27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Pemprov Kalteng Targetkan Tahun 2019 Bebas Asap

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah
(Kalteng) targetkan tahun 2019 bebas asap. Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan, di antaranya
seperti pembetukan tim satuan tugas (satgas) kebakaran hutan dan lahan
(karhutla), sosialisasi dan lain sebagiannya.

Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran
melalui Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng, Nurul Edy mengatakan
pihaknya tidak ingin karhutla menjadi agenda rutin yang terjadi di Bumi Tambun
Bungai. Selain itu, pihaknya juga tidak ingin bencana asap do Kalteng menjadi
sorotan nasional bahkan sorotan dunia internasional.

“Bencana yang terjadi karena
belum maksimalnya sinergitas 3 pilar penyelenggara penanggulangan bencana,
yaitu pemerintah, masyarakat dan dunia usaha,” katanya saat membuka
Kegiatan Pembekalan Kesiapsiagaan Menghadapi Karhutla di Provinsi Kalteng tahun
2019 di Aquarius Boutique Hotel, Kamis (11/7/2019).

Baca Juga :  Gubernur Sugianto dan Dirjen PSP Kementan Bahas Percepatan Food Estate

Lebih lanjut, ia mengatakan
menyikapi terjadinya bencana karhutla maka penanggulangan menjadi lebih penting. Karena mencegah lebih baik mengobati,
sehingga dapat diartikan mencegah lebih baik daripada menanggulangi.

“Perlu diketahui di sisi
lain kalteng berhasil meminimalisir dampaknya karhutla pada tahun 2016, 2017
dan 2018. Kami berharap tahun ini juga,” tuturnya.

Ia berharap semua pihak terkait
dapat memaksimalkan kerjasama dalam penanggulangan karhutla ini. Karena hal ini
membutuhkan kerjasama yang baik dari semua pihak terkait.

“Tidak bisa hanya
mengharapkan satu pihak. Jika kerjasama baik maka semuanya pasti dapat
terwujud,” pungkasnya. (atm/nto)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah
(Kalteng) targetkan tahun 2019 bebas asap. Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan, di antaranya
seperti pembetukan tim satuan tugas (satgas) kebakaran hutan dan lahan
(karhutla), sosialisasi dan lain sebagiannya.

Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran
melalui Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng, Nurul Edy mengatakan
pihaknya tidak ingin karhutla menjadi agenda rutin yang terjadi di Bumi Tambun
Bungai. Selain itu, pihaknya juga tidak ingin bencana asap do Kalteng menjadi
sorotan nasional bahkan sorotan dunia internasional.

“Bencana yang terjadi karena
belum maksimalnya sinergitas 3 pilar penyelenggara penanggulangan bencana,
yaitu pemerintah, masyarakat dan dunia usaha,” katanya saat membuka
Kegiatan Pembekalan Kesiapsiagaan Menghadapi Karhutla di Provinsi Kalteng tahun
2019 di Aquarius Boutique Hotel, Kamis (11/7/2019).

Baca Juga :  Gubernur Sugianto dan Dirjen PSP Kementan Bahas Percepatan Food Estate

Lebih lanjut, ia mengatakan
menyikapi terjadinya bencana karhutla maka penanggulangan menjadi lebih penting. Karena mencegah lebih baik mengobati,
sehingga dapat diartikan mencegah lebih baik daripada menanggulangi.

“Perlu diketahui di sisi
lain kalteng berhasil meminimalisir dampaknya karhutla pada tahun 2016, 2017
dan 2018. Kami berharap tahun ini juga,” tuturnya.

Ia berharap semua pihak terkait
dapat memaksimalkan kerjasama dalam penanggulangan karhutla ini. Karena hal ini
membutuhkan kerjasama yang baik dari semua pihak terkait.

“Tidak bisa hanya
mengharapkan satu pihak. Jika kerjasama baik maka semuanya pasti dapat
terwujud,” pungkasnya. (atm/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru