31.6 C
Jakarta
Monday, April 14, 2025

Pendataan Online Terkendala Jaringan, Manual Akses Jalan Susah Dilalui

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO-
Setelah sensus dilakukan secara online, kini petugas harus
turun lapangan guna memastikan seluruh warga di Bumi Tambun Bungai ini
tercatat.

Kalteng, dengan kondisi
wilayah yang tidak seluruhnya terakses jaringan internet menjadi kendala
tersendiri dalam pencatatan secara online yang sudah dimulai sejak 15 Februari
dan berakhir pada 29 Mei lalu.


Sebanyak 266 ribu lebih masyarakat Kalteng sudah
mencatatkan dirinya pada pendataan ini.

Tidak berhenti di situ.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng harus tetap terjun lapangan. Memastikan
seluruh waraga di Bumi Tambun Bungai tercatat secara data. Mengakomodir
masyarakat yang belum mencatatkan dirinya secara online. BPS Kalteng menurunkan
2.554 petugas. Menyisir hingga pelosok daerah di Kalteng.

Kepala BPS Kalteng
Yomin Tofri mengatakan, pada sensus online yang berlangsung selama tiga bulan
setengah itu sudah mendata hampir 10 persen, dengan angka pasti 9,94 persen
masyarakat Kalteng sudah masuk pada data sensus penduduk 2020. Sejak Selasa
(1/9) lalu, petugas yang bermitra dengan BPS diterjunkan ke lapangan, mendata
dari pintu ke pintu.

Baca Juga :  RS Doris Sylvanus Isolasi Satu Pasien Terdeteksi Virus Corona

“Betul, sejak Selasa
(1/9) tim kami sudah turun lapangan. Mereka bukan orang BPS tetapi dari
kalangan masyarakat yang sudah kami berikan pelatihan untuk melaksanakan tugas
pendataan sensu penduduk 2020 ini, totalnya ada 2.554 petugas,” katanya saat
diwawancarai, Rabu (2/9).

Diungkapkannya, tahapan
awal yang dilakukan pada sensus secara langsung ini yakni berkoordinasi dengan
ketua RT setempat, selanjutnya memastikan dengan mendatangi setiap rumah-rumah
warga. Meskipun, lanjut dia, pihaknya sudah mendapat data kependudukan dari
dinas kependudukan dan pencatatan sipil (Disdukcapil), tetapi pihaknya yang
memiliki tanggungjawab dalam pendataan ini harus memastikan ke lapangan.

“Misal saja, ada
penduduk baru yang belum terdaftar atau ada yang sudah pindah,” katanya kepada
Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co).

Pendataan secara manual
ini bukan berarti tidak optimalnya pelaksanaan online. Pasalnya, pihaknya sudah
berkoordinasi dengan setiap kabupaten/kota di Kalteng, daerah mana saja yang
bisa melaksanakan sensus secara online dan daerah mana yang tidak. Capaian
hampir 10 persen ini sudah memenuhi target yang ditentukan BPS.

Baca Juga :  Lantaran Hal Ini, Pengumuman Verifikasi CPNS Kemenag Ditunda

“Setiap daerah memang
memiliki target berbeda-beda, tergantung dengan kondisi daerahnya,” tegas dia.

Dengan demikian,
pendataan secara langsung ini memang masuk pada tahapan sensus penduduk.
Apabila online sudah dilaksanakan memang harus pula terjun lapangan. Tetapi,
setidaknya sekitar 10 persen penduduk Kalteng sudah mendaftar secara online,
sehingga petugas yang datang memastikan dan mendata yang belum mencatatkan diri
secara online.

“Perkiraan kami
pendataan ini selesai hanya dalam waktu 15 hari kerja, tetapi kondisi Kalteng
yang masih banyak wilayah dengan medan susah dilalui menjadi halangan petugas,”
ucapnya.

