26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Wagub Kalteng Hadiri Puncak Hari Pers Nasional 2024

Pers Telah Berkontribusi Positif Membangun Kalteng

JAKARTA, PROKALTENG.CO  – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Ecovention Hall Ancol, Jakarta Utara, Selasa (20/2) pukul 16.00 WIB sore. Nampak hadir mendampingi yakni Kepala Diskominfosantik Provinsi Kalteng Agus Siswadi.

Tema yang diusung pada HPN 2024 adalah “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa”.

HPN 2024 dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada pers yang telah mengawal Pemilu 2024 dengan baik. Serta mengawal masyarakat untuk memberikan edukasi informasi dengan baik.

Presiden mengatakan bahwa pers memiliki tantangan besar di era digital. Untuk itu pemerintah berkomitmen dalam memberikan ruang kebebasan dengan menjunjung tunggi kebebasan pers.

“Pemerintah terus berupaya mendukung ekosistem pers yang adaptif dengan tetap menghormati kebebasan pers,” tutur Presiden.

”Jurnalisme berkualitas dan berkelanjutan media konvensional menjadi perhatian penting pemerintah dan ini yang dinanti-nanti,”sambungnya.

Lebih lanjut disampaikan. Perusahaan pers tentu lagi mengalami kesulitan di era digital saat ini, pemerintah akan melakukan upaya-upaya melindungi industri pers. Diantaranya dengan mengeluarkan Peraturan Presiden Publisher Rights. Hal ini sebagai tindak lanjut untuk mendukung jurnalisme berkualitas di Indonesia.

Baca Juga :  Majelis Dai Kebangsaan Kalteng Dikukuhkan, Ini Harapan Gubernur Kalteng

“Pers harus menjadi pilar penjaga demokrasi, dan memikirkan langkah-langkah konkrit dan mampu melakukakan inovasi di tengah gempuran ruang digital saat ini,” tegasnya.

Presiden Jokowi berpesan agar pers tetap menjadi salah satu pilar penjaga demokrasi, menjadi rumah bersama untuk informasi, namun informasi yang disampaikan harus berdasarkan fakta.

“Beritakanlah fakta-fakta apa adanya, tapi bukan mengada-ada, bukan asumsi-asumsi,” pungkasnya.

“Jurnalisme harus berkualitas dan mampu mengedukasi masyarakat”, imbuhnya.

Hal senada disampaikan Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu yang mengatakan pemilu adalah Tonggak Demokrasi, sementara Pers adalah Penegak Demokrasi.

“Pers harus mampu menjawab kebutuhan publik tentang informasi yang objektif dan berkualitas. Tantangan terbesar pers adalah hadirnya Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang menuntut agar insan pers meningkatkan kompetensi, dan mampu menempatkan diri sebagai penjernih informasi di tengah beragamnya platform dan kanal informasi saat ini,”imbuhnya.

Sementara itu, Ketua umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengutarakan peringatan puncak HPN kali ini memiliki momentum yang sangat strategis, karena diperingati pasca pesta demokrasi pemilu 2024. Saat ini masa transisi menuju kepemimpinan baru, pemimpin Indonesia yang baru nantinya siharapkan tetap menjaga dan melindungi kebebasan pers di Indonesia.

Baca Juga :  Hadiri Wisuda Pascasraja dan Sarjana UPR, Nuryakin: Kesuksesan Diraihkan dengan Perjuangan

“Pers Indonesia diharapkan mampu mengawal kepemimpinan nasional, dengan terus menjernihkan informasi untuk masyarakat, dan mampu berkontribusi untuk pembangunan nasional,” bebernya.

Sementara itu usai acara, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengatakan, iklim pers di Kalteng cukup sehat, kebebasan pers dijunjung tinggi, dan telah berkontribusi positif dalam membangun Kalteng.

“Alhamdulillah, di Kalimantan Tengah pers telah berkontribusi positif dalam menyebarkan berbagai informasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang objektif,” ucapnya.

Menurutnya, tidak menutup mata bahwa kemajuan di era digital juga harus menjadi perhatian pers, satu sisi sebagai tantangan, sisi lain sebagai prluang.

“Pers harus adaftif dengan kemajuan teknologi dan zaman, teknologi telah mengubah hampir di semua sektor kehidupan, termasuk dunia jurnalistik. Teknologi akan mempermudah segalanya, sisi lain bisa menjadi ancaman bila tidak dimanfaatkan dengan bijak. Maka tugas insan pers lah memberikan edukasi dan literasi yang baik bagi masyarakat,” terangnya.

Tampak turut hadir dalam acara Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, dan Gubernur se-Indonesia.(hfz)

JAKARTA, PROKALTENG.CO  – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Ecovention Hall Ancol, Jakarta Utara, Selasa (20/2) pukul 16.00 WIB sore. Nampak hadir mendampingi yakni Kepala Diskominfosantik Provinsi Kalteng Agus Siswadi.

Tema yang diusung pada HPN 2024 adalah “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa”.

HPN 2024 dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada pers yang telah mengawal Pemilu 2024 dengan baik. Serta mengawal masyarakat untuk memberikan edukasi informasi dengan baik.

Presiden mengatakan bahwa pers memiliki tantangan besar di era digital. Untuk itu pemerintah berkomitmen dalam memberikan ruang kebebasan dengan menjunjung tunggi kebebasan pers.

“Pemerintah terus berupaya mendukung ekosistem pers yang adaptif dengan tetap menghormati kebebasan pers,” tutur Presiden.

”Jurnalisme berkualitas dan berkelanjutan media konvensional menjadi perhatian penting pemerintah dan ini yang dinanti-nanti,”sambungnya.

Lebih lanjut disampaikan. Perusahaan pers tentu lagi mengalami kesulitan di era digital saat ini, pemerintah akan melakukan upaya-upaya melindungi industri pers. Diantaranya dengan mengeluarkan Peraturan Presiden Publisher Rights. Hal ini sebagai tindak lanjut untuk mendukung jurnalisme berkualitas di Indonesia.

Baca Juga :  Majelis Dai Kebangsaan Kalteng Dikukuhkan, Ini Harapan Gubernur Kalteng

“Pers harus menjadi pilar penjaga demokrasi, dan memikirkan langkah-langkah konkrit dan mampu melakukakan inovasi di tengah gempuran ruang digital saat ini,” tegasnya.

Presiden Jokowi berpesan agar pers tetap menjadi salah satu pilar penjaga demokrasi, menjadi rumah bersama untuk informasi, namun informasi yang disampaikan harus berdasarkan fakta.

“Beritakanlah fakta-fakta apa adanya, tapi bukan mengada-ada, bukan asumsi-asumsi,” pungkasnya.

“Jurnalisme harus berkualitas dan mampu mengedukasi masyarakat”, imbuhnya.

Hal senada disampaikan Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu yang mengatakan pemilu adalah Tonggak Demokrasi, sementara Pers adalah Penegak Demokrasi.

“Pers harus mampu menjawab kebutuhan publik tentang informasi yang objektif dan berkualitas. Tantangan terbesar pers adalah hadirnya Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang menuntut agar insan pers meningkatkan kompetensi, dan mampu menempatkan diri sebagai penjernih informasi di tengah beragamnya platform dan kanal informasi saat ini,”imbuhnya.

Sementara itu, Ketua umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengutarakan peringatan puncak HPN kali ini memiliki momentum yang sangat strategis, karena diperingati pasca pesta demokrasi pemilu 2024. Saat ini masa transisi menuju kepemimpinan baru, pemimpin Indonesia yang baru nantinya siharapkan tetap menjaga dan melindungi kebebasan pers di Indonesia.

Baca Juga :  Hadiri Wisuda Pascasraja dan Sarjana UPR, Nuryakin: Kesuksesan Diraihkan dengan Perjuangan

“Pers Indonesia diharapkan mampu mengawal kepemimpinan nasional, dengan terus menjernihkan informasi untuk masyarakat, dan mampu berkontribusi untuk pembangunan nasional,” bebernya.

Sementara itu usai acara, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengatakan, iklim pers di Kalteng cukup sehat, kebebasan pers dijunjung tinggi, dan telah berkontribusi positif dalam membangun Kalteng.

“Alhamdulillah, di Kalimantan Tengah pers telah berkontribusi positif dalam menyebarkan berbagai informasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang objektif,” ucapnya.

Menurutnya, tidak menutup mata bahwa kemajuan di era digital juga harus menjadi perhatian pers, satu sisi sebagai tantangan, sisi lain sebagai prluang.

“Pers harus adaftif dengan kemajuan teknologi dan zaman, teknologi telah mengubah hampir di semua sektor kehidupan, termasuk dunia jurnalistik. Teknologi akan mempermudah segalanya, sisi lain bisa menjadi ancaman bila tidak dimanfaatkan dengan bijak. Maka tugas insan pers lah memberikan edukasi dan literasi yang baik bagi masyarakat,” terangnya.

Tampak turut hadir dalam acara Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, dan Gubernur se-Indonesia.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru