27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Periksa Kadar Kolesterol secara Rutin, Hindari Risiko Serangan Jantung

Dokter
spesialis gizi klinik konsultan obesitas dan metabolisme, Samuel Oetoro
menyarankan Anda memeriksakan kadar kolesterol secara berkala untuk
mengenyahkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk jantung
koroner dan stroke.

’’Pemeriksaan
berkala ini penting karena peningkatan kolesterol erat hubungannya dengan
peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti
serangan jantung koroner dan stroke,’’ ujar Jumat (27/11), seperti dilansir
dari Antara.

Samuel
mengatakan, pemeriksaan berkala komponen lemak darah atau profil lipid penting
dilakukan berkala untuk mendeteksi peningkatan kadar kolesterol yang bisa saja
tidak disertai gejala.

Selain
itu, untuk mencegah kolesterol jahat naik, Anda sebaiknya tetap melakukan
aktivitas fisik dan pola makan. ’’Angka kejadian kolesterol rendah lebih jarang
ditemui dibandingkan dengan angka kejadian kolesterol tinggi. Seseorang dengan
kadar kolesterol tinggi rentan mengalami penyumbatan berbagai pembuluh arteri
dan peningkatan risiko pembentukan batu empedu,’’ kata Samuel.

Baca Juga :  Minum Rebusan Ini Bisa Atur Gula Darah, Silakan Dicoba

Dari
sisi pola makan, laman Mayo Clinic menyatakan, beberapa perubahan dalam diet
Anda dapat mengurangi kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung Anda antara
lain mengurangi lemak jenuh dan hilangkan lemak trans dalam menu makanan Anda.

Lemak
jenuh ditemukan terutama dalam daging merah dan produk susu berlemak penuh yang
bisa meningkatkan kolesterol total Anda. Mengurangi konsumsi lemak jenuh dapat
mengurangi kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.

Sebaliknya,
makanlah hidangan mengandung asam lemak omega-3 untuk kesehatan jantung
lainnya, termasuk mengurangi tekanan darah. Makanan dengan asam lemak omega-3
termasuk salmon, makarel, biji kenari, dan biji rami. Tingkatkan asupan serat
larut untuk mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah Anda. Serat
larut ditemukan dalam makanan seperti oatmeal, kacang merah, apel dan pir.

Baca Juga :  Obat Cacing Ivermectin Diklaim Bisa Mengobati Covid-19

Dari
sisi aktivitas fisik, pakar kesehatan merekomendasikan latihan setidaknya 30
menit lima kali seminggu atau aktivitas aerobik selama 20 menit tiga kali
seminggu. Selain itu, jika Anda perokok segeralah berhenti untuk meningkatkan
kadar kolesterol HDL Anda.

Data
Riset Kesehatan Dasar 2018 mengungkapkan, sekitar 35 persen penduduk Indonesia
memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal. Kondisi ini juga
diperburuk dengan prevalensi kolesterol HDL yang rendah, menurut BMC Public
Healthy tahun 2019.

Imperial
College London menyatakan Asia termasuk Indonesia, merupakan wilayah dengan penderita
kolesterol terburuk. Penelitian ini menggunakan analisis data dari 102,6 juta
orang dewasa dari 200 negara berbeda sejak 1980-2018. Kelebihan kolesterol ini
diketahui berperan dalam 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia yang
setengahnya terjadi hanya di wilayah Asia. (*)

Dokter
spesialis gizi klinik konsultan obesitas dan metabolisme, Samuel Oetoro
menyarankan Anda memeriksakan kadar kolesterol secara berkala untuk
mengenyahkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah termasuk jantung
koroner dan stroke.

’’Pemeriksaan
berkala ini penting karena peningkatan kolesterol erat hubungannya dengan
peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti
serangan jantung koroner dan stroke,’’ ujar Jumat (27/11), seperti dilansir
dari Antara.

Samuel
mengatakan, pemeriksaan berkala komponen lemak darah atau profil lipid penting
dilakukan berkala untuk mendeteksi peningkatan kadar kolesterol yang bisa saja
tidak disertai gejala.

Selain
itu, untuk mencegah kolesterol jahat naik, Anda sebaiknya tetap melakukan
aktivitas fisik dan pola makan. ’’Angka kejadian kolesterol rendah lebih jarang
ditemui dibandingkan dengan angka kejadian kolesterol tinggi. Seseorang dengan
kadar kolesterol tinggi rentan mengalami penyumbatan berbagai pembuluh arteri
dan peningkatan risiko pembentukan batu empedu,’’ kata Samuel.

Baca Juga :  Minum Rebusan Ini Bisa Atur Gula Darah, Silakan Dicoba

Dari
sisi pola makan, laman Mayo Clinic menyatakan, beberapa perubahan dalam diet
Anda dapat mengurangi kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung Anda antara
lain mengurangi lemak jenuh dan hilangkan lemak trans dalam menu makanan Anda.

Lemak
jenuh ditemukan terutama dalam daging merah dan produk susu berlemak penuh yang
bisa meningkatkan kolesterol total Anda. Mengurangi konsumsi lemak jenuh dapat
mengurangi kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.

Sebaliknya,
makanlah hidangan mengandung asam lemak omega-3 untuk kesehatan jantung
lainnya, termasuk mengurangi tekanan darah. Makanan dengan asam lemak omega-3
termasuk salmon, makarel, biji kenari, dan biji rami. Tingkatkan asupan serat
larut untuk mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah Anda. Serat
larut ditemukan dalam makanan seperti oatmeal, kacang merah, apel dan pir.

Baca Juga :  Obat Cacing Ivermectin Diklaim Bisa Mengobati Covid-19

Dari
sisi aktivitas fisik, pakar kesehatan merekomendasikan latihan setidaknya 30
menit lima kali seminggu atau aktivitas aerobik selama 20 menit tiga kali
seminggu. Selain itu, jika Anda perokok segeralah berhenti untuk meningkatkan
kadar kolesterol HDL Anda.

Data
Riset Kesehatan Dasar 2018 mengungkapkan, sekitar 35 persen penduduk Indonesia
memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari batas normal. Kondisi ini juga
diperburuk dengan prevalensi kolesterol HDL yang rendah, menurut BMC Public
Healthy tahun 2019.

Imperial
College London menyatakan Asia termasuk Indonesia, merupakan wilayah dengan penderita
kolesterol terburuk. Penelitian ini menggunakan analisis data dari 102,6 juta
orang dewasa dari 200 negara berbeda sejak 1980-2018. Kelebihan kolesterol ini
diketahui berperan dalam 3,9 juta kasus kematian di seluruh dunia yang
setengahnya terjadi hanya di wilayah Asia. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru