27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Negara-negara Kaya Beli Lebih dari Setengah Kandidat Vaksin Covid-19

Negara-negara
kaya, di antaranya Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jepang, telah membeli
lebih dari separuh pasokan vaksin Covid-19 yang diperkirakan bakal tersedia,
demikian menurut organisasi amal antikemiskinan global Oxfam.

Negara-negara
kaya telah membeli 51 persen dari dosis kandidat vaksin Covid-19 terdepan yang
dijanjikan bakal ada, meskipun jumlah mereka hanya sekitar 13 persen dari
populasi dunia, papar Oxfam dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs
webnya pada Kamis (17/9) pekan lalu.

Lembaga
nonprofit tersebut menganalisis lima kesepakatan yang diteken antara pemerintah
dan sejumlah perusahaan farmasi, di antaranya AstraZeneca, Gamaleya/Sputnik,
Moderna, Pfizer, dan Sinovac, yang memiliki kapasitas produksi gabungan untuk
menghasilkan 5,9 miliar dosis.

Baca Juga :  Tiongkok Berharap Vaksin Covid-19 Buatannya Digunakan secara Global

Kesepakatan
pasokan vaksin telah dibuat untuk 5,3 miliar dosis, dengan 2,7 miliar di
antaranya telah dibeli oleh negara-negara dan kawasan maju, sedangkan 2,6
miliar sisanya telah dibeli oleh atau dijanjikan kepada negara-negara
berkembang termasuk India, Tiongkok, dan Brasil, menurut Oxfam.

“Akses
ke vaksin yang dapat menyelamatkan nyawa tersebut seharusnya tidak bergantung
pada di mana Anda tinggal atau berapa banyak uang yang Anda miliki,” kata
Robert Silverman, Manajer Avokasi Departemen Sektor Swasta di Oxfam Amerika,
seperti dilansir Antara dari Xinhua. “Pengembangan dan persetujuan vaksin yang
aman dan efektif sangat penting, namun yang tidak kalah pentingnya adalah
memastikan vaksin tersebut tersedia dan terjangkau untuk semua orang. Cobid-19
di mana pun itu sama.” (*)

Baca Juga :  Vape Efektif Kurangi Perokok, Begini Penjelasan Dokter

Negara-negara
kaya, di antaranya Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jepang, telah membeli
lebih dari separuh pasokan vaksin Covid-19 yang diperkirakan bakal tersedia,
demikian menurut organisasi amal antikemiskinan global Oxfam.

Negara-negara
kaya telah membeli 51 persen dari dosis kandidat vaksin Covid-19 terdepan yang
dijanjikan bakal ada, meskipun jumlah mereka hanya sekitar 13 persen dari
populasi dunia, papar Oxfam dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs
webnya pada Kamis (17/9) pekan lalu.

Lembaga
nonprofit tersebut menganalisis lima kesepakatan yang diteken antara pemerintah
dan sejumlah perusahaan farmasi, di antaranya AstraZeneca, Gamaleya/Sputnik,
Moderna, Pfizer, dan Sinovac, yang memiliki kapasitas produksi gabungan untuk
menghasilkan 5,9 miliar dosis.

Baca Juga :  Tiongkok Berharap Vaksin Covid-19 Buatannya Digunakan secara Global

Kesepakatan
pasokan vaksin telah dibuat untuk 5,3 miliar dosis, dengan 2,7 miliar di
antaranya telah dibeli oleh negara-negara dan kawasan maju, sedangkan 2,6
miliar sisanya telah dibeli oleh atau dijanjikan kepada negara-negara
berkembang termasuk India, Tiongkok, dan Brasil, menurut Oxfam.

“Akses
ke vaksin yang dapat menyelamatkan nyawa tersebut seharusnya tidak bergantung
pada di mana Anda tinggal atau berapa banyak uang yang Anda miliki,” kata
Robert Silverman, Manajer Avokasi Departemen Sektor Swasta di Oxfam Amerika,
seperti dilansir Antara dari Xinhua. “Pengembangan dan persetujuan vaksin yang
aman dan efektif sangat penting, namun yang tidak kalah pentingnya adalah
memastikan vaksin tersebut tersedia dan terjangkau untuk semua orang. Cobid-19
di mana pun itu sama.” (*)

Baca Juga :  Vape Efektif Kurangi Perokok, Begini Penjelasan Dokter

Terpopuler

Artikel Terbaru