PALANGKA
RAYA, PROKALTENG.CO – Guna mengantisipasi lonjakan umat yang melakukan ibadah
Natal di tengah pandemi Covid-19, Gereja Katedral memutuskan untuk membatasi
jumlah jemaat hanya 30 persen saja.
Pembagian
jadwal ibadah misa menjadi beberapa sesi, juga dilakukan untuk mengurai
padatnya massa yang beribadah. Selain itu, misa malam natal juga disiarkan
secara online agar seluruh jemaat dapat berpartisipasi walau tak datang ke
gereja.
Pastor
Kepala Paroki Katedral Palangka Raya Pastore Patricius, menuturkan tersedia 320
kursi bagi jemaat yang akan melaksanakan ibadah Natal secara langsung di
gereja.
“Sebanyak
320 kursi disiapkan di dalam gereja, sementara jika memang melebihi itu, sudah
disediakan gedung di sisi samping gereja dengan kapasitas 150 umat,”
katanya. Sebanyak 320 kursi yang disiapkan merupakan 30 persen dari kapasitas
total gereja yang mampu menampung 1.500 jemaat.
Dari
pentauan prokalteng.co saat masuk, jemaat diperkenankan untuk cuci tangan. Di
depan pintu petugas menyambut thermo gun dan hand sinitizer. Personel
kepolisian pun turut melakukan pengamanan di lokasi.
Dikarenakan
jemaat banyak, jadwal misa natal 2020 dibagi menjadi 4 sesi.
Di tahun sebelumnya
ibadah misa dilakukan hanya 2 kali sehari, namun sekarang harus dibagi menjadi
4 sampai 5 kali.
“Adapun
jadwal di tanggal 25 Desember meliputi jam 7 pagi, 11 siang, 5 sore dan 8
malam,”urainya.
Patricius
menyampaikan pada umat katolik bahwa natal tahun baru 2020 ini, natal yang
sangat khusus. Kekhususannya karena tidak biasa dengan diwajibkannya penerapan
prokes ditengah pandemi.
“Segala
sesuatu yang berkaitan kehidupan manusia dan secara kebersamaan kita
dikondisikan menghindari kerumunan termasuk penggunaan masker, menjaga jarak
untuk keselamatan,” ungkapnya.
Ia
menambahkan, umat juga harus mentaati dengan benar apa yang disampaikan pemerintah demi keselamatan
diri dan umat sesama.
Di tahun
sebelumnya, lanjutnya, pihak gereja menyelenggarakan perlombaan menghias pohon
natal namun ditahun ini tidak
menyelenggarakan karena situasi yang tak memungkinkan.
“Dengan
keadaan ini, kita dalam keprihatinan secara emosional namun diaktualisasikan
dalam hidup yang nyata dan harus mendukung pola keselamatan dan kesehatan yang paling
penting. Tidak ada gunanya iman tanpa perbuatan. Iman ditunjukkan dalam
perbuatan yang baik. Tema natal kita Allah beserta kita,” ungkapnya.
Untuk itu, Ia
memiliki pesan khusus terkait natal yang harus dijalani secara bergembira dengan semua orang. “Jadilah
saksi terang dan garam bagi masyarakat. Pandemi jangan menjadi halangan menjadi
lebih baik,” tutupnya.