PALANGKA
RAYA-Saban
malam minggu, Taman Pasuk Kameluh dijejali warga kota. Kelap-kelip lampu,
ditambah megahnya masjid dan jembatan, menjadi panorma pelepas penat. Ditambah
lagi area lapang seluas tiga kali lapangan bulu tangkis di taman tersebut, yang
dijadikan lokasi bagi anak-anak kecil bermain.
Akan tetapi, antusias
masyarakat menikmati keindahan malam Palangka Raya, tak diimbangi dengan
pembenahan lokasi parkir. Pada akhir pekan, sudah tak tampak lagi anak-anak
leluasa berlari-lari di taman itu. Tak tampak lagi orang tua yang duduk sambil
melihat anaknya bermain.
Pasalnya, areal lapang
yang luasnya tiga kali lapangan bulu tangkis itu, dipadati oleh kendaraan roda
dua yang terparkir. Entah alasan apa juru parkir mengizinkan sepeda motor terparkir
di situ. Masih menjadi tanda tanya, apakah diizinkan atau tidak oleh dinas
terkait.
Belum lagi, larangan
merokok di areal taman diabaikan oleh pengunjung. Bisa dikatakan taman tersebut
sudah tak lagi ramah anak.
“Saya selaku orang tua
yang berharap anak-anak saya mendapat ruang bermain, merasa sangat terganggu.
Anak saya enggak bisa lagi lari-larian, oleh ada sepeda motor yang parkir.
Sekarang ini ruangnya semakin sempit,†ujar pengunjung, Ila, ketika diminta
komentar terkait kondisi Taman Pasuk Kameluh saat ini.
Senada diutarakan Tia. Ia
menginginkan tak ada sepeda motor yang terparkir di area lapang. Ia menilai
bahwa itu akan mengakibatkan sempitnya ruang bermain bagi anak-anak.
“Saya berharap ada
ruang lagi untuk anak-anak bermain. Kalau begini kan sempit. Anak-anak ini
biasanya lari-lari. Saya yang mengawasi pun waswas,†katanya.
Terpisah, Plt Kepala
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Palangka Raya
Imbang Triatmaji melalui Kepala Bidang Penataan dan Eksekutor Yusnandar Malik
mengatakan, ruang terbuka tersebut awalnya memang diperuntukkan sebagai lokasi bermain
anak-anak. Akan tetapi, Taman Pasuk Kameluh yang sering dibanjiri pengunjung, khususnya
yang membawa sepeda motor, maka berdasarkan koordinasi, sementara waktu area
tersebut dijadikan sebagai tempat parkir.
“Rencana kami ke
depan, lokasi parkir akan diubah ke area bawah dekat Masjid, tempat orang yang
biasanya berjualan. Tempat itu akan dibuat paving block. Yang berjualan di situ
pun akan ditata ulang,” katanya, Selasa (9/7).
Yusnandar menuturkan,
tempat berjualan akan ditata tanpa memindahkan mereka (penjual, red) ke tempat
lain. Dengan cara itu, taman tersebut akan terlihat lebih rapi dan indah.
Selain itu, lanjutnya, area
lapang akan dikembalikan fungsinya sebagaimana sedia kala, yaitu sebagai ruang
terbuka untuk masyarakat yang membawa anak-anak.
“Kami harapkan ini cepat terealisasikan, karena
taman ini merupakan salah satu taman yang sangat ramai dikunjungi masyarakat,†pungkasnya.
(ndo/ce/ram)