27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Guru Zuhdi, Sosok Wali Bersahaja yang Sangat Dihormati Jemaah

UMAH Islam di Kalimantan Selatan sangat kehilangan
sosok KH Zuhdiannor atau akrab disapa Guru Zuhdi yang meninggal dunia pada
Sabtu, 2 Mei 2020.

KH Ahmad Zuhdiannor atau Guru Zuhdi adalah ulama
yang sangat disegani dan dihormati di Kalimantan Selatan.

Guru Zuhdi lahir di Banjarmasin pada 10
Februari 1972. Banyak kisah kewalian dan karomah dari Guru Zuhdi.

Beragam kisah kewalian Guru Zuhdi di antaranya
dituturkan beberapa murid Guru Zuhdi saat datangnya Habib Abdullah Ba’alawy
dari Yaman beberapa tahun lalu.

Saat itu, Habib Abdullah Ba’alay disebut-sebut
diutus langsung para wali dari Yaman untuk bersilaturahmi kepada Wali asal
Kalimantan yakni Guru Zuhdi.

Habib Abdullah Ba’alawy juga sempat menangis
terharu ketika mengikuti pengajian malam Minggu di Masjid Jami Banjarmasin.

Baca Juga :  Pledoi Belum Siap, Sidang Yantenglie Ditunda

“Waktu itu Habib Abdullah bercerita
dirinya diutus langsung ke Banjarmasin oleh para Wali dari Yaman. Para wali
Yaman ini diutus langsung Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” ujar salah satu
santri Guru Zuhdi pada ngopibareng.id. Wallahu a’lam.

Para habib serta para wali dari beragam negara
konon juga pernah sowan ke Guru Zuhdi di Banjarmasin. Mereka biasanya Sowan ke
Guru Zuhdi dan selanjutnya berziarah ke makam Abah Guru Sekumpul.

“Ana ke sini disuruh di majelis ente karena disuruh, sambil
menunjukkan foto Abah Guru Sekumpul,” ujar Habib Umar, salah satu Habib
yang juga diyakini sebagai Wali, seperti dituturkan salah satu santri Guru
Zuhdi.

Selama ini Guru Zuhdi juga dikenal sebagai Kiai
Nyentrik. Selain mengaji dan berdakwah juga sangat dekat dengan beberapa klub
sepak bola di Kalimantan Selatan seperti Barito Putera. Guru Zuhdi juga aktif
menjadi anggota pemadam kebakaran di Banjarmasin.

Baca Juga :  Sebagian Pedagang Acuhkan Kesepakatan

Guru Zuhdi adalah putra dari KH Muhammad bin
Jafri dan Hj Zahidah binti KH Asli. Ayah Guru Zuhdi adalah ulama paling
berpengaruh di Banjarmasin. Sedangkan kakeknya, KH Asli, adalah ulama paling
disegani di Alabio.

Pendidikan formal Guru Zuhdi hanya ditamatkan
hingga Sekolah Dasar. Selanjutnya dia belajar di Pesantren Al-Falah Banjarbaru
selama dua tahun dan selanjutnya belajar sendiri kepada kakeknya langsung yakni
KH Asli.

Selain itu, Guru Zuhdi
juga pernah belajar lama dengan KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru
Sekumpul. Pengaruh Guru Sekumpul terhadap Guru Zuhdi sangatlah kuat.

UMAH Islam di Kalimantan Selatan sangat kehilangan
sosok KH Zuhdiannor atau akrab disapa Guru Zuhdi yang meninggal dunia pada
Sabtu, 2 Mei 2020.

KH Ahmad Zuhdiannor atau Guru Zuhdi adalah ulama
yang sangat disegani dan dihormati di Kalimantan Selatan.

Guru Zuhdi lahir di Banjarmasin pada 10
Februari 1972. Banyak kisah kewalian dan karomah dari Guru Zuhdi.

Beragam kisah kewalian Guru Zuhdi di antaranya
dituturkan beberapa murid Guru Zuhdi saat datangnya Habib Abdullah Ba’alawy
dari Yaman beberapa tahun lalu.

Saat itu, Habib Abdullah Ba’alay disebut-sebut
diutus langsung para wali dari Yaman untuk bersilaturahmi kepada Wali asal
Kalimantan yakni Guru Zuhdi.

Habib Abdullah Ba’alawy juga sempat menangis
terharu ketika mengikuti pengajian malam Minggu di Masjid Jami Banjarmasin.

Baca Juga :  Pledoi Belum Siap, Sidang Yantenglie Ditunda

“Waktu itu Habib Abdullah bercerita
dirinya diutus langsung ke Banjarmasin oleh para Wali dari Yaman. Para wali
Yaman ini diutus langsung Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” ujar salah satu
santri Guru Zuhdi pada ngopibareng.id. Wallahu a’lam.

Para habib serta para wali dari beragam negara
konon juga pernah sowan ke Guru Zuhdi di Banjarmasin. Mereka biasanya Sowan ke
Guru Zuhdi dan selanjutnya berziarah ke makam Abah Guru Sekumpul.

“Ana ke sini disuruh di majelis ente karena disuruh, sambil
menunjukkan foto Abah Guru Sekumpul,” ujar Habib Umar, salah satu Habib
yang juga diyakini sebagai Wali, seperti dituturkan salah satu santri Guru
Zuhdi.

Selama ini Guru Zuhdi juga dikenal sebagai Kiai
Nyentrik. Selain mengaji dan berdakwah juga sangat dekat dengan beberapa klub
sepak bola di Kalimantan Selatan seperti Barito Putera. Guru Zuhdi juga aktif
menjadi anggota pemadam kebakaran di Banjarmasin.

Baca Juga :  Sebagian Pedagang Acuhkan Kesepakatan

Guru Zuhdi adalah putra dari KH Muhammad bin
Jafri dan Hj Zahidah binti KH Asli. Ayah Guru Zuhdi adalah ulama paling
berpengaruh di Banjarmasin. Sedangkan kakeknya, KH Asli, adalah ulama paling
disegani di Alabio.

Pendidikan formal Guru Zuhdi hanya ditamatkan
hingga Sekolah Dasar. Selanjutnya dia belajar di Pesantren Al-Falah Banjarbaru
selama dua tahun dan selanjutnya belajar sendiri kepada kakeknya langsung yakni
KH Asli.

Selain itu, Guru Zuhdi
juga pernah belajar lama dengan KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru
Sekumpul. Pengaruh Guru Sekumpul terhadap Guru Zuhdi sangatlah kuat.

Terpopuler

Artikel Terbaru