25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ahli: Seseorang Bisa Saja Tertular Covid-19 Dua Kali Setelah 3-6 Bulan

PROKALTENG.CO
– Jika sudah pernah terinfeksi Covid-19 lalu sembuh, jangan merasa yakin bahwa
Anda tak akan tertular lagi. Seseorang diminta tak menganggap sepele apalagi
mengabaikan protokol kesehatan.

Dengan
varian baru virus Korona yang muncul saat ini dan belum semua populasi
divaksinasi, setiap orang memiliki risiko tertular Covid-19 dua kali.

Kepada
NBC 5, Direktur medis eksekutif dari Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di
Universitas Chicago Medicine dr. Emily Landon mengatakan seorang penyintas
memiliki risiko infeksi ulang.

“Yah,
sayangnya jawabannya adalah ya,” kata Landon dalam panel diskusi.

“Beberapa
orang berisiko terkena itu (dua kali),” tambahnya seperti dilansir dari NBC 5,
Senin (22/2).

Menurut
Landon, orang yang mengalami infeksi ulang kemungkinan tidak akan terkena untuk
kedua kalinya dalam 90 hingga 180 hari pertama setelah infeksi pertama mereka.
“Akan tetapi itu tidak berarti bahwa Anda boleh mengabaikan protokol
kesehatan,” kata Landon.

Baca Juga :  5 Cara Alami untuk Mengatasi Asam Urat

Landon
menambahkan bahwa beberapa varian baru yang saat ini beredar di AS lebih
mungkin menyebabkan penyakit berulang. Di Illinois, kasus varian baru yang
pertama kali dilaporkan di Inggris dan Afrika Selatan telah dilaporkan.

“Beberapa
varian yang lebih baru lebih mungkin menyebabkan penyakit berulang, dapat
terjadi pada orang yang pernah menderita Covid-19 sebelumnya,” kata Landon
kepada NBC 5.

“Jadi
sangat penting bahwa setiap orang divaksinasi. Itu benar-benar akan
meningkatkan kekebalan, bahkan begitu pula untuk penyintas. Dan itu salah satu
cara dapat memerangi dan mencoba dan menghindari tertular Covid-19 lagi,”
jelasnya.

Departemen
Kesehatan Masyarakat Illinois pekan lalu mengungkapkan bahwa kasus pertama
varian virus Korona B.1.351, yang pertama kali diidentifikasi di Afrika
Selatan, ditemukan di negara bagian tersebut. Kasus Illinois pertama yang
diketahui dari jenis yang lebih menular di Inggris diumumkan oleh pejabat
kesehatan pada 15 Januari.

Baca Juga :  Pasien Kanker dengan Keganasan Darah Paling Rentan Terinfeksi Covid-19

Varian
ketiga dari Brasil, disebut P.1, juga telah terdeteksi di AS. Menurut Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), varian virus saat ini menyebar
lebih mudah dan cepat daripada varian lain. CDC mencatat penelitian sejauh ini
menunjukkan bahwa antibodi dari vaksin virus Korona saat ini efektif mengenali
varian ini.

PROKALTENG.CO
– Jika sudah pernah terinfeksi Covid-19 lalu sembuh, jangan merasa yakin bahwa
Anda tak akan tertular lagi. Seseorang diminta tak menganggap sepele apalagi
mengabaikan protokol kesehatan.

Dengan
varian baru virus Korona yang muncul saat ini dan belum semua populasi
divaksinasi, setiap orang memiliki risiko tertular Covid-19 dua kali.

Kepada
NBC 5, Direktur medis eksekutif dari Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di
Universitas Chicago Medicine dr. Emily Landon mengatakan seorang penyintas
memiliki risiko infeksi ulang.

“Yah,
sayangnya jawabannya adalah ya,” kata Landon dalam panel diskusi.

“Beberapa
orang berisiko terkena itu (dua kali),” tambahnya seperti dilansir dari NBC 5,
Senin (22/2).

Menurut
Landon, orang yang mengalami infeksi ulang kemungkinan tidak akan terkena untuk
kedua kalinya dalam 90 hingga 180 hari pertama setelah infeksi pertama mereka.
“Akan tetapi itu tidak berarti bahwa Anda boleh mengabaikan protokol
kesehatan,” kata Landon.

Baca Juga :  5 Cara Alami untuk Mengatasi Asam Urat

Landon
menambahkan bahwa beberapa varian baru yang saat ini beredar di AS lebih
mungkin menyebabkan penyakit berulang. Di Illinois, kasus varian baru yang
pertama kali dilaporkan di Inggris dan Afrika Selatan telah dilaporkan.

“Beberapa
varian yang lebih baru lebih mungkin menyebabkan penyakit berulang, dapat
terjadi pada orang yang pernah menderita Covid-19 sebelumnya,” kata Landon
kepada NBC 5.

“Jadi
sangat penting bahwa setiap orang divaksinasi. Itu benar-benar akan
meningkatkan kekebalan, bahkan begitu pula untuk penyintas. Dan itu salah satu
cara dapat memerangi dan mencoba dan menghindari tertular Covid-19 lagi,”
jelasnya.

Departemen
Kesehatan Masyarakat Illinois pekan lalu mengungkapkan bahwa kasus pertama
varian virus Korona B.1.351, yang pertama kali diidentifikasi di Afrika
Selatan, ditemukan di negara bagian tersebut. Kasus Illinois pertama yang
diketahui dari jenis yang lebih menular di Inggris diumumkan oleh pejabat
kesehatan pada 15 Januari.

Baca Juga :  Pasien Kanker dengan Keganasan Darah Paling Rentan Terinfeksi Covid-19

Varian
ketiga dari Brasil, disebut P.1, juga telah terdeteksi di AS. Menurut Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), varian virus saat ini menyebar
lebih mudah dan cepat daripada varian lain. CDC mencatat penelitian sejauh ini
menunjukkan bahwa antibodi dari vaksin virus Korona saat ini efektif mengenali
varian ini.

Terpopuler

Artikel Terbaru