26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Peringatan ! Covid-19 Rentan Menyerang Orang Gemuk

ORANG
yang kelebihan berat badan alias gemuk sudah waktunya untuk waspada terhadap
covid-19. Sebab, berdasar dari kajian, orang gemuk memiliki peradangan kronis
di dalam tubuhnya sehingga, sangat berbahaya ketika terpapar Covid-19.

“Jadi orang gemuk ada peradangan kronis, kalau ini
ditambah virus peradangannya akan bertambah dan berbahaya,” ungkap Koordinator
Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Dr. Joni Wahyuhadi.
Apabila melihat data yang dihimpun dari berbagai kasus yang ada, Joni
mengatakan, angka kematian tertinggi saat ini karena faktor penyakit penyerta
(komorbid) yang diderita oleh pasien yang sudah ada sejak sebelum Covid-19.

Total 91,9 persen pasien meninggal di Jatim akibat
komorbid, sementara sisanya 8,1 persen karena virus corona dari total angka
kematian.

Baca Juga :  Terawan: Positif Covid-19 dan Kematian di RI Lampaui Dunia

Dia memerinci, dari total 91,9 persen kasus positif
dengan penyakit terbanyak adalah diabetes dengan presentase 10,9 persen, lalu
hipertensi sebanyak 10,6 persen, kemudian jantung dengan 6,1 persen, hamil 2
persen, keganasan 1,8 persen, TBC 1,5 persen, Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK/peradangan paru) 1,4 persen, ginjal 0,8 persen, hati 0,8 persen, asma 0,7
persen, dan gangguan imunologi 0,4 persen.

“Jadi hati-hati yang punya penyakit lima besar itu sebisa
mungkin memproteksi diri dengan ketat agar tidak terpapar virus,” ujar pria
yang juga Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo itu.

Namun, jika dilihat dari angka kematian komorbid di Jatim
ternyata risiko kematian tertinggi adalah ginjal yang angkanya mencapai 3,7
kali, disusul diabetes 3,4 kali, PPOK 3,2 kali, Jantung 3,1 kali, dan usia
lebih dari 60 tahun 2,9 persen. Meski lebih tinggi kematian karena penyakit
ginjal, tetapi Joni mengatakan, penyakit tersebut juga sangat berkait dengan
diabetes.

Baca Juga :  Jangan Lengah, Ini Ciri-ciri Flu yang Membahayakan

“Itu kematiannya
paling tinggi, di RSUD Dr. Soetomo pun kalau sudah HD (hemodialisa atau cuci
darah) itu sign of dead (tanda kematian). Kalau sudah progres-nya HD sangat
berbahaya dan harus mendapat monitoring ketat,” pungkasnya. 

ORANG
yang kelebihan berat badan alias gemuk sudah waktunya untuk waspada terhadap
covid-19. Sebab, berdasar dari kajian, orang gemuk memiliki peradangan kronis
di dalam tubuhnya sehingga, sangat berbahaya ketika terpapar Covid-19.

“Jadi orang gemuk ada peradangan kronis, kalau ini
ditambah virus peradangannya akan bertambah dan berbahaya,” ungkap Koordinator
Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Dr. Joni Wahyuhadi.
Apabila melihat data yang dihimpun dari berbagai kasus yang ada, Joni
mengatakan, angka kematian tertinggi saat ini karena faktor penyakit penyerta
(komorbid) yang diderita oleh pasien yang sudah ada sejak sebelum Covid-19.

Total 91,9 persen pasien meninggal di Jatim akibat
komorbid, sementara sisanya 8,1 persen karena virus corona dari total angka
kematian.

Baca Juga :  Terawan: Positif Covid-19 dan Kematian di RI Lampaui Dunia

Dia memerinci, dari total 91,9 persen kasus positif
dengan penyakit terbanyak adalah diabetes dengan presentase 10,9 persen, lalu
hipertensi sebanyak 10,6 persen, kemudian jantung dengan 6,1 persen, hamil 2
persen, keganasan 1,8 persen, TBC 1,5 persen, Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK/peradangan paru) 1,4 persen, ginjal 0,8 persen, hati 0,8 persen, asma 0,7
persen, dan gangguan imunologi 0,4 persen.

“Jadi hati-hati yang punya penyakit lima besar itu sebisa
mungkin memproteksi diri dengan ketat agar tidak terpapar virus,” ujar pria
yang juga Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo itu.

Namun, jika dilihat dari angka kematian komorbid di Jatim
ternyata risiko kematian tertinggi adalah ginjal yang angkanya mencapai 3,7
kali, disusul diabetes 3,4 kali, PPOK 3,2 kali, Jantung 3,1 kali, dan usia
lebih dari 60 tahun 2,9 persen. Meski lebih tinggi kematian karena penyakit
ginjal, tetapi Joni mengatakan, penyakit tersebut juga sangat berkait dengan
diabetes.

Baca Juga :  Jangan Lengah, Ini Ciri-ciri Flu yang Membahayakan

“Itu kematiannya
paling tinggi, di RSUD Dr. Soetomo pun kalau sudah HD (hemodialisa atau cuci
darah) itu sign of dead (tanda kematian). Kalau sudah progres-nya HD sangat
berbahaya dan harus mendapat monitoring ketat,” pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru