28.2 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Mahasiswi Tertipu Loker Hoax

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dua orang mahasiswi berinisial EW (19) dan NR (20) bukannya mendapatkan pekerjaan, ratusan ribu uang mahasiswi tersebut justru raib dibawa kabur penipu.

Tak terima dengan peristiwa tersebut, kedua mahasiswi tersebut lantas Curhat ke Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng, Ipda H. Shamsudin, S.HI., M.H atau biasa disapa Cak Sam.

Kejadian berawal ketika adanya informasi lowongan kerja (Loker) dari Starbucks Palangka Raya di media sosial Facebook.

“Merasa perlu pekerjaan, kedua mahasiswi ini kemudian mencoba untuk mendaftar,” kata Kabidhumas Polda Kalteng, AKBP Erlan Munaji Selasa, (9/5).

Lebih lanjut Erlan menerangkan, kedua mahasiswi tersebut dihubungi oleh sang penyebar informasi lowongan kerja melalui WhatsApp. Dalam pesan tersebut, kedua mahasiswi ini diinterview secara daring selayaknya proses rekrutmen karyawan.

Baca Juga :  Polisi Tangkap Bandar Arisan Bodong di Pangkalan Bun

“Sampai akhirnya keduanya dikatakan diterima bekerja di Starbucks Palangka Raya dan harus menebus dua baju serta ikut program BPJS ketenagakerjaan,” ucapnya.

AKBP Erlan Munaji mengungkapkan, korban diminta uang sebesar Rp 150 ribu dan Rp 300 ribu untuk menebus baju dan ikut BPJS ketenagakerjaan. Merasa percaya, korban kemudian mengirimkan uang ke pelaku. Namun naasnya, pelaku justru hanya memanfaatkan korban untuk memeras uang korban.

“Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk dapat benar-benar memastikan ke tempat secara langsung jika ada lowongan kerja. Jangan sampai percaya begitu saja yang akhirnya menjadi korban penipuan,” imbaunya.

Selanjutnya, Bidhumas memberikan cap hoaks terhadap informasi loker tersebut setelah meminta konfirmasi ke Satria Nitha selaku Manajer Store Starbuckx Palangka Raya. Kemudian diviralkan di media sosial agar tidak adalagi masyarakat yang menjadi korbannya.

Baca Juga :  Ganja dan Sabu Dilarutkan dengan Pembersih WC

“Untuk korban kemudian kami sarankan agar melaporkan langsung ke Polda atau Polres, untuk kami lakukan penyelidikan lebih lanjut,” tutupnya. (pri/hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dua orang mahasiswi berinisial EW (19) dan NR (20) bukannya mendapatkan pekerjaan, ratusan ribu uang mahasiswi tersebut justru raib dibawa kabur penipu.

Tak terima dengan peristiwa tersebut, kedua mahasiswi tersebut lantas Curhat ke Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng, Ipda H. Shamsudin, S.HI., M.H atau biasa disapa Cak Sam.

Kejadian berawal ketika adanya informasi lowongan kerja (Loker) dari Starbucks Palangka Raya di media sosial Facebook.

“Merasa perlu pekerjaan, kedua mahasiswi ini kemudian mencoba untuk mendaftar,” kata Kabidhumas Polda Kalteng, AKBP Erlan Munaji Selasa, (9/5).

Lebih lanjut Erlan menerangkan, kedua mahasiswi tersebut dihubungi oleh sang penyebar informasi lowongan kerja melalui WhatsApp. Dalam pesan tersebut, kedua mahasiswi ini diinterview secara daring selayaknya proses rekrutmen karyawan.

Baca Juga :  Polisi Tangkap Bandar Arisan Bodong di Pangkalan Bun

“Sampai akhirnya keduanya dikatakan diterima bekerja di Starbucks Palangka Raya dan harus menebus dua baju serta ikut program BPJS ketenagakerjaan,” ucapnya.

AKBP Erlan Munaji mengungkapkan, korban diminta uang sebesar Rp 150 ribu dan Rp 300 ribu untuk menebus baju dan ikut BPJS ketenagakerjaan. Merasa percaya, korban kemudian mengirimkan uang ke pelaku. Namun naasnya, pelaku justru hanya memanfaatkan korban untuk memeras uang korban.

“Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk dapat benar-benar memastikan ke tempat secara langsung jika ada lowongan kerja. Jangan sampai percaya begitu saja yang akhirnya menjadi korban penipuan,” imbaunya.

Selanjutnya, Bidhumas memberikan cap hoaks terhadap informasi loker tersebut setelah meminta konfirmasi ke Satria Nitha selaku Manajer Store Starbuckx Palangka Raya. Kemudian diviralkan di media sosial agar tidak adalagi masyarakat yang menjadi korbannya.

Baca Juga :  Ganja dan Sabu Dilarutkan dengan Pembersih WC

“Untuk korban kemudian kami sarankan agar melaporkan langsung ke Polda atau Polres, untuk kami lakukan penyelidikan lebih lanjut,” tutupnya. (pri/hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru