27.5 C
Jakarta
Thursday, March 20, 2025

Resmikan Sekolah Orangutan Nyaru Menteng, Menhut RI Gendong Spanser ke Hutan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke kawasan konservasi dan rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis (20/3).

Dalam kesempatan tersebut, Raja Antoni didampingi Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko, CEO Borneo Orangutan Suvival Foundation (BOSF) Jamartin Sihite, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo dan jajaran pejabat lainnya.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni ikut mengantarkan anak orangutan ke sekolahnya di alam, Kamis (20/3). (HAFIDZ/PROKALTENG.CO)

Dalam rangkaian peninjauan, Menhut meresmikan Sekolah Orangutan Nyaru Menteng milik BOSF dan mengantarkan anak Orangutan ke sekolahnya di alam. Menhut tampak menggendong salah satu anak orangutan bernama Spanser berusia 6 tahun, diikuti oleh anak Orangutan lainnya.

Menhut mengantarkan anak Orangutan tersebut untuk belajar memanjat pohon dan mengambil makanan. Anak-anak Orangutan yang direhabilitasi dan berada di sekolah ini merupakan hasil penyerahan warga ke BKSDA.

Raja Juli mengapresiasi kepada BOSF dan sejumlah LSM yang terlibat dalam melestarikan hutan dan keanekaragaman hayati, terutama orangutan.

“Apa yang dikerjakan BOSF bahwa NGO lokal juga beberapa LSM lain yang luar biasa. Saya sering terharu, sangat menyentuh bahwa ada sekelompok orang yang mendedikasikan diri untuk kebaikan hutan dan sekaligus keanekaragaman hayati terutama Orangutan,” kata Raja Antoni.

Baca Juga :  Ditelpon dengan Kabar Palsu, Wali Murid Setor Rp 84 Juta

Terkait upaya Kemenhut untuk menekan deforestasi, pria yang juga Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu, mengaku baru saja melakukan penandatanganan MoU kerjasama dengan tiga balai kemenhut yang bertujuan untuk menahan laju deforestasi semaksimal mungkin.

”Kita harus cari titik keseimbangan yang benar-benar baik untuk semua. Pembangunan tidak boleh berhenti, hutan tetap lestari, dan kesejahteraan rakyat itu pasti. Tiga elemen itu  yang harus kita manajemen sedemikian rupa, karena kesejahteraan rakyat itu penting. Tetapi bagaimana kesejahteraan itu tidak menganggu hutan dan pembangunan,” imbuhnya.

Sementara Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo mengapresiasi peran Yayasan  Penyelamatan Orangutan Borneo atau lebih dikenal Yayasan BOS, yang telah berkiprah di Kalteng dengan membangun Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng sejak tahun 1999 untuk merehabilitasi Orangutan. Begitu juga dengan pusat pendidikan konservasi yang letaknya tidak jauh dari tempat ini, yaitu di Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah.

Baca Juga :  Duo Eddy Tolak Sementara Tawaran Dampingi Petahana

”Pemindahan ini menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian orang utan dan perlindungan habitatnya di wilayah Kalteng. Orangutan bukan hanya bagian dari warisan alam kita, tetapi juga berperan vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis,” ujarnya.

Dia berharap dengan Sekolah Orangutan Nyaru Menteng, penyelamatan orangutan ini di Kalteng semakin lebih baik.

”Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tetap mendukung penuh konservasi orang utan, sebagai bagian penting dalam upaya kita melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan tropis,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, CEO BOSF Jamartin Sihite, mengatakan sebanyak 21 Orangutan bersekolah di Sekolah Orang Utan Nyaru Menteng yang memiliki luas sekitar 123 hektare ini. Mereka terbagi menjadi beberapa kelas dengan berbagai pelajaran yang didapatkan.

“Di sekolah ini ada 21 orang utan termasuk kelas 5 dan 6. Yang diantar Pak Menteri itu kelas 3 dan 4. Sementara jumlah orang utan yang ada di kita ini lebih dari 100,” ujar Jamartin. (hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke kawasan konservasi dan rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis (20/3).

Dalam kesempatan tersebut, Raja Antoni didampingi Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko, CEO Borneo Orangutan Suvival Foundation (BOSF) Jamartin Sihite, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo dan jajaran pejabat lainnya.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni ikut mengantarkan anak orangutan ke sekolahnya di alam, Kamis (20/3). (HAFIDZ/PROKALTENG.CO)

Dalam rangkaian peninjauan, Menhut meresmikan Sekolah Orangutan Nyaru Menteng milik BOSF dan mengantarkan anak Orangutan ke sekolahnya di alam. Menhut tampak menggendong salah satu anak orangutan bernama Spanser berusia 6 tahun, diikuti oleh anak Orangutan lainnya.

Menhut mengantarkan anak Orangutan tersebut untuk belajar memanjat pohon dan mengambil makanan. Anak-anak Orangutan yang direhabilitasi dan berada di sekolah ini merupakan hasil penyerahan warga ke BKSDA.

Raja Juli mengapresiasi kepada BOSF dan sejumlah LSM yang terlibat dalam melestarikan hutan dan keanekaragaman hayati, terutama orangutan.

“Apa yang dikerjakan BOSF bahwa NGO lokal juga beberapa LSM lain yang luar biasa. Saya sering terharu, sangat menyentuh bahwa ada sekelompok orang yang mendedikasikan diri untuk kebaikan hutan dan sekaligus keanekaragaman hayati terutama Orangutan,” kata Raja Antoni.

Baca Juga :  Ditelpon dengan Kabar Palsu, Wali Murid Setor Rp 84 Juta

Terkait upaya Kemenhut untuk menekan deforestasi, pria yang juga Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu, mengaku baru saja melakukan penandatanganan MoU kerjasama dengan tiga balai kemenhut yang bertujuan untuk menahan laju deforestasi semaksimal mungkin.

”Kita harus cari titik keseimbangan yang benar-benar baik untuk semua. Pembangunan tidak boleh berhenti, hutan tetap lestari, dan kesejahteraan rakyat itu pasti. Tiga elemen itu  yang harus kita manajemen sedemikian rupa, karena kesejahteraan rakyat itu penting. Tetapi bagaimana kesejahteraan itu tidak menganggu hutan dan pembangunan,” imbuhnya.

Sementara Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo mengapresiasi peran Yayasan  Penyelamatan Orangutan Borneo atau lebih dikenal Yayasan BOS, yang telah berkiprah di Kalteng dengan membangun Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng sejak tahun 1999 untuk merehabilitasi Orangutan. Begitu juga dengan pusat pendidikan konservasi yang letaknya tidak jauh dari tempat ini, yaitu di Hutan Kota Nyaru Menteng Berkah.

Baca Juga :  Duo Eddy Tolak Sementara Tawaran Dampingi Petahana

”Pemindahan ini menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian orang utan dan perlindungan habitatnya di wilayah Kalteng. Orangutan bukan hanya bagian dari warisan alam kita, tetapi juga berperan vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis,” ujarnya.

Dia berharap dengan Sekolah Orangutan Nyaru Menteng, penyelamatan orangutan ini di Kalteng semakin lebih baik.

”Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tetap mendukung penuh konservasi orang utan, sebagai bagian penting dalam upaya kita melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan tropis,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, CEO BOSF Jamartin Sihite, mengatakan sebanyak 21 Orangutan bersekolah di Sekolah Orang Utan Nyaru Menteng yang memiliki luas sekitar 123 hektare ini. Mereka terbagi menjadi beberapa kelas dengan berbagai pelajaran yang didapatkan.

“Di sekolah ini ada 21 orang utan termasuk kelas 5 dan 6. Yang diantar Pak Menteri itu kelas 3 dan 4. Sementara jumlah orang utan yang ada di kita ini lebih dari 100,” ujar Jamartin. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/