Misal saja, ada beberapa daerah yang akses
jalannya harus melalui sungai dan lain sebagainya. Hal ini juga berlaku bagi
pendataan online. Masyarakat antusias tetapi terkendala dengan ketersediaan
jaringan

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO-
Setelah sensus dilakukan secara online, kini petugas harus
turun lapangan guna memastikan seluruh warga di Bumi Tambun Bungai ini
tercatat.

Kalteng, dengan kondisi
wilayah yang tidak seluruhnya terakses jaringan internet menjadi kendala
tersendiri dalam pencatatan secara online yang sudah dimulai sejak 15 Februari
dan berakhir pada 29 Mei lalu.


Sebanyak 266 ribu lebih masyarakat Kalteng sudah
mencatatkan dirinya pada pendataan ini.

Tidak berhenti di situ.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng harus tetap terjun lapangan. Memastikan
seluruh waraga di Bumi Tambun Bungai tercatat secara data. Mengakomodir
masyarakat yang belum mencatatkan dirinya secara online. BPS Kalteng menurunkan
2.554 petugas. Menyisir hingga pelosok daerah di Kalteng.

Kepala BPS Kalteng
Yomin Tofri mengatakan, pada sensus online yang berlangsung selama tiga bulan
setengah itu sudah mendata hampir 10 persen, dengan angka pasti 9,94 persen
masyarakat Kalteng sudah masuk pada data sensus penduduk 2020. Sejak Selasa
(1/9) lalu, petugas yang bermitra dengan BPS diterjunkan ke lapangan, mendata
dari pintu ke pintu.

Baca Juga :  RS Doris Sylvanus Isolasi Satu Pasien Terdeteksi Virus Corona

“Betul, sejak Selasa
(1/9) tim kami sudah turun lapangan. Mereka bukan orang BPS tetapi dari
kalangan masyarakat yang sudah kami berikan pelatihan untuk melaksanakan tugas
pendataan sensu penduduk 2020 ini, totalnya ada 2.554 petugas,” katanya saat
diwawancarai, Rabu (2/9).

Diungkapkannya, tahapan
awal yang dilakukan pada sensus secara langsung ini yakni berkoordinasi dengan
ketua RT setempat, selanjutnya memastikan dengan mendatangi setiap rumah-rumah
warga. Meskipun, lanjut dia, pihaknya sudah mendapat data kependudukan dari
dinas kependudukan dan pencatatan sipil (Disdukcapil), tetapi pihaknya yang
memiliki tanggungjawab dalam pendataan ini harus memastikan ke lapangan.

“Misal saja, ada
penduduk baru yang belum terdaftar atau ada yang sudah pindah,” katanya kepada
Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co).

Pendataan secara manual
ini bukan berarti tidak optimalnya pelaksanaan online. Pasalnya, pihaknya sudah
berkoordinasi dengan setiap kabupaten/kota di Kalteng, daerah mana saja yang
bisa melaksanakan sensus secara online dan daerah mana yang tidak. Capaian
hampir 10 persen ini sudah memenuhi target yang ditentukan BPS.

Baca Juga :  Lantaran Hal Ini, Pengumuman Verifikasi CPNS Kemenag Ditunda

“Setiap daerah memang
memiliki target berbeda-beda, tergantung dengan kondisi daerahnya,” tegas dia.

Dengan demikian,
pendataan secara langsung ini memang masuk pada tahapan sensus penduduk.
Apabila online sudah dilaksanakan memang harus pula terjun lapangan. Tetapi,
setidaknya sekitar 10 persen penduduk Kalteng sudah mendaftar secara online,
sehingga petugas yang datang memastikan dan mendata yang belum mencatatkan diri
secara online.

“Perkiraan kami
pendataan ini selesai hanya dalam waktu 15 hari kerja, tetapi kondisi Kalteng
yang masih banyak wilayah dengan medan susah dilalui menjadi halangan petugas,”
ucapnya.

Misal saja, ada beberapa daerah yang akses
jalannya harus melalui sungai dan lain sebagainya. Hal ini juga berlaku bagi
pendataan online. Masyarakat antusias tetapi terkendala dengan ketersediaan
jaringan

Terpopuler

Artikel Terbaru