PROKALTENG.CO
– Kanker serviks bisa dicegah. Salah satu caranya dengan vaksinasi HPV (Human
Papilloma Virus). Vaksinasi penting dilakukan terutama sebelum menikah.
Vaksinasi
HPV tidak hanya mencegah bahaya kanker serviks, tetapi juga penyakit terkait
HPV lainnya. Seperti beberapa penyakit kulit dan kelamin pada pria.
Pada
diskusi virtual yang berlangsung, dr. Diana Mauria Ratna Asih, Sp. OG
mengatakan berdasarkan Center for Disease Control (CDC) Amerika Serikat, 8 dari
10 orang akan terinfeksi HPV dalam masa hidupnya. Oleh karena itu vaksinasi HPV
direkomendasikan sebagai upaya pencegahan primer.
“Vaksin HPV dapat diberikan kepada perempuan
dan pria, serta para pasangan yang memiliki rencana untuk membangun keluarga
yang sehat karena infeksi HPV juga berisiko untuk kesehatan janin,†kata dr.
Diana dalam #VaksinasiHPVSebelumMenikah: Protected Together yang diadakan
Koalisi Cegah Kanker Serviks (KICKS) bersama-sama dengan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN).
Menurutnya,
kanker serviks juga dikenal sebagai silent killer bagi kaum perempuan karena
inkubasi HPV tidak menunjukkan gejala apapun dan butuh waktu lama. Bisa juga
dibutuhkan lebih dari sepuluh tahun untuk berkembang menