25.6 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Kemenag Siapkan 3 Skenario Pemberangkatan Haji 2021

PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO – Pemerintah Indonesia melalui Kementeria Agama,
menyiapkan tiga skenario untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 pada masa
pandemi atau pasca pandemi Covid-19. Ketiga skenario tersebut akan diambil
dengan memperhatikan siatuasi dan komdisi pandemi Covid-19.

Kepala Kemenag Kalteng H Abdul
Rasyid mengatakan, untuk mekanisme ppihaknya juga menunggu arahan dan petunjuk
Kementetian Agama RI terkait kebarangkatan jamaah haji yang tetunda tahun ini.
Sebab, pandemi belum dapat dipastikan kapan berakhir. 

“Kita menunggu saja, karena
saat ini Kementrian Agama terus melakukan koordinasi dengan pihak Arab Saudi.
Untuk jamaah haji yang mengalami penundaan tahun ini, memang akan
diberangkatkan tahum depan. Namun, kita juga masih melihat situasi dan kondisi
serta teknis dari pemerintah pusat,” ucapnya.

Baca Juga :  BKD Terima Kuota CPNS ! Enam Hari Lagi, Formasi Pemprov Kalteng dan K

Sementara itu, Dirjen
Penyelengaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag RI Prof Nizar mengatakan, untuk
pelaksanaan ibadah haji pemerintah tengah menyiapkan tiga skenario atau opsi.
Dan saat ini pemerintah melalui Kemenag terus melakukan koordinasi dengan
kerjaan Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibdah haji dan umroh.

“Skenario pertama, semua
jamaah haji yang ditunda tahun 2020 semua dinerangkatkan pada tahun 2021.
Namun, itu jika covid sudah diangkat oleh Allah dari muka bumi,” ujarnya.

Kemudian skenario kedua
menyesuikan persentasi protokol kesehatan, sesuai perkembangan pandemi covid-19
di Arab Saudi, Indonesia, dan provinsi hingga kabupaten/kota di seluruh wilayah
Indonesia.

“Jika covid masih terjadi,
maka nanti akan diatur lebih ketat oleh pemeritnah pusat dan pemeritnah Arab
Saudi untuk pelaksanaan ibadah haji. Dan tentu jamaah tidak bisa full, karena
harus menyesuaikan protokol kesehatan,” tegasnya.

Baca Juga :  Sudah 4 Hari, Pemukiman Jalan Anoi Terendam Banjir Kiriman

Sementara skenario ketiga, menunda
kembali pemberangkatan jamaah haji atau tidak memberangkatkan. Itu dilakukan,
jika situasi dan kondisi makin memburuk serta memvahayakan keselamatan umat
Muslim.

“Skenario
ketiga, kita tidak memberangkatkan sama aekali. Agar covid segera berakhir mari
kota berdoa memohon kepada Allah SWT dan juga mentaati protokol.kesehatan. kita
harus menjaga jarak, menggunakan masker, dan selalu mencuci tangan serta
menjaga pola hidup sehat,” pungkasnya.

PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO – Pemerintah Indonesia melalui Kementeria Agama,
menyiapkan tiga skenario untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2020 pada masa
pandemi atau pasca pandemi Covid-19. Ketiga skenario tersebut akan diambil
dengan memperhatikan siatuasi dan komdisi pandemi Covid-19.

Kepala Kemenag Kalteng H Abdul
Rasyid mengatakan, untuk mekanisme ppihaknya juga menunggu arahan dan petunjuk
Kementetian Agama RI terkait kebarangkatan jamaah haji yang tetunda tahun ini.
Sebab, pandemi belum dapat dipastikan kapan berakhir. 

“Kita menunggu saja, karena
saat ini Kementrian Agama terus melakukan koordinasi dengan pihak Arab Saudi.
Untuk jamaah haji yang mengalami penundaan tahun ini, memang akan
diberangkatkan tahum depan. Namun, kita juga masih melihat situasi dan kondisi
serta teknis dari pemerintah pusat,” ucapnya.

Baca Juga :  BKD Terima Kuota CPNS ! Enam Hari Lagi, Formasi Pemprov Kalteng dan K

Sementara itu, Dirjen
Penyelengaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag RI Prof Nizar mengatakan, untuk
pelaksanaan ibadah haji pemerintah tengah menyiapkan tiga skenario atau opsi.
Dan saat ini pemerintah melalui Kemenag terus melakukan koordinasi dengan
kerjaan Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibdah haji dan umroh.

“Skenario pertama, semua
jamaah haji yang ditunda tahun 2020 semua dinerangkatkan pada tahun 2021.
Namun, itu jika covid sudah diangkat oleh Allah dari muka bumi,” ujarnya.

Kemudian skenario kedua
menyesuikan persentasi protokol kesehatan, sesuai perkembangan pandemi covid-19
di Arab Saudi, Indonesia, dan provinsi hingga kabupaten/kota di seluruh wilayah
Indonesia.

“Jika covid masih terjadi,
maka nanti akan diatur lebih ketat oleh pemeritnah pusat dan pemeritnah Arab
Saudi untuk pelaksanaan ibadah haji. Dan tentu jamaah tidak bisa full, karena
harus menyesuaikan protokol kesehatan,” tegasnya.

Baca Juga :  Sudah 4 Hari, Pemukiman Jalan Anoi Terendam Banjir Kiriman

Sementara skenario ketiga, menunda
kembali pemberangkatan jamaah haji atau tidak memberangkatkan. Itu dilakukan,
jika situasi dan kondisi makin memburuk serta memvahayakan keselamatan umat
Muslim.

“Skenario
ketiga, kita tidak memberangkatkan sama aekali. Agar covid segera berakhir mari
kota berdoa memohon kepada Allah SWT dan juga mentaati protokol.kesehatan. kita
harus menjaga jarak, menggunakan masker, dan selalu mencuci tangan serta
menjaga pola hidup sehat,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru