PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO -Kepala BPOM Kalimantan Tengah,
Leonard Duma gagal diberikan vaksin sinovac tahap 1. Pasalnya, mantan Kepala BPOM Samarinda ini
saat dilakukan screening, tensinya tinggi atau di atas batas ketentuan.
“Pada dasarnya vaksinasi
tidak boleh hipertensi. Mungkin kondisi tubuh saya hipertensi sehingga memang
beresiko kalau dilakukan penyuntikan vaksinasi Covid-19 ini. Sehingga tak boleh
diteruskan,” katanya, Kamis (14/1/2021) pagi.
Walau telah istirahat dan
bersantai sejenak, Kepala BPOM harus tetap menerima hasil pemeriksaan tensinya
masih tinggi, sehingga vaksinasi terhadapnya pun masih tidak diizinkan.
Pemeriksaan tensi terhadap Leonard
Duma dilakukan selama 3 kali kesempatan. Percobaan pertama tensi berada diangka
150, percobaan kedua 140, dan yang terakhir bahkan mencapai 160.
“Selama ini tidak ada
riwayat hipertensi. Namun perubahan psikologis tubuh tidak ada yang tahu. Kalau
saya gugup tidak, karena saya sangat percaya izin edar vaksin ini,”
katanya.
Ia menambahkan, keikutsertaannya
dalam kesempatan vaksinasi mengirim pesan keada masyarakat di Kalteng bahwa izin
diberikan BPOM memang aman bukan dibawah tekanan.
Selain Leonard Duma, peserta
vaksin perdana lainnya yang juga batal disuntik Vaksin Covid-19 adalah Ketua
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalteng, dr Miko Uria Mapas.
Miko batal disuntikkan vaksin pun
karena tensinya tinggi melebih batas yang diperbolehkan.