PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Kalimantan Tengah terus mendorong pengembangan inovasi dan produk unggulan daerah guna meningkatkan daya saing ekonomi.
Dalam upaya tersebut, Bapperida Kalteng menggelar Rapat Koordinasi Rencana Induk, Peta Jalan, dan Pengembangan Inovasi Daerah (RIPJPID) serta Road Map Produk Unggulan Daerah (PUD) di Aula Serbaguna Bapperida Kalteng, Kamis (13/2/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat strategi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam pengembangan sektor unggulan serta mengoptimalkan hilirisasi produk lokal agar memiliki nilai tambah.
Kepala Bapperida Kalteng, Leonard S. Ampung, menegaskan bahwa perumusan RIPJPID dan Road Map PUD akan menjadi pedoman utama dalam mempercepat inovasi dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap inovasi dan produk unggulan yang dikembangkan di Kalimantan Tengah tidak hanya memiliki potensi lokal, tetapi juga bisa bersaing di pasar nasional maupun global. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat sangat diperlukan,” ujar Leonard.
Lebih lanjut, Leonard menyampaikan bahwa rakor ini diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis yang dapat diterapkan secara konkret, termasuk penguatan regulasi, peningkatan kapasitas SDM, serta optimalisasi pemanfaatan teknologi digital dan big data dalam pengelolaan produk unggulan daerah.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Katma F. Dirun, menekankan bahwa RIPJPID akan menjadi acuan utama dalam pengelolaan IPTEK untuk mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.
“Dokumen ini akan menjadi panduan dalam perencanaan dan implementasi teknologi di berbagai sektor strategis, seperti pertanian, kehutanan, energi, dan industri kreatif. Pemanfaatan inovasi harus diarahkan agar memberikan dampak nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” kata Katma.
Selain itu, Road Map PUD juga berperan penting dalam meningkatkan daya saing ekonomi lokal. Katma menyoroti pentingnya hilirisasi produk unggulan, seperti hasil perkebunan, perikanan, kehutanan, dan industri kreatif berbasis budaya lokal.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi dalam pengolahan, pemasaran, dan branding harus dioptimalkan agar produk unggulan Kalteng bisa memiliki daya saing tinggi di pasar nasional maupun internasional.
“Kita harus memastikan bahwa produk unggulan Kalteng memiliki keunggulan kompetitif. Pemerintah daerah perlu memfasilitasi riset dan inovasi yang dapat diterapkan langsung oleh dunia usaha dan masyarakat,” imbuhnya.
Di akhir sambutannya, Katma menegaskan pentingnya kebijakan yang mendukung investasi berbasis IPTEK serta digitalisasi dalam pengelolaan sektor unggulan. Penerapan teknologi big data juga dinilai krusial agar pengambilan kebijakan lebih berbasis bukti dan data yang akurat.
“Sebagai bentuk komitmen bersama, mari kita dukung implementasi RIPJPID dan Road Map PUD Tahun 2025 dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan Kalimantan Tengah,” pungkas Katma.
Rakor ini dihadiri oleh Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Yupi, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Kalteng, perwakilan pemerintah kabupaten/kota, serta perwakilan perguruan tinggi dan lembaga penelitian. (mmckalteng)