Kekhawatiran Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa Lebanon bakal jadi Jalur Gaza berikutnya mulai terlihat. Sampai pukul 21.00 WIB tadi malam (24/9) saja, sudah tercatat 558 orang tewas akibat serangan membabi buta Israel ke negeri tetangganya di sebelah utara itu.
Sebanyak sembilang orang tewas termasuk salah seorang anak dalam ledakan massal alat komunikasi pager di Lebanon pada Selasa 18 September 2024.
Ratusam pager tersebut milik Hizbullah yang meledak di seluruh Lebanon.Â
Serangan balasan yang dijanjikan itu datang juga. Kemarin (25/8) pasukan Hizbullah yang berbasis di Lebanon Selatan meluncurkan ratusan roket ke Israel. Serangan itu merupakan respons balasan dari Hizbullah.
Aksi biadab tak henti-hentinya dilakukan pasukan Israel, meskipun dikecam jutaan umat manusia di berbagai penjuru dunia. Kali in, pasukan zioni tersebut menggempur Sekolah Al-Falah di lingkungan Zaytoun di tenggara Kota Gaza pada Kamis malam (18/7). Akibatnya, dua warga sipil meninggal dan melukai lima orang lainnya.
Penduduk Israel di Tel Eviv dikabarkan dilanda virus mematikan sejak sebulan terakhir. Virus itu disebut Virus West Nile yang menular melalui gigitan nyamuk.Â
Dilansir dari Jerusalem Pos, terhitung sedikitnya 100 orang telah dilaporkan terinveksi penyakit tersebut. Dan delapan orang diantaranya mendapat perawatan insentif dan kiritis di Sourasky Medical Center di Tel Aviv. Rata-rata pasien yang dirawat berumut 60 tahun.Â
AKSI biadab kembali dipetunjukan oleh tantara zionis Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Sebuah rekaman video pendek beredar di media sosial, seekor anjing milik tantara zionis, dilepas untuk mengigit seorang wanita lanjut usia di Gaza Palesitna.
Pasukan Israel menewaskan sedikitnya 17 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya dalam serangan udara semalam di Jalur Gaza.Â
Serangan mematikan Israel ini terjadi di wilayah kantong yang direbut tersebut memasuki hari ke-256.
Jumlah Korban Tewas akibat pemboman Israel, Sabtu (8/6), di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah meningkat menjadi 210 orang, demikian menurut Kantor Media Pemerintah di daerah kantong Palestina yang terkepung itu.
Sejumlah sumber medis melaporkan bahwa seluruh rumah sakit di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan lumpuh, kecuali Rumah Sakit Bersalin Tal Al-Sultan. Sumber tersebut menekankan bahwa hanya Rumah Sakit Bersalin Tal Sultan yang masih berjuang untuk beroperasi dan terus melayani pasien.