26.1 C
Jakarta
Sunday, February 16, 2025

Meski Gencatan Senjata Diumumkan, Israel Masih Menyerang Gaza, 100 Warga Palestina Tewas

PROKALTENG.CO-Serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut meskipun kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan. Wafa News Agency melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan tersebut kini hampir mencapai 100 orang, dengan 21 di antaranya adalah anak-anak dan 25 wanita.

Sejak pengumuman tersebut, serangan Israel, terutama di Gaza Utara dan Gaza Selatan, telah menyebabkan banyak korban tewas, mayoritas di rumah dan tempat perlindungan yang menjadi tempat berlindung bagi masyarakat yang terjebak dalam konflik.

Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel semakin intensif, dengan artileri dan serangan drone menghantam bangunan serta fasilitas publik di wilayah Gaza.

Serangan di Khan Younis dan Nuseirat

Di Gaza Selatan, serangan udara Israel menghancurkan rumah keluarga Baraka di Khan Younis, menewaskan lima orang dan menyebabkan lebih banyak korban tertimbun di bawah reruntuhan.

Serangan juga terjadi di Kamp Pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah, di mana tembakan artileri menghujani tenda-tenda pengungsi, menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.

Baca Juga :  Sekjen PBB Kutuk Serangan Mematikan Israel di Gaza Utara

Serangan di Gaza Utara dan Tepi Barat

Di Gaza Utara, serangan Israel menewaskan setidaknya 20 orang di Jabalia, memperburuk krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Militer Israel juga melancarkan operasi di Tepi Barat yang diduduki. Tiga remaja Palestina terluka akibat tembakan pasukan Israel selama penggerebekan di Kamp Pengungsi Askar, dekat Nablus.

Penggerebekan lain juga terjadi di Kamp Pengungsi Tulkarem yang mengakibatkan bentrokan antara pasukan Israel dan pejuang Palestina.

Rumah-rumah di dekat pintu masuk utama desa Haris, barat Salfit, juga menjadi sasaran penggerebekan.

Seruan Tindakan Internasional

Organisasi hak asasi manusia Palestina, Al-Haq, mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan yang memastikan Israel mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

Al-Haq mengatakan bahwa Israel tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghormati hukum internasional atau hak asasi manusia warga Palestina.

Organisasi ini juga menyerukan embargo senjata dan sanksi ekonomi terhadap Israel serta akses media internasional dan organisasi kemanusiaan ke Gaza.

Baca Juga :  Rusia Serang Fasilitas Energi dan Militer Ukraina, Listrik pun Padam

Sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober 2023, lebih dari 46.788 warga Palestina tewas dan lebih dari 110.453 lainnya terluka.

Di sisi lain, lebih dari 1.100 warga Israel tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober, dengan lebih dari 200 orang lainnya ditawan.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa sekitar 15 anak per hari di Gaza terluka akibat serangan Israel, dengan banyak di antaranya mengalami cedera serius yang dapat mengakibatkan cacat permanen.

Netanyahu Konfirmasi Gencatan Senjata  

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan telah tercapai antara Israel dan Hamas.

Pada Jumat ini, Netanyahu mengumumkan bahwa ia akan mengadakan rapat kabinet keamanan untuk meratifikasi kesepakatan tersebut.

Namun, kesepakatan ini menghadapi tantangan internal, dengan dua menteri ultranasionalis Israel mengancam akan mundur jika kesepakatan tersebut disetujui.(jpg)

PROKALTENG.CO-Serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut meskipun kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan. Wafa News Agency melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan tersebut kini hampir mencapai 100 orang, dengan 21 di antaranya adalah anak-anak dan 25 wanita.

Sejak pengumuman tersebut, serangan Israel, terutama di Gaza Utara dan Gaza Selatan, telah menyebabkan banyak korban tewas, mayoritas di rumah dan tempat perlindungan yang menjadi tempat berlindung bagi masyarakat yang terjebak dalam konflik.

Dalam 24 jam terakhir, serangan Israel semakin intensif, dengan artileri dan serangan drone menghantam bangunan serta fasilitas publik di wilayah Gaza.

Serangan di Khan Younis dan Nuseirat

Di Gaza Selatan, serangan udara Israel menghancurkan rumah keluarga Baraka di Khan Younis, menewaskan lima orang dan menyebabkan lebih banyak korban tertimbun di bawah reruntuhan.

Serangan juga terjadi di Kamp Pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah, di mana tembakan artileri menghujani tenda-tenda pengungsi, menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.

Baca Juga :  Sekjen PBB Kutuk Serangan Mematikan Israel di Gaza Utara

Serangan di Gaza Utara dan Tepi Barat

Di Gaza Utara, serangan Israel menewaskan setidaknya 20 orang di Jabalia, memperburuk krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Militer Israel juga melancarkan operasi di Tepi Barat yang diduduki. Tiga remaja Palestina terluka akibat tembakan pasukan Israel selama penggerebekan di Kamp Pengungsi Askar, dekat Nablus.

Penggerebekan lain juga terjadi di Kamp Pengungsi Tulkarem yang mengakibatkan bentrokan antara pasukan Israel dan pejuang Palestina.

Rumah-rumah di dekat pintu masuk utama desa Haris, barat Salfit, juga menjadi sasaran penggerebekan.

Seruan Tindakan Internasional

Organisasi hak asasi manusia Palestina, Al-Haq, mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan yang memastikan Israel mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

Al-Haq mengatakan bahwa Israel tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghormati hukum internasional atau hak asasi manusia warga Palestina.

Organisasi ini juga menyerukan embargo senjata dan sanksi ekonomi terhadap Israel serta akses media internasional dan organisasi kemanusiaan ke Gaza.

Baca Juga :  Rusia Serang Fasilitas Energi dan Militer Ukraina, Listrik pun Padam

Sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober 2023, lebih dari 46.788 warga Palestina tewas dan lebih dari 110.453 lainnya terluka.

Di sisi lain, lebih dari 1.100 warga Israel tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober, dengan lebih dari 200 orang lainnya ditawan.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa sekitar 15 anak per hari di Gaza terluka akibat serangan Israel, dengan banyak di antaranya mengalami cedera serius yang dapat mengakibatkan cacat permanen.

Netanyahu Konfirmasi Gencatan Senjata  

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan telah tercapai antara Israel dan Hamas.

Pada Jumat ini, Netanyahu mengumumkan bahwa ia akan mengadakan rapat kabinet keamanan untuk meratifikasi kesepakatan tersebut.

Namun, kesepakatan ini menghadapi tantangan internal, dengan dua menteri ultranasionalis Israel mengancam akan mundur jika kesepakatan tersebut disetujui.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru