25 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Operasi SAR Berlanjut Cari Korban dan Black Box CVR Sriwijaya Air

PROKALTENG.CO- Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau
Basarnas, Marsekal Madya Bagus Puruhito memastikan operasi search and rescue
(SAR) jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu tetap
berlanjut. Terbaru, tim berhasil menemukan black box flight data recorder (FDR)
di dasar perairan Kepulauan Seribu.

“Tentu ke depan
kita masih akan melanjutkan upaya pencarian ini untuk evakuasi korban, demikian
juga evakuasi material yang ada, yang masih ada di dalam lokasi tersebut,” kata
Bagus di posko terpadu JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa
(12/1).

Operasi SAR juga
bakal difokuskan untuk mencari bagian dari kotak hitam yang belum ditemukan,
yakni cockpit voice recorder (CVR). Sebab FDR dan CVR penting untuk mengungkap
penyebab kecelakaan pesawat Boeing 737-500 tersebut.

Baca Juga :  Sugianto dan Agustiar Salurkan Ribuan Paket Sembako dan Masker

“Demikian juga pencarian
terhadap CVR. Sebagai informasi bahwa kami juga baru kembali dari lokasi,”
tegas Bagus.

Sebelumnya,
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, kotak hitam atau black box
jenis flight data recorder (FDR) milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh
di perairan Kepulauan Seribu berhasil ditemukan. Blackbox tersebut berisi
rekaman data penerbangan.

“Hari ini tepat
jam 14.00 WIB, Kepala Staf Angkatan Laut menyampaikan informasi kepada saya,
bahwa sesuai dengan perkiraan yang ditentukan di wilayah yang sudah ditandai,
telah ditemukan bagian dari flight data recorder (FDR),” ucap Hadi.

Hadi menuturkan,
tim SAR hingga kini masih memburu VCR yang juga diduga berada di lokasi
jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. “Cockpit voice recorder masih perlu dicari,
dengan tanpa adanya bantuan yaitu beacon tersebut,” ujar Hadi.

Baca Juga :  Kepolisian Perketat Barikade di Gedung DPRD Kalteng

Marsekal Hadi
meyakini, CVR milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 juga berada pada lokasi yang
sama. Sehingga tidak lama lagi akan segera ditemukan.

PROKALTENG.CO- Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau
Basarnas, Marsekal Madya Bagus Puruhito memastikan operasi search and rescue
(SAR) jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu tetap
berlanjut. Terbaru, tim berhasil menemukan black box flight data recorder (FDR)
di dasar perairan Kepulauan Seribu.

“Tentu ke depan
kita masih akan melanjutkan upaya pencarian ini untuk evakuasi korban, demikian
juga evakuasi material yang ada, yang masih ada di dalam lokasi tersebut,” kata
Bagus di posko terpadu JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa
(12/1).

Operasi SAR juga
bakal difokuskan untuk mencari bagian dari kotak hitam yang belum ditemukan,
yakni cockpit voice recorder (CVR). Sebab FDR dan CVR penting untuk mengungkap
penyebab kecelakaan pesawat Boeing 737-500 tersebut.

Baca Juga :  Sugianto dan Agustiar Salurkan Ribuan Paket Sembako dan Masker

“Demikian juga pencarian
terhadap CVR. Sebagai informasi bahwa kami juga baru kembali dari lokasi,”
tegas Bagus.

Sebelumnya,
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, kotak hitam atau black box
jenis flight data recorder (FDR) milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh
di perairan Kepulauan Seribu berhasil ditemukan. Blackbox tersebut berisi
rekaman data penerbangan.

“Hari ini tepat
jam 14.00 WIB, Kepala Staf Angkatan Laut menyampaikan informasi kepada saya,
bahwa sesuai dengan perkiraan yang ditentukan di wilayah yang sudah ditandai,
telah ditemukan bagian dari flight data recorder (FDR),” ucap Hadi.

Hadi menuturkan,
tim SAR hingga kini masih memburu VCR yang juga diduga berada di lokasi
jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. “Cockpit voice recorder masih perlu dicari,
dengan tanpa adanya bantuan yaitu beacon tersebut,” ujar Hadi.

Baca Juga :  Kepolisian Perketat Barikade di Gedung DPRD Kalteng

Marsekal Hadi
meyakini, CVR milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 juga berada pada lokasi yang
sama. Sehingga tidak lama lagi akan segera ditemukan.

Terpopuler

Artikel Terbaru