33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

FDR Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Basarnas Tetap Fokus Cari Korban

PROKALTENG.CO-Flight data recorder (FDR) yang ada di
dalam black box atau kotak hitam dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah
ditemukan. Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito mengatakan saat ini
FDR sudah ditemukan, maka selanjutnya tim gabungan mencari cockpit voice
recorder (CVR).

“Tentu kita juga akan melakukan pencarian terhadap
CVR,” ujar Bagus di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1).

Bagus menambahkan, Basarnas bersama dengan TNI dan
yang lainnya juga akan tetap melakukan pencarian terhadap korban dari pesawat
Sriwijaya Air. Termasuk juga mencari serpihan-serpihan pesawat tersebut.

“Tentunya ke depan kita masih akan melanjutkan upaya
pencarian dan untuk evakuasi korban. Demikian juga evakuasi material yang ada,”
katanya.

Bagus berharap ke depannya Basarnas bisa menuntaskan
operasi kemanusiaan yang tengah digelar. Tentunya dengan dukungan dari TNI dan
yang lainnya.

Baca Juga :  Terus Meningkat, Positif Covid di Kalteng Sudah 520 Orang, Meninggal

“Mudah-mudahan operasi SAR ini berjalan dengan
lancar dan bisa kita tuntaskan dengan baik,” ungkapnya.

Seperti diketahui, black box terdiri dari dua
perangkat antara lain cockpit voice recorder (CVR) dan flight data recorder
(FDR). CVR berisi rekaman percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR berisi
rekaman data penerbangan.

Sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya
Sumadi mengatakan kotak hitam atau black box milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182
yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu telah ditemukan. Black box berisi data
penerbangan yang bisa digunakan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat
Boeing 737-500 tersebut.

“Kita bersyukur black box FDR sudah ditemukan,” kata
Budi Karya Sumadi di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1).

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182
rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh
di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Pesawat
jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara
Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian
11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga :  Wah! Pasien Covid-19 yang Meninggal di RSDS Adalah Pendeta Diduga Penu

Pesawat take-off dari Bandara Soekarno Hatta pukul
14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB.
Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat membawa 62 orang
terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang
dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru
aktif dan enam kru ekstra.

PROKALTENG.CO-Flight data recorder (FDR) yang ada di
dalam black box atau kotak hitam dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah
ditemukan. Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito mengatakan saat ini
FDR sudah ditemukan, maka selanjutnya tim gabungan mencari cockpit voice
recorder (CVR).

“Tentu kita juga akan melakukan pencarian terhadap
CVR,” ujar Bagus di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1).

Bagus menambahkan, Basarnas bersama dengan TNI dan
yang lainnya juga akan tetap melakukan pencarian terhadap korban dari pesawat
Sriwijaya Air. Termasuk juga mencari serpihan-serpihan pesawat tersebut.

“Tentunya ke depan kita masih akan melanjutkan upaya
pencarian dan untuk evakuasi korban. Demikian juga evakuasi material yang ada,”
katanya.

Bagus berharap ke depannya Basarnas bisa menuntaskan
operasi kemanusiaan yang tengah digelar. Tentunya dengan dukungan dari TNI dan
yang lainnya.

Baca Juga :  Terus Meningkat, Positif Covid di Kalteng Sudah 520 Orang, Meninggal

“Mudah-mudahan operasi SAR ini berjalan dengan
lancar dan bisa kita tuntaskan dengan baik,” ungkapnya.

Seperti diketahui, black box terdiri dari dua
perangkat antara lain cockpit voice recorder (CVR) dan flight data recorder
(FDR). CVR berisi rekaman percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR berisi
rekaman data penerbangan.

Sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya
Sumadi mengatakan kotak hitam atau black box milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182
yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu telah ditemukan. Black box berisi data
penerbangan yang bisa digunakan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat
Boeing 737-500 tersebut.

“Kita bersyukur black box FDR sudah ditemukan,” kata
Budi Karya Sumadi di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1).

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182
rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh
di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. Pesawat
jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara
Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian
11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga :  Wah! Pasien Covid-19 yang Meninggal di RSDS Adalah Pendeta Diduga Penu

Pesawat take-off dari Bandara Soekarno Hatta pukul
14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB.
Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat membawa 62 orang
terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang
dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru
aktif dan enam kru ekstra.

Terpopuler

Artikel Terbaru