32.7 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Pembangunan Pipa Gas Trans Kalimantan Gunakan Pola Investasi

PALANGKA RAYA – Pembangunan pipa gas Trans Kalimantan yang akan
menghubungkan seluruh provinsi
di Kalimantan dan bermuara di
Kepulauan Natuna, dipastikan akan dibangun dengan pola investasi. Dengan
begitu, pembangunan tidak membebani anggaran dan pendapatan belanja nasional
(APBN) dan APBD provinsi.

Kepala BPH Migas Fansharullah Asa
mengatakan, sudah ada badan usaha atau investor yang ingin mengerjakan
pembangunan pipa gas Trans Kalimantan tersebut. Untuk itu, BOG ysng nantinya
akan melelang proyek tersebut.

“Polanya investasi dengan
mrngundang investor. Jadi tidak membebani APBN dan APBD. Dan sudah ada beberapa
badan usaha yang siap melaksanakan projek tersebut,” ucapnya.

Menurutnya, gas yang ada di
Kaltim 1 tahun 40K di ekspor ke Jepang dan Cina. Artinya, di Kalimantan ada
surplus gas. Kemudian di provinsi lainnya juga ditemukan, sehingga ini akan
mudah nanti untuk dikembangkan menjadi sumber energi yang baru.

Baca Juga :  Basarnas Sisir Pulau Lancang dan Pulau Laki

“Ini sangat luar biasa jika
terbangun, karena kesejahteraan masyarakat akan lebih baik. Sebab, jika semua
sudah terkoneksi, maka masyarakat tidak lagi nanti menggunakan gas elpiji
tetapi langsung gas yang ada,” ucapnya.

Dia memastikan, jaringan gas
rumah tangga akan tersambung dan semua masyarakat bisa menggunakan gas.
“Dan itu bisa lebih murah, karena gas ini lebih hemat. Dan pipa gas Trans
Kalimantan ini sudah masuk dalam RPJMN pada 2020-2024, jadi pemerintah pusat
sangat konsen dengan proyek ini,” pungkasnya. (arj/nto)

PALANGKA RAYA – Pembangunan pipa gas Trans Kalimantan yang akan
menghubungkan seluruh provinsi
di Kalimantan dan bermuara di
Kepulauan Natuna, dipastikan akan dibangun dengan pola investasi. Dengan
begitu, pembangunan tidak membebani anggaran dan pendapatan belanja nasional
(APBN) dan APBD provinsi.

Kepala BPH Migas Fansharullah Asa
mengatakan, sudah ada badan usaha atau investor yang ingin mengerjakan
pembangunan pipa gas Trans Kalimantan tersebut. Untuk itu, BOG ysng nantinya
akan melelang proyek tersebut.

“Polanya investasi dengan
mrngundang investor. Jadi tidak membebani APBN dan APBD. Dan sudah ada beberapa
badan usaha yang siap melaksanakan projek tersebut,” ucapnya.

Menurutnya, gas yang ada di
Kaltim 1 tahun 40K di ekspor ke Jepang dan Cina. Artinya, di Kalimantan ada
surplus gas. Kemudian di provinsi lainnya juga ditemukan, sehingga ini akan
mudah nanti untuk dikembangkan menjadi sumber energi yang baru.

Baca Juga :  Basarnas Sisir Pulau Lancang dan Pulau Laki

“Ini sangat luar biasa jika
terbangun, karena kesejahteraan masyarakat akan lebih baik. Sebab, jika semua
sudah terkoneksi, maka masyarakat tidak lagi nanti menggunakan gas elpiji
tetapi langsung gas yang ada,” ucapnya.

Dia memastikan, jaringan gas
rumah tangga akan tersambung dan semua masyarakat bisa menggunakan gas.
“Dan itu bisa lebih murah, karena gas ini lebih hemat. Dan pipa gas Trans
Kalimantan ini sudah masuk dalam RPJMN pada 2020-2024, jadi pemerintah pusat
sangat konsen dengan proyek ini,” pungkasnya. (arj/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru