Pandemi
Covid-19 mengubah keputusan dalam keluarga termasuk keputusan untuk memiliki
atau menambah momongan. Ibu hamil adalah salah satu kelompok yang berisiko atau
rentan mengalami komplikasi jika tertular. Lantas, apakah pandemi membuat
pasangan suami istri menunda kehamilan? Dan bagaimana jika sudah dalam kondisi
hamil saat pandemi meluas?
Dalam
keterangan tertulis, Senin (28/9), Teman Bumil dan Populix melakukan survei
untuk melihat pengaruh Covid-19 terhadap keputusan untuk hamil. Survei ini
dilakukan pada tanggal 3-10 September 2020. Ada 1.754 followers Instagram atau
pengguna Teman Bumil yang mengikuti survei secara online.
Teman
Bumil juga meminta pendapat beberapa pakar untuk membahas hasil survei ini.
Terutama tentang dampak kesehatan fisik dan psikologis pandemi Covid-19, dan
dikaitkan dengan angka kehamilan. Hasilnya, dari 1.754 responden yang mengisi
survei, 77 persen adalah ibu yang sedang hamil.
Mayoritas
79 persen mulai hamil di masa pandemi Covid-19 (mulai Februari 2020). Sebagian
besar atau 69 persen adalah kehamilan spontan atau tanpa program kehamilan.
Mereka ini kebanyakan adalah pasangan yang memang belum dikaruniai anak dan tidak
berencana menunda kehamilan.
Bagaimana
dengan pasangan yang tengah menjalani promil, apakah pandemi membuat mereka
menghentikan program? Ada 19 persen ibu yang sedang menjalani promil sejak
sebelum pandemi berlangsung. Dan, 44 persen mengaku akan tetap melanjutkan
promil di masa pandemi, meskipun hampir separuhnya 61 persen mengaku memiliki
kekhawatiran dengan pandemi Covid-19. Sementara itu, 55 persen lainnya
memutuskan tidak melanjutkan promil di masa pandemi.
Alasan
Menunda Kehamilan di Masa Pandemi
Dari
peserta survei yang memang menunda kehamilan akibat pandemi Covid-19, paling
banyak beralasan takut tertular Covid-19 saat hamil dan menulari janin, dengan
presentase 53 persen. Dari hasil survei juga ditemukan, rata-rata responden
yang menunda kehamilan adalah perempuan yang bekerja, karena menyadari risiko
tertular Covid-19 lebih besar, dibandingkan dengan ibu yang merupakan ibu rumah
tangga.
Mereka
yang menunda kehamilan mengaku belum tahu sampai kapan mereka akan menunda
kehamilan. Namun sebanyak 25 persen menjawab tegas, akan menunda kehamilan
hingga pandemi Covid-19 berakhir. Agar tidak terjadi kehamilan selama pandemi
Covid-19, 43 persen wanita menggunakan alat kontrasepsi. Kondom menjadi pilihan
yang paling populer dengan persentase 47 persen, diikuti dengan IUD 27 persen,
pil KB 22 persen spermisida 3 persen, dan diafragma 1 persen.