SAMPIT- Kemarin,
20 Februari 2020, merupakan hari bahagia bagi dua murid yang duduk di bangku kelas
II B SDN 5 Baamang Hilir. Pada tanggal cantik itu, Rabiatum Adawiyah dan M Zain
Rofik memperingati hari kelahiran mereka. Â
Teman sekelasnya serta
guru wali kelas berinisiatif menggelar syukuran kecil-kecilan. Patungan membeli
kue ulang tahun (ultah). Total ada enam kue yang dibeli dari salah satu
pedagang di Pasar Keramat, Sampit, Kamis (20/2).
Perayaan kecil-kecilan
sebagai tanda syukur atas bertambahnya usia dua murid di kelas itu dimulai. Ada
22 murid hadir di ruangan itu. Semuanya tampak ceria. Bersama wali kelas mereka
menyanyikan lagu selama ulang tahun. Selanjutnya, enam kue ultah yang dibeli itu
pun dipotong. Dibagikan satu per satu kepada murid. Satinah yang merupakan guru
wali kelas ikut menikmati kue ultah tersebut. Hanya dua murid yang tak ikut
menyantap.
Sekitar pukul 09.00 WIB.
Keceriaan anak-anak tersebut berubah. Tidak lama setelah menyantap kue ultah
itu, para murid mulai mengeluh mual, sakit perut, pusing, dan muntah-muntah. Para
guru yang mengajar di sekolah yang terletak di Jalan Kapuas, Kecamatan Baamang itu
ikut panik dan ketakutan, karena melihat kondisi anak didik mereka yang mengeluh
mual dan pusing secara bersamaan.
“Ada murid yang
muntah-muntah. Melihat kondisi ini, kami langsung memberi pertolongan pertama,
agar mendapatkan perawatan medis. Para murid itu kami bawa ke puskesmas
terdekat dan RSUD dr Murjani,†terang Guru Wali Kelas II SDN 5 Baamang Hilir Satinah
kepada media, kemarin.
Satinah pun membenarkan
adanya acara perayaan ulang tahun dua muridnya. Para muridnya mengumpulkan uang
untuk patungan membeli kue ultah di Pasar Keramat. Kue itu dibagikan di dalam ruang
kelas. “Ada 22 orang murid, tapi 2 orang tidak ikut makan kue itu,†ucapnya. (rif/ala/dar)