26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Swadaya Dirikan Pos Jaga, 24 Jam Mengawasi 400 Warganya

Wabah corona virus
disease (Covid-19) di Kalteng belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Setiap hari
selalu ada pasien yang dinyatakan positif. Warga Kota Cantik mendominasi.
Kondisi ini menggerakkan sebagian warga untuk berbuat nyata menekan persebaran
virus ini. Sebagaimana yang dilakukan oleh sekelompok warga di Jalan Menteng
XII Palangka Raya.

 

PATHUR
RAHMAN,
Palangka Raya

 

GERAKAN warga di
Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya patut diacungi jempol dan layak ditiru.
Sekelompok masyakat yang tinggal di Jalan Menteng XII, RT 006, RW VIII kompak melakukan
aksi nyata mendukung pemerintah menekan penularan Covid-19. Mereka bersama-sama
membentengi wilayahnya, agar Covid-19 tidak menjangkit warganya.

Sekelompok warga membangun
pos penjagaan secara swadaya. Gerakan ini berawal dari keprihatinan mereka
terkait pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda di wilayah Kota Cantik ini. Apalagi
orang nomor satu di Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, juga sempat terjangkit.
Melihat hal ini, mereka tergerak hati untuk memperketat pengawasan lalu lintas orang
di wilayahnya.

Ketua RT 006, RW VIII
Dedi Indarto mengutarakan alasan pihaknya tergerak untuk memperketat pengawasan
dan pengecekan suhu tubuh terhadap setiap orang yang ingin masuk ke Jalan Menteng
XII.

“Pak Wali Kota Palangka
Raya Fairid Naparin yang hidupnya bersih, terjaga, dan teratur saja bisa
terpapar positif Covid-19, apalagi masyarakat biasa. Maka dari itu, kami bangun
posko penjagaan,” ucap Dedi Indarto saat diwawancarai awak media, Jumat (29/5).

Baca Juga :  Bersama Jaga Keselamatan Gubernur dari Ancaman Siapapun

Dia mengungkapkan,
rencana pembuatan pos pemantauan ini berawal dari obrolan grup WhatsApp. Direspons positif oleh warga
sekitar. Alhasil, banyak yang menyatakan ingin bergabung menjadi relawan. Sebelum
pembangunan posko itu direalisasikan, pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi
dengan lurah, babinsa, dan babinkamtibmas. Jadilah sebuah posko yang difungsikan
seperti saat ini.

“Dalam pembangunan
posko ini, kami menggunakan dana swadaya, tidak minta-minta ke pihak lain. Dan
para relawan yang menjaga pos ini juga bekerja dengan ikhlas tanpa dibayar
sepeser pun,” tuturnya.

Saat ini, lanjutnya,
ada sekitar 36 orang yang tergabung sebagai relawan penjaga pos. Ada tiga shift
dalam sehari. Mengawasi pergerakan sekitar 400 orang warga Jalan Menteng XII
maupun orang luar yang datang ke wilayah itu. Mekanisme pengawasan di pos ini, terangnya,
apabila ada warga luar Jalan Menteng XII yang ingin masuk ke wilayah tersebut, maka
harus mengikuti prosedur pengecekan suhu tubuh dan mengisi buku tamu di pos
penjagaan.

 

Sedangkan untuk warga
yang ingin menginap di daerah tersebut, diwajibkan untuk mengisi buku tamu dan
meninggalkan KTP di pos penjagaan demi mempermudah pengawasan.

Lurah Menteng
Rossalinda Rahmana Sari menyampaikan apresiasinya atas gerakan swadaya dan
mandiri warga Kelurahan Menteng dalam rangka mendukung upaya pemerintah
memerangi wabah Covid-19.

Baca Juga :  Gelar Aksi Damai, Ini Aspirasi yang Disampaikan Aliansi Dayak Bersatu

“Pendirian pos ini
sangat menginspirasi sehingga harapnya bagi RT-RTdari kelurahan lain yang ingin
mengadopsinya penerapannya pos tersebut bisa menjadi contoh, dan akan kami
perbanyak pos serupa terkait menyambut penerapan PSKH,” beber Rossalinda.

Merespons inisiatif
warganya, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin turun langsung menemui warga
Menteng di pos penjagaan tersebut. Dalam kunjungan itu, wali kota memberikan
apresiasi dan menyampaikan rasa terima kasihnya.

Fairid cukup kagum terhadap
ketua RT yang peduli dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, dengan mendirikan
pos penjagaan untuk perketat pengawasan keluar masuk orang, khususnya warga yang
berdomisili di daerah tersebut.

“Ini harapan kami
terkait adanya penerapan PSKH (pembatasan skala kelurahan humanis) yang
melibatkan RT dan RW. Salah satu contohnya seperti ini, di mana RT berperan
aktif melakukan pengawasan secara intens bagi warganya,” ucap Fairid saat
diwawancarai awak media, Jumat malam (29/5).

Wali kota muda ini
mengatakan, tujuannya berkunjung ke pos tersebut yakni untuk bertukar pikiran
dan berbagi pendapat (sharing) tentang langkah-langkah ke depan terkait penerapan
PSKH dan new normal life yang melibatkan RT dan RW.

“Dalam bentuk apresiasi kami kepada RT yang
merupakan mitra kerja pemerintah, kami berencana akan memberikan support pembinaan
dalam bentuk dana. Namun, ini masih direncanakan dan disusun. Jadi, belum fix,”
pungkasnya.

