyarakatan.
“Dengan jumlah peserta yang besar, diharapkan semakin banyak WBP yang dapat pulih dan berkontribusi positif setelah selesai menjalani pidana nantinya,” tandasnya. (eri)
KASONGAN, PROKALTENG.CO – Sebanyak 250 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan menjalani asesmen rehabilitasi sosial.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan bagi penyalahguna narkotika yang tengah menjalani masa hukuman.
Program rehabilitasi tersebut digelar selama dua hari hasil kerja sama antara Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah.
Langkah ini menjadi upaya konkret dalam pemulihan dan penguatan kembali fungsi sosial para WBP.
Dalam kegiatan ini tim gabungan dari BNNK dan BNNP Kalimantan Tengah melakukan assesmen terhadap 250 WBP yang telah terdata sebagai peserta program rehabilitasi.
Ini merupakan tindak lanjut dari program kementerian imipas, rehabilitasi yang dilakukan hanya rehabilitasi sosial, sebagai bentuk memperbaiki dan memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba sesuai dengan kondisi masing-masing peserta.
Kolaborasi antara Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan dan BNNK dan BNNP Kalimantan Tengah merupakan bentuk sinergi dalam rangka mendukung pemulihan dan reintegrasi sosial para WBP, sehingga mereka dapat kembali berfungsi secara optimal di masyarakat setelah menjalani masa pidana.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan Yordani menyatakan apresiasi atas dukungan dan kerja sama dari BNNP Kalimantan Tengah.
“Kami berharap program ini dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi warga binaan, sehingga mereka siap kembali ke masyarakat tanpa ketergantungan narkotika,” ujarnya.
Kegiatan assesmen rehabilitasi ini tegas Yordani, menjadi langkah strategis dalam penanganan penyalahgunaan narkotika di lingkungan pemasyarakatan.
“Dengan jumlah peserta yang besar, diharapkan semakin banyak WBP yang dapat pulih dan berkontribusi positif setelah selesai menjalani pidana nantinya,” tandasnya. (eri)
