26.4 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Persiapan sebagai Daerah Penyangga Ibu Kota, Ini Program yang Disiapka

PALANGKA RAYA-Desa Benangin,
Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara (Batara) menjadi salah satu
daerah yang berbatasan langsung dengan lokasi ibu kota negara (IKN). Sebagai
daerah penyangga ibu kota baru, kabupaten yang dipimpin oleh Bupati H Nadalsyah
tersebut telah mempersiapkan berbagai hal. Mulai dari infrastuktur hingga
sektor pertanian.

Dengan pemindahan ibu
kota negara ke Kaltim, otomatis banyak orang yang akan datang ke Kaltim. Bahkan
jumlahnya mencapai jutaan orang. Karena itu, kebutuhan pangan untuk konsumsi sehari-hari
harus dipikirkan dan dipersiapkan secara baik.

“Saat ini kami sedang
menggiatkan bidang pertanian sebagai salah satu penyangga ekonomi masyarakat,”
ungkap H Nadalsyah kepada Kalteng Pos, Kamis (29/8).

Baca Juga :  Oksigen RS di Palangka Raya Mulai Menipis di Tengah Lonjakan Covid-19

Berkaitan dengan
infrastruktur, bupati yang akrab disapa Koyem itu mengatakan, pihaknya juga
berencana membenahi infrastruktur jalan ke arah Benangin yang berbatasan
langsung dengan IKN.

“Kami juga akan
berupaya mendekatkan atau mencari jalan alternatif untuk kases menuju ibu kota
provinsi maupun IKN. Kalau bisa menperdekat jarak ke ibu kota negara, kenapa
tidak dilakukan? Kami akan fokus memikirkan itu demi kemajuan saerah dan
kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut Koyem menjelaskan,
dengan perpindahan ibu kota ke Kaltim, maka akan berdampak langsung terhadap wilayah-wilayah
perbatasan, seperti Muara Teweh, Barito Timur, dan Puruk Cahu.

“Investor pasti akan
tertarik melakukan investasi di Kalteng, karena sumber daya alam (SDA) di
Kalteng sangat menjanjikan,” tegas Koyem.

Baca Juga :  Masih Hidup, Bayi Laki-Laki Ditemukan di Semak Pinggir Jalan

Sebagai salah satu
daerah yang cukup dekat dengan ibu kota negara baru, pihaknya akan fokus untuk mengupayakan
pemanfaatan lapangan pekerjaan yang berpotensi bagi peningkatan ekonomi
masyarakat.

“Jika lapangan pekerjaan terbuka, maka
masyarakat juga tidak memikirkan hal-hal yang sulit. Ini menjadi tugas bersama sembari
terus meningkatkan sinergisme antarpihak,” tutupnya. (nue/ala) 

PALANGKA RAYA-Desa Benangin,
Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara (Batara) menjadi salah satu
daerah yang berbatasan langsung dengan lokasi ibu kota negara (IKN). Sebagai
daerah penyangga ibu kota baru, kabupaten yang dipimpin oleh Bupati H Nadalsyah
tersebut telah mempersiapkan berbagai hal. Mulai dari infrastuktur hingga
sektor pertanian.

Dengan pemindahan ibu
kota negara ke Kaltim, otomatis banyak orang yang akan datang ke Kaltim. Bahkan
jumlahnya mencapai jutaan orang. Karena itu, kebutuhan pangan untuk konsumsi sehari-hari
harus dipikirkan dan dipersiapkan secara baik.

“Saat ini kami sedang
menggiatkan bidang pertanian sebagai salah satu penyangga ekonomi masyarakat,”
ungkap H Nadalsyah kepada Kalteng Pos, Kamis (29/8).

Baca Juga :  Oksigen RS di Palangka Raya Mulai Menipis di Tengah Lonjakan Covid-19

Berkaitan dengan
infrastruktur, bupati yang akrab disapa Koyem itu mengatakan, pihaknya juga
berencana membenahi infrastruktur jalan ke arah Benangin yang berbatasan
langsung dengan IKN.

“Kami juga akan
berupaya mendekatkan atau mencari jalan alternatif untuk kases menuju ibu kota
provinsi maupun IKN. Kalau bisa menperdekat jarak ke ibu kota negara, kenapa
tidak dilakukan? Kami akan fokus memikirkan itu demi kemajuan saerah dan
kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut Koyem menjelaskan,
dengan perpindahan ibu kota ke Kaltim, maka akan berdampak langsung terhadap wilayah-wilayah
perbatasan, seperti Muara Teweh, Barito Timur, dan Puruk Cahu.

“Investor pasti akan
tertarik melakukan investasi di Kalteng, karena sumber daya alam (SDA) di
Kalteng sangat menjanjikan,” tegas Koyem.

Baca Juga :  Masih Hidup, Bayi Laki-Laki Ditemukan di Semak Pinggir Jalan

Sebagai salah satu
daerah yang cukup dekat dengan ibu kota negara baru, pihaknya akan fokus untuk mengupayakan
pemanfaatan lapangan pekerjaan yang berpotensi bagi peningkatan ekonomi
masyarakat.

“Jika lapangan pekerjaan terbuka, maka
masyarakat juga tidak memikirkan hal-hal yang sulit. Ini menjadi tugas bersama sembari
terus meningkatkan sinergisme antarpihak,” tutupnya. (nue/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru