SAMPIT, PROKALTENG.CO – Suasana khidmat menyelimuti halaman Kantor Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Selasa (20/5), saat Pemerintah Kabupaten Kotim menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117.
Mengusung tema “Menuju Kebangkitan Nasional yang Bersahaja, Berpihak, dan Berkelanjutan”, kegiatan ini dipimpin langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim, Masri.
Dalam sambutannya, Masri menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya membangun semangat kolektif dalam pelayanan publik dan pembangunan daerah.
Upacara yang berlangsung khidmat ini diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Dirinya juga mendorong seluruh ASN yang ada di Kabupaten Kotim untuk menjadikan momen Harkitnas sebagai ajang membangkitkan kembali etos kerja dan kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari.
“Peringatan ini bukan hanya seremonial. Ini adalah panggilan untuk memperkuat kepedulian, memperluas jangkauan pelayanan, serta bekerja bersama demi kesejahteraan yang merata,” ujar Masri.
Lebih lanjut, ia mengingatkan, pelayanan publik yang berkualitas harus dilandasi oleh kedisiplinan, komitmen moral, dan semangat pengabdian yang tinggi dari seluruh unsur pemerintah daerah.
“Disiplin bukan sekadar soal hadir tepat waktu, tetapi tentang konsistensi dalam memberi yang terbaik. ASN adalah wajah pemerintahan di mata rakyat. Integritas kita adalah kepercayaan publik,” katanya.
Tak hanya itu, Mari juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, pembangunan daerah tidak akan berhasil jika dijalankan secara parsial. Ia mengajak semua elemen, mulai dari pejabat struktural, tenaga fungsional, hingga perangkat desa, untuk mengedepankan kerja sama dan sinergi demi mewujudkan visi Kabupaten Kotim yang mandiri dan maju.
“Tugas membangun daerah ini adalah tugas kita bersama, bukan hanya milik kepala daerah. Mari kita satukan langkah, bergerak seirama, dan menjadi bagian dari perubahan yang nyata,” tegasnya.
Masri juga membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Viada Hafid, yang menegaskan bahwa Harkitnas bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum refleksi perjuangan, persatuan, dan kesadaran untuk tidak terus bergantung pada kekuatan luar. (bah/ans/kpg)