26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Rokok Elektrik Membahayakan Kesuburan Wanita

SEMAKIN
banyak data yang menunjukkan bahwa vapeatau rokok elektrik benar-benar
burukbagi kesuburan dan kehamilan wanita. Dalam studi yang dipublikasikan di
Journal of the Endocrine Society, para peneliti mengamati efek vaping pada
tikus.

Tikus yang terpapar uap
e-rokok sebelum hamil membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil, dan kecil
kemungkinannya memiliki implan embrio di dalam rahim. Sedangkan pada tikus
hamil yang terpapar uap, janin tidak bertambah beratnya seperti pada tikus yang
tidak terpapar uap vaping.

“Kami juga menemukan
bahwa penggunaan e-rokok selama kehamilan mengubah kesehatan jangka panjang dan
metabolisme keturunan perempuan, yang memberikan efek generasi kedua seumur
hidup pada janin yang sedang tumbuh,” kata penulis studi yang sesuai,
Kathleen Caron, Ph.D., dari University of North Carolina di Chapel Hill, NC,
seperti dilansir laman Sheknows, Kamis (24/10).

Baca Juga :  Awas! Usia 40 Tahun ke Atas Miliki Potensi Besar Gagal Ginjal Loh

Tentu, penelitian ini pada
tikus, tetapi cukup meyakinkan bahwa itu harus memotivasi wanita yang mencoba
hamil atau yang ingin hamil di masa depan untuk setop menggunakan vape.

“Temuan ini penting
karena mereka mengubah pandangan kami tentang persepsi keselamatan e-rokok
sebagai alternatif dari rokok tradisional sebelum dan selama kehamilan,”
jelas Caron.

Sekain itu, vaping bisa
menyebabkan masalah menakutkan dengan perkembangan otak, pembuluh darah dan
kesehatan paru-paru. Vaping juga dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan
jantung, stroke, dan depresi. Untuk itu, orang tua harus memperhatikan
anak-anak dan remaja, yang kini semakin sering menggunakan dan kecanduan akan
vape.

Jumlah siswa sekolah menengah
yang menggunakan e-rokok kini meningkat dari 2,1 juta pada tahun 2017 menjadi
3,6 juta pada 2018, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.(fny/jpnn)

Baca Juga :  Indonesia Pakai Enam Jenis Vaksin

SEMAKIN
banyak data yang menunjukkan bahwa vapeatau rokok elektrik benar-benar
burukbagi kesuburan dan kehamilan wanita. Dalam studi yang dipublikasikan di
Journal of the Endocrine Society, para peneliti mengamati efek vaping pada
tikus.

Tikus yang terpapar uap
e-rokok sebelum hamil membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil, dan kecil
kemungkinannya memiliki implan embrio di dalam rahim. Sedangkan pada tikus
hamil yang terpapar uap, janin tidak bertambah beratnya seperti pada tikus yang
tidak terpapar uap vaping.

“Kami juga menemukan
bahwa penggunaan e-rokok selama kehamilan mengubah kesehatan jangka panjang dan
metabolisme keturunan perempuan, yang memberikan efek generasi kedua seumur
hidup pada janin yang sedang tumbuh,” kata penulis studi yang sesuai,
Kathleen Caron, Ph.D., dari University of North Carolina di Chapel Hill, NC,
seperti dilansir laman Sheknows, Kamis (24/10).

Baca Juga :  Awas! Usia 40 Tahun ke Atas Miliki Potensi Besar Gagal Ginjal Loh

Tentu, penelitian ini pada
tikus, tetapi cukup meyakinkan bahwa itu harus memotivasi wanita yang mencoba
hamil atau yang ingin hamil di masa depan untuk setop menggunakan vape.

“Temuan ini penting
karena mereka mengubah pandangan kami tentang persepsi keselamatan e-rokok
sebagai alternatif dari rokok tradisional sebelum dan selama kehamilan,”
jelas Caron.

Sekain itu, vaping bisa
menyebabkan masalah menakutkan dengan perkembangan otak, pembuluh darah dan
kesehatan paru-paru. Vaping juga dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan
jantung, stroke, dan depresi. Untuk itu, orang tua harus memperhatikan
anak-anak dan remaja, yang kini semakin sering menggunakan dan kecanduan akan
vape.

Jumlah siswa sekolah menengah
yang menggunakan e-rokok kini meningkat dari 2,1 juta pada tahun 2017 menjadi
3,6 juta pada 2018, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.(fny/jpnn)

Baca Juga :  Indonesia Pakai Enam Jenis Vaksin

Terpopuler

Artikel Terbaru