31.3 C
Jakarta
Thursday, April 17, 2025

Mengatasi Bau Mulut yang Dialami Para Penderita Diabetes

Sebagian
orang terkadang mengalami bau mulut setelah makan makanan seperti bawang putih
dan bawang bombay. Namun ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan
bau tidak sedap, salah satunya diabetes.

Bau
mulut pada penyandang diabetes terutama karena tingginya kadar keton dalam
darah. Saat terkena diabetes, tubuh menjadi resisten insulin atau tidak
menghasilkan cukup insulin.

Oleh
karena itu, sel-sel tidak mendapatkan cukup glukosa yang dibutuhkan untuk
mengisi bahan bakar tubuh. Untuk mengimbanginya, tubuh mulai membakar lemak
untuk menghasilkan energi guna menjalankan berbagai fungsi tubuh kita.

Ketika
lemak yang disimpan di dalam sel membakar alih-alih glukosa, dia menghasilkan
keton, yang mulai menumpuk di dalam darah dan urin. Tingkat keton yang tinggi
di dalam tubuh menyebabkan bau busuk itu.

Baca Juga :  4 Manfaat Konsumsi Teh Hijau untuk Kesehatan

Jadi,
penyandang diabetes perlu mengikuti rencana perawatan dokter. Sering kali, ini
berarti mengonsumsi insulin, obat untuk mengontrol gula darah dan menghentikan
ketosis terjadi, termasuk bau mulut yang dia alami menurut laman WebMD seperti
dilansir oleh Antara.

Laman
Times of India mencatat, bau busuk akibat tingginya kadar keton juga bisa
karena masalah gigi. Jadi, kondisi ini perlu dievaluasi dengan baik sebelum
sampai pada kesimpulan.

Tetaplah
menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, jangan lupa membersihkan lidah dan
membersihkan sela-sela gigi dengan benang mulut.

Pastikan
tubuh tetap terhidrasi, pantau kadar gula darah, coba konsumsi permen atau
permen karet bebas gula untuk merangsang air liur dan kunjungi dokter gigi
secara teratur

Baca Juga :  Kesehatan dan Ekonomi Aman dari Covid-19 dengan Gerakan Pakai Masker

Selain
bau mulut, keton tingkat tinggi dalam tubuh sebenarnya bisa menyebabkan kondisi
berbahaya lain yang disebut ketoasidosis diabetik (DKA).

Kondisi
ini paling sering terjadi pada orang yang menderita diabetes tipe 1 dan perlu
ditangani tepat waktu. Gejala umum keton tinggi meliput ada aroma seperti buah
manis di napas, sering buang air kecil, sakit perut, mual, atau muntah, kadar
glukosa darah tinggi dan sesak napas. (*)

Sebagian
orang terkadang mengalami bau mulut setelah makan makanan seperti bawang putih
dan bawang bombay. Namun ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan
bau tidak sedap, salah satunya diabetes.

Bau
mulut pada penyandang diabetes terutama karena tingginya kadar keton dalam
darah. Saat terkena diabetes, tubuh menjadi resisten insulin atau tidak
menghasilkan cukup insulin.

Oleh
karena itu, sel-sel tidak mendapatkan cukup glukosa yang dibutuhkan untuk
mengisi bahan bakar tubuh. Untuk mengimbanginya, tubuh mulai membakar lemak
untuk menghasilkan energi guna menjalankan berbagai fungsi tubuh kita.

Ketika
lemak yang disimpan di dalam sel membakar alih-alih glukosa, dia menghasilkan
keton, yang mulai menumpuk di dalam darah dan urin. Tingkat keton yang tinggi
di dalam tubuh menyebabkan bau busuk itu.

Baca Juga :  4 Manfaat Konsumsi Teh Hijau untuk Kesehatan

Jadi,
penyandang diabetes perlu mengikuti rencana perawatan dokter. Sering kali, ini
berarti mengonsumsi insulin, obat untuk mengontrol gula darah dan menghentikan
ketosis terjadi, termasuk bau mulut yang dia alami menurut laman WebMD seperti
dilansir oleh Antara.

Laman
Times of India mencatat, bau busuk akibat tingginya kadar keton juga bisa
karena masalah gigi. Jadi, kondisi ini perlu dievaluasi dengan baik sebelum
sampai pada kesimpulan.

Tetaplah
menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, jangan lupa membersihkan lidah dan
membersihkan sela-sela gigi dengan benang mulut.

Pastikan
tubuh tetap terhidrasi, pantau kadar gula darah, coba konsumsi permen atau
permen karet bebas gula untuk merangsang air liur dan kunjungi dokter gigi
secara teratur

Baca Juga :  Kesehatan dan Ekonomi Aman dari Covid-19 dengan Gerakan Pakai Masker

Selain
bau mulut, keton tingkat tinggi dalam tubuh sebenarnya bisa menyebabkan kondisi
berbahaya lain yang disebut ketoasidosis diabetik (DKA).

Kondisi
ini paling sering terjadi pada orang yang menderita diabetes tipe 1 dan perlu
ditangani tepat waktu. Gejala umum keton tinggi meliput ada aroma seperti buah
manis di napas, sering buang air kecil, sakit perut, mual, atau muntah, kadar
glukosa darah tinggi dan sesak napas. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru