31.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

5 Manfaat Minyak Zaitun untuk Masakan Buka Puasa

DISADARI atau tidak, manfaat minyak zaitun sebanding dengan
harganya yang relatif lebih mahal dari harga jenis minyak masak lainnya. Oleh
karena itu, Anda sebenarnya tak perlu ragu merogoh kocek agak dalam demi bisa
mendapatkan manfaat sehat dari minyak zaitun untuk mengolah menu makan
sehari-hari.

Berubahnya waktu dan pola makan
saat puasa rentan membuat asupan nutrisi juga terganggu. Dengan menyiapkan
makanan buka puasa yang sehat – salah satunya dengan mengolah masakan
menggunakan minyak zaitun – sebagian masalah nutrisi ini bisa teratasi.

Minyak zaitun sangat dianjurkan menjadi
bahan dasar untuk mengolah segala sajian buka puasa. Ini karena minyak sehat
tersebut dapat memberikan manfaat berupa:

1. Menangkal radikal bebas

Minyak zaitun mengandung
antioksidan polifenol yang dapat membantu tubuh menangkal radikal bebas,
sehingga Anda terhindar dari penyakit kanker dan lain sebagainya.

Dalam 1 sendok makan minyak
zaitun, terdapat lemak total 14 gram dengan proporsi lemak jenuh 1,9 gram,
lemak tak jenuh rantai ganda 1,4 gram, dan lemak tak jenuh rantai tunggal 10
gram.

2. Memelihara kesehatan jantung

Menurut dr. Astrid Wulan
Kusumoastuti dari KlikDokter, minyak zaitun memiliki kandungan lemak tak jenuh
tunggal yang paling tinggi dibandingkan minyak masakan lainnya, yakni sebesar
77%. Hal itu membuat minyak zaitun mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL),
sehingga Anda bisa terhindar dari penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung,
serangan jantung dan stroke.

Baca Juga :  5 Gejala Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan

3. Membantu memelihara kesehatan otak

Sebuah penelitian di Lewis Katz
School of Medicine di Temple University (LKSOM) telah mengidentifikasi ramuan
khusus yang mampu melindungi seseorang dari penurunan daya ingat. Ramuan ini
adalah minyak zaitun. Melalui sebuah penelitian yang diterbitkan di Annals of
Clinical and Translational Neurology, para peneliti menemukan bahwa minyak
zaitun mampu melindungi memori, meningkatkan kemampuan belajar, serta
mengurangi pembentukan plak di otak.

“Kami menemukan bahwa minyak
zaitun mengurangi peradangan otak. Namun yang terpenting juga bisa mengaktifkan
proses yang dikenal sebagai autophagy,” kata Profesor Center for Translational
Medicine di LKSOM, Domenico Praticò, MD.

Autophagy adalah proses
pemeliharaan di dalam tubuh yang digunakan untuk mengidentifikasi dan membuang
bagian sel yang rusak. Kurangnya autophagy disebut-sebut sebagai penyebab
penumpukan sel rusak dan penuaan dini.

4. Bisa disesuaikan dengan selera

Terdapat beberapa jenis minyak
zaitun yang dijual di pasaran, antara lain: minyak zaitun extra-virgin yang
berarti hanya melalui satu kali proses, dan minyak zaitun murni.

Baca Juga :  Vaksin Covid Pertama dan Kedua Berbeda, Bolehkah? Simak Ini

Minyak zaitun extra-virgin hanya
bisa digunakan sebagai bahan saus atau salad dressing dan tidak bisa digunakan
untuk memasak karena tidak mampu bertahan di suhu yang tinggi. Untuk menggoreng
dan menumis, minyak zaitun murni adalah pilihan yang tepat.

5. Tidak cocok untuk deep frying

Dikatakan oleh dr. Nadia Octavia
dari KlikDokter, minyak zaitun memiliki titik didih yang rendah. Oleh karena
itu, minyak sehat ini tidak cocok digunakan untuk metode deep frying alias
memasak makanan dalam rendaman banyak minyak.

“Ya, bila digunakan untuk
menggoreng deep frying, minyak zaitun dapat teroksidasi dan justru berbahaya
bagi kesehatan,” jelas dr. Nadia.

Karena tidak cocok digunakan
untuk deep frying, otomatis keinginan Anda untuk membuat gorengan juga semakin
hilang. Jadi, makanan yang Anda sajikan akan jauh lebih sehat.

Manfaat minyak zaitun untuk
kesehatan amat beragam. Saat Anda menjalankan ibadah puasa seperti sekarang,
asupan nutrisi bagi tubuh sangat penting. Oleh karenanya, memilih minyak zaitun
untuk mengolah sajian buka puasa adalah alternatif yang bisa Anda coba. (KLIKDOKTER/KPC)

DISADARI atau tidak, manfaat minyak zaitun sebanding dengan
harganya yang relatif lebih mahal dari harga jenis minyak masak lainnya. Oleh
karena itu, Anda sebenarnya tak perlu ragu merogoh kocek agak dalam demi bisa
mendapatkan manfaat sehat dari minyak zaitun untuk mengolah menu makan
sehari-hari.

Berubahnya waktu dan pola makan
saat puasa rentan membuat asupan nutrisi juga terganggu. Dengan menyiapkan
makanan buka puasa yang sehat – salah satunya dengan mengolah masakan
menggunakan minyak zaitun – sebagian masalah nutrisi ini bisa teratasi.

Minyak zaitun sangat dianjurkan menjadi
bahan dasar untuk mengolah segala sajian buka puasa. Ini karena minyak sehat
tersebut dapat memberikan manfaat berupa:

1. Menangkal radikal bebas

Minyak zaitun mengandung
antioksidan polifenol yang dapat membantu tubuh menangkal radikal bebas,
sehingga Anda terhindar dari penyakit kanker dan lain sebagainya.

Dalam 1 sendok makan minyak
zaitun, terdapat lemak total 14 gram dengan proporsi lemak jenuh 1,9 gram,
lemak tak jenuh rantai ganda 1,4 gram, dan lemak tak jenuh rantai tunggal 10
gram.

2. Memelihara kesehatan jantung

Menurut dr. Astrid Wulan
Kusumoastuti dari KlikDokter, minyak zaitun memiliki kandungan lemak tak jenuh
tunggal yang paling tinggi dibandingkan minyak masakan lainnya, yakni sebesar
77%. Hal itu membuat minyak zaitun mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL),
sehingga Anda bisa terhindar dari penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung,
serangan jantung dan stroke.

Baca Juga :  5 Gejala Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan

3. Membantu memelihara kesehatan otak

Sebuah penelitian di Lewis Katz
School of Medicine di Temple University (LKSOM) telah mengidentifikasi ramuan
khusus yang mampu melindungi seseorang dari penurunan daya ingat. Ramuan ini
adalah minyak zaitun. Melalui sebuah penelitian yang diterbitkan di Annals of
Clinical and Translational Neurology, para peneliti menemukan bahwa minyak
zaitun mampu melindungi memori, meningkatkan kemampuan belajar, serta
mengurangi pembentukan plak di otak.

“Kami menemukan bahwa minyak
zaitun mengurangi peradangan otak. Namun yang terpenting juga bisa mengaktifkan
proses yang dikenal sebagai autophagy,” kata Profesor Center for Translational
Medicine di LKSOM, Domenico Praticò, MD.

Autophagy adalah proses
pemeliharaan di dalam tubuh yang digunakan untuk mengidentifikasi dan membuang
bagian sel yang rusak. Kurangnya autophagy disebut-sebut sebagai penyebab
penumpukan sel rusak dan penuaan dini.

4. Bisa disesuaikan dengan selera

Terdapat beberapa jenis minyak
zaitun yang dijual di pasaran, antara lain: minyak zaitun extra-virgin yang
berarti hanya melalui satu kali proses, dan minyak zaitun murni.

Baca Juga :  Vaksin Covid Pertama dan Kedua Berbeda, Bolehkah? Simak Ini

Minyak zaitun extra-virgin hanya
bisa digunakan sebagai bahan saus atau salad dressing dan tidak bisa digunakan
untuk memasak karena tidak mampu bertahan di suhu yang tinggi. Untuk menggoreng
dan menumis, minyak zaitun murni adalah pilihan yang tepat.

5. Tidak cocok untuk deep frying

Dikatakan oleh dr. Nadia Octavia
dari KlikDokter, minyak zaitun memiliki titik didih yang rendah. Oleh karena
itu, minyak sehat ini tidak cocok digunakan untuk metode deep frying alias
memasak makanan dalam rendaman banyak minyak.

“Ya, bila digunakan untuk
menggoreng deep frying, minyak zaitun dapat teroksidasi dan justru berbahaya
bagi kesehatan,” jelas dr. Nadia.

Karena tidak cocok digunakan
untuk deep frying, otomatis keinginan Anda untuk membuat gorengan juga semakin
hilang. Jadi, makanan yang Anda sajikan akan jauh lebih sehat.

Manfaat minyak zaitun untuk
kesehatan amat beragam. Saat Anda menjalankan ibadah puasa seperti sekarang,
asupan nutrisi bagi tubuh sangat penting. Oleh karenanya, memilih minyak zaitun
untuk mengolah sajian buka puasa adalah alternatif yang bisa Anda coba. (KLIKDOKTER/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru