Dalam upaya mengatasi tantangan pengangguran yang masih menjadi masalah di Kota Palangka Raya, pemerintah setempat telah meluncurkan sebuah inovasi yang diharapkan dapat memberikan solusi efektif. Aplikasi Digital Palangka Raya Ketenagakerjaan (Digipark) diperkenalkan sebagai platform yang dirancang untuk mempermudah akses informasi mengenai pasar kerja bagi masyarakat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu. Menekankan tentang Optimalisasi Peraturan Ketenagakerjaan dan Mendorong Partisipasi Calon Pencari Kerja. hal ini bertujuan untuk menekan angka tingkat pengangguran terbuka di wilayah Kota Palangka Raya.
Anggota Komisi II DPRD Kalteng, Wisman. Menyoroti pentingnya upaya dalam membuka lapangan kerja, sebagai kunci untuk menekan angka pengangguran khususnya di wilayah Kalteng.
Indonesia menghadapi tantangan bonus demografi yang diperkirakan berlanjut hingga 2030. Hal ini memicu kekhawatiran generasi muda akan masa depan profesional mereka, terlebih karena kecerdasan buatan (AI) yang berpotensi mengubah 70 persen pekerjaan saat ini.
Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Wisman menjelaskan, pentingnya investasi sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan pengangguran di wilayah Bumi Tambun Bungai. Pemerintah provinsi harus berperan aktif dalam menggandeng investor serta mendorong investasi di berbagai sektor guna menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Jumlah pengangguran di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) masih berada di angka puluhan ribu jiwa. Berdasarkan data terakhir yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel November 2023, per Agustus ada 93.576 orang masih mencari lapangan kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Tengah (Kalteng) Farid Wajdi menyebutkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kalteng per Agustus 2023 sejumlah 4,10 persen, turun dari angka sebelumnya 4,25 persen dibandingkan awal tahun 2023.