26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

WHO: Kematian Covid-19 Bisa 2 Kali Lipat Sebelum Vaksin Ditemukan

Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan prediksi jumlah kematian akibat Covid-19.
Angka kematian akibat Covid-19 bisa 2 kali lipat sebelum vaksin ditemukan.

Data
Worldometers menyebutkan jumlah kematian global saat ini hampir mencapai 1 juta
orang. Jumlah itu bisa 2 kali lipat sebelum vaksin ditemukan.

Kepala
Darurat WHO Dr Mike Ryan, mengatakan, angka tersebut bisa lebih tinggi tanpa
tindakan bersama secara global. Infeksi virus terus meningkat, dengan 32 juta
kasus dikonfirmasi secara global. Apalagi menjelang musim dingin.

Sejauh
ini, AS, India, dan Brasil telah mengonfirmasi kasus terbanyak, mencatat lebih
dari 15 juta kasus positif. Tetapi dalam beberapa hari terakhir, telah terjadi lonjakan
infeksi di seluruh Eropa. Kondisi ini mendorong peringatan penguncian nasional
serupa dengan yang diberlakukan pada puncak gelombang pertama pandemi.

Baca Juga :  Mengenal Terapi Oksigen Hiperbarik bagi Pengobatan Pasien Covid-19

“Secara
keseluruhan di wilayah Eropa, kami melihat peningkatan penyakit yang
mengkhawatirkan,” kata Dr. Ryan tentang lonjakan kasus yang nyata di Eropa
seperti dilansir dari BBC, Minggu (27/9).

Dia
mendesak orang Eropa untuk bertanya pada diri mereka sendiri apakah mereka
telah mematuhi protokol kesehatan. Lalu apakah sudah melakukan seperti pengujian
dan penelusuran, karantina dan jarak sosial.

“Penguncian
atau lockdown merupakan pilihan terakhir. Dan untuk berpikir bahwa kita harus
kembali pada pilihan terakhir pada bulan September ini, itu pemikiran yang
cukup serius,” kata Dr Ryan kepada wartawan di markas besar WHO di Jenewa.

“Bukan
tidak mungkin (mencapai 2 juta kematian sebelum vaksin ditemukan),” tambahnya.

Baca Juga :  Basmi Kuman dan Bau Pascabanjir Ala Sonia WIbisono

Menurutnya
vaksin yang efektif mungkin tidak cukup untuk mencegah kematian melebihi dua
juta. “Apakah kita siap melakukan apa yang diperlukan untuk menghindari angka
itu?,” tukasnya.

Di
seluruh dunia, pedoman jarak sosial yang lebih ketat dan pembatasan bisnis
diberlakukan untuk mengekang lonjakan kedua. Ahli Penyakit Menular AS Dr
Anthony Fauci, mengatakan gelombang pertama pandemi belum berakhir di AS,
karena infeksi belum cukup menurun sejak awal wabah.

“Daripada
mengatakan, ‘gelombang kedua,’ apakah kita siap menghadapi tantangan musim
gugur dan musim dingin?”, kata Dr Fauci kepada CNN.

Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan prediksi jumlah kematian akibat Covid-19.
Angka kematian akibat Covid-19 bisa 2 kali lipat sebelum vaksin ditemukan.

Data
Worldometers menyebutkan jumlah kematian global saat ini hampir mencapai 1 juta
orang. Jumlah itu bisa 2 kali lipat sebelum vaksin ditemukan.

Kepala
Darurat WHO Dr Mike Ryan, mengatakan, angka tersebut bisa lebih tinggi tanpa
tindakan bersama secara global. Infeksi virus terus meningkat, dengan 32 juta
kasus dikonfirmasi secara global. Apalagi menjelang musim dingin.

Sejauh
ini, AS, India, dan Brasil telah mengonfirmasi kasus terbanyak, mencatat lebih
dari 15 juta kasus positif. Tetapi dalam beberapa hari terakhir, telah terjadi lonjakan
infeksi di seluruh Eropa. Kondisi ini mendorong peringatan penguncian nasional
serupa dengan yang diberlakukan pada puncak gelombang pertama pandemi.

Baca Juga :  Mengenal Terapi Oksigen Hiperbarik bagi Pengobatan Pasien Covid-19

“Secara
keseluruhan di wilayah Eropa, kami melihat peningkatan penyakit yang
mengkhawatirkan,” kata Dr. Ryan tentang lonjakan kasus yang nyata di Eropa
seperti dilansir dari BBC, Minggu (27/9).

Dia
mendesak orang Eropa untuk bertanya pada diri mereka sendiri apakah mereka
telah mematuhi protokol kesehatan. Lalu apakah sudah melakukan seperti pengujian
dan penelusuran, karantina dan jarak sosial.

“Penguncian
atau lockdown merupakan pilihan terakhir. Dan untuk berpikir bahwa kita harus
kembali pada pilihan terakhir pada bulan September ini, itu pemikiran yang
cukup serius,” kata Dr Ryan kepada wartawan di markas besar WHO di Jenewa.

“Bukan
tidak mungkin (mencapai 2 juta kematian sebelum vaksin ditemukan),” tambahnya.

Baca Juga :  Basmi Kuman dan Bau Pascabanjir Ala Sonia WIbisono

Menurutnya
vaksin yang efektif mungkin tidak cukup untuk mencegah kematian melebihi dua
juta. “Apakah kita siap melakukan apa yang diperlukan untuk menghindari angka
itu?,” tukasnya.

Di
seluruh dunia, pedoman jarak sosial yang lebih ketat dan pembatasan bisnis
diberlakukan untuk mengekang lonjakan kedua. Ahli Penyakit Menular AS Dr
Anthony Fauci, mengatakan gelombang pertama pandemi belum berakhir di AS,
karena infeksi belum cukup menurun sejak awal wabah.

“Daripada
mengatakan, ‘gelombang kedua,’ apakah kita siap menghadapi tantangan musim
gugur dan musim dingin?”, kata Dr Fauci kepada CNN.

Terpopuler

Artikel Terbaru