26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kesehatan dan Ekonomi Aman dari Covid-19 dengan Gerakan Pakai Masker

Berbagai
klaster Covid-19 yang muncul di perkantoran dan industri, menunjukkan bahwa
pegawai yang sehat akan menunjang perekonomian dan kemajuan perusahaan pada
khususnya. Sebaliknya, jika karyawan sakit, maka kantor pun jadi tak produktif
bahkan ditutup sementara.

Kampanye
Gerakan Pakai Masker (GPM) bersama Gerakan Masyarakat Peduli Sesama (GMPS)
melaksanakan webinar yang bertajuk Gotong Royong Lewati Krisis.
Mengkapitalisasi Solidaritas Sosial di tengah pandemi baru-baru ini. Semua
narasumber sepakat bahwa pandemi Covid-19 merupakan bencana non-alam yang telah
memporakporandakan perekonomian. Banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan
menyeret angka kemiskinan merosot kembali ke dua digit. Belum lagi penyebaran
virus Covid-19 yang kian masif.

Penerapan
protokol kesehatan pun masih sulit dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari,
terlihat dari keseharian dilingkungan sekitar masih kurangnya kesadaran
masyarakat utuk menggunakan masker. Pandemi ini mempengaruhi kehidupan seluruh
masyarakat. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Baca Juga :  Tak Hanya Batuk dan Sesak, Kenali 3 Gejala Baru Covid-19

“Penerapan
gaya hidup baru bukan hal yang mudah dijalani, semua dituntut melakukan perubahan
untuk melaksanakan protokol kesehatan dan tetap produktif. Kendati tidak besar,
penerapan gaya hidup baru telah menggeliatkan perekonomian,” kata Ketua Umum
Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono.

Menurutnya
saat ini ada perubahan sosial yang terjadi akibat pandemi, yaitu munculnya
solidaritas sosial, pemanfaatan media digital yang meningkat. Masyarakat lebih
banyak tinggal dirumah serta adanya pergeseran pemenuhan kebutuhan. Pihaknya
menyadari bahwa garda terdepan adalah kesadaran masyarakat.

“Sebab
memakai masker dengan cara yang benar yakni menutup hidung dan mulut hingga
dagu akan mengurangi risiko penularan hingga 75 persen,” tegasnya.

Hal
senada disampaikan dalam acara yang sama dari sektor perusahaan yakni Presiden
Direktur PaninBank Herwidayatmo. Menurutnya sekarang semua masyaralat harus
bersatu mematuhi protokol kesehatan

Baca Juga :  Cobalah Ini Resep dengan Khasiat Daun Ungu untuk Atasi Wasir

“Dilema
yang terjadi saat ini adalah penderita Covid-19 makin meningkat, namun, tenaga
medis yang ada banyak berguguran karena terpapar Covid-19,” jelasnya.

Founder
benihbaik.com, Andy F Noya menilaiIndonesia memiliki modal utama untuk memutus
penyebaran Covid-19 bergotong royong membantu masyarakat terdampak pandemi. Hal
tersebut tercermin dari posisi Indonesia pada peringkat negara paling dermawan
pada tahun 2018, yang dikeluarkan dari British Charity, Charities Aid Foundation.

“Di
tengah situasi seperti ini, dengan adanya kebangkitan dari semangat gotong
royong, mudah-mudahan hal ini merupakan momentum yang bukan saja momentum untuk
bergotong royong untuk saling membantu mengatasi pandemi. Tapi, ini adalah
salah satu momentum untuk merekatkan kembali, masyarakat Indonesia yang sempat
terpecah-pecah, dan sekarang dipersatukan kembali sebagai bangsa,” tutup Andy.

Berbagai
klaster Covid-19 yang muncul di perkantoran dan industri, menunjukkan bahwa
pegawai yang sehat akan menunjang perekonomian dan kemajuan perusahaan pada
khususnya. Sebaliknya, jika karyawan sakit, maka kantor pun jadi tak produktif
bahkan ditutup sementara.

Kampanye
Gerakan Pakai Masker (GPM) bersama Gerakan Masyarakat Peduli Sesama (GMPS)
melaksanakan webinar yang bertajuk Gotong Royong Lewati Krisis.
Mengkapitalisasi Solidaritas Sosial di tengah pandemi baru-baru ini. Semua
narasumber sepakat bahwa pandemi Covid-19 merupakan bencana non-alam yang telah
memporakporandakan perekonomian. Banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan
menyeret angka kemiskinan merosot kembali ke dua digit. Belum lagi penyebaran
virus Covid-19 yang kian masif.

Penerapan
protokol kesehatan pun masih sulit dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari,
terlihat dari keseharian dilingkungan sekitar masih kurangnya kesadaran
masyarakat utuk menggunakan masker. Pandemi ini mempengaruhi kehidupan seluruh
masyarakat. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Baca Juga :  Tak Hanya Batuk dan Sesak, Kenali 3 Gejala Baru Covid-19

“Penerapan
gaya hidup baru bukan hal yang mudah dijalani, semua dituntut melakukan perubahan
untuk melaksanakan protokol kesehatan dan tetap produktif. Kendati tidak besar,
penerapan gaya hidup baru telah menggeliatkan perekonomian,” kata Ketua Umum
Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono.

Menurutnya
saat ini ada perubahan sosial yang terjadi akibat pandemi, yaitu munculnya
solidaritas sosial, pemanfaatan media digital yang meningkat. Masyarakat lebih
banyak tinggal dirumah serta adanya pergeseran pemenuhan kebutuhan. Pihaknya
menyadari bahwa garda terdepan adalah kesadaran masyarakat.

“Sebab
memakai masker dengan cara yang benar yakni menutup hidung dan mulut hingga
dagu akan mengurangi risiko penularan hingga 75 persen,” tegasnya.

Hal
senada disampaikan dalam acara yang sama dari sektor perusahaan yakni Presiden
Direktur PaninBank Herwidayatmo. Menurutnya sekarang semua masyaralat harus
bersatu mematuhi protokol kesehatan

Baca Juga :  Cobalah Ini Resep dengan Khasiat Daun Ungu untuk Atasi Wasir

“Dilema
yang terjadi saat ini adalah penderita Covid-19 makin meningkat, namun, tenaga
medis yang ada banyak berguguran karena terpapar Covid-19,” jelasnya.

Founder
benihbaik.com, Andy F Noya menilaiIndonesia memiliki modal utama untuk memutus
penyebaran Covid-19 bergotong royong membantu masyarakat terdampak pandemi. Hal
tersebut tercermin dari posisi Indonesia pada peringkat negara paling dermawan
pada tahun 2018, yang dikeluarkan dari British Charity, Charities Aid Foundation.

“Di
tengah situasi seperti ini, dengan adanya kebangkitan dari semangat gotong
royong, mudah-mudahan hal ini merupakan momentum yang bukan saja momentum untuk
bergotong royong untuk saling membantu mengatasi pandemi. Tapi, ini adalah
salah satu momentum untuk merekatkan kembali, masyarakat Indonesia yang sempat
terpecah-pecah, dan sekarang dipersatukan kembali sebagai bangsa,” tutup Andy.

Terpopuler

Artikel Terbaru