Wabah corona virus
disease (Covid-19) di Kalteng belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Setiap hari
selalu ada pasien yang dinyatakan positif. Warga Kota Cantik mendominasi.
Kondisi ini menggerakkan sebagian warga untuk berbuat nyata menekan persebaran
virus ini. Sebagaimana yang dilakukan oleh sekelompok warga di Jalan Menteng
XII Palangka Raya.

 

PATHUR
RAHMAN,
Palangka Raya

 

GERAKAN warga di
Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya patut diacungi jempol dan layak ditiru.
Sekelompok masyakat yang tinggal di Jalan Menteng XII, RT 006, RW VIII kompak melakukan
aksi nyata mendukung pemerintah menekan penularan Covid-19. Mereka bersama-sama
membentengi wilayahnya, agar Covid-19 tidak menjangkit warganya.

Sekelompok warga membangun
pos penjagaan secara swadaya. Gerakan ini berawal dari keprihatinan mereka
terkait pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda di wilayah Kota Cantik ini. Apalagi
orang nomor satu di Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, juga sempat terjangkit.
Melihat hal ini, mereka tergerak hati untuk memperketat pengawasan lalu lintas orang
di wilayahnya.

Ketua RT 006, RW VIII
Dedi Indarto mengutarakan alasan pihaknya tergerak untuk memperketat pengawasan
dan pengecekan suhu tubuh terhadap setiap orang yang ingin masuk ke Jalan Menteng
XII.

“Pak Wali Kota Palangka
Raya Fairid Naparin yang hidupnya bersih, terjaga, dan teratur saja bisa
terpapar positif Covid-19, apalagi masyarakat biasa. Maka dari itu, kami bangun
posko penjagaan,” ucap Dedi Indarto saat diwawancarai awak media, Jumat (29/5).

Baca Juga :  Bersama Jaga Keselamatan Gubernur dari Ancaman Siapapun

Dia mengungkapkan,
rencana pembuatan pos pemantauan ini berawal dari obrolan grup WhatsApp. Direspons positif oleh warga
sekitar. Alhasil, banyak yang menyatakan ingin bergabung menjadi relawan. Sebelum
pembangunan posko itu direalisasikan, pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi
dengan lurah, babinsa, dan babinkamtibmas. Jadilah sebuah posko yang difungsikan
seperti saat ini.

“Dalam pembangunan
posko ini, kami menggunakan dana swadaya, tidak minta-minta ke pihak lain. Dan
para relawan yang menjaga pos ini juga bekerja dengan ikhlas tanpa dibayar
sepeser pun,” tuturnya.

Saat ini, lanjutnya,
ada sekitar 36 orang yang tergabung sebagai relawan penjaga pos. Ada tiga shift
dalam sehari. Mengawasi pergerakan sekitar 400 orang warga Jalan Menteng XII
maupun orang luar yang datang ke wilayah itu. Mekanisme pengawasan di pos ini, terangnya,
apabila ada warga luar Jalan Menteng XII yang ingin masuk ke wilayah tersebut, maka
harus mengikuti prosedur pengecekan suhu tubuh dan mengisi buku tamu di pos
penjagaan.

 

Sedangkan untuk warga
yang ingin menginap di daerah tersebut, diwajibkan untuk mengisi buku tamu dan
meninggalkan KTP di pos penjagaan demi mempermudah pengawasan.

Lurah Menteng
Rossalinda Rahmana Sari menyampaikan apresiasinya atas gerakan swadaya dan
mandiri warga Kelurahan Menteng dalam rangka mendukung upaya pemerintah
memerangi wabah Covid-19.

Baca Juga :  Gelar Aksi Damai, Ini Aspirasi yang Disampaikan Aliansi Dayak Bersatu

“Pendirian pos ini
sangat menginspirasi sehingga harapnya bagi RT-RTdari kelurahan lain yang ingin
mengadopsinya penerapannya pos tersebut bisa menjadi contoh, dan akan kami
perbanyak pos serupa terkait menyambut penerapan PSKH,” beber Rossalinda.

Merespons inisiatif
warganya, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin turun langsung menemui warga
Menteng di pos penjagaan tersebut. Dalam kunjungan itu, wali kota memberikan
apresiasi dan menyampaikan rasa terima kasihnya.

Fairid cukup kagum terhadap
ketua RT yang peduli dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, dengan mendirikan
pos penjagaan untuk perketat pengawasan keluar masuk orang, khususnya warga yang
berdomisili di daerah tersebut.

“Ini harapan kami
terkait adanya penerapan PSKH (pembatasan skala kelurahan humanis) yang
melibatkan RT dan RW. Salah satu contohnya seperti ini, di mana RT berperan
aktif melakukan pengawasan secara intens bagi warganya,” ucap Fairid saat
diwawancarai awak media, Jumat malam (29/5).

Wali kota muda ini
mengatakan, tujuannya berkunjung ke pos tersebut yakni untuk bertukar pikiran
dan berbagi pendapat (sharing) tentang langkah-langkah ke depan terkait penerapan
PSKH dan new normal life yang melibatkan RT dan RW.

“Dalam bentuk apresiasi kami kepada RT yang
merupakan mitra kerja pemerintah, kami berencana akan memberikan support pembinaan
dalam bentuk dana. Namun, ini masih direncanakan dan disusun. Jadi, belum fix,”
pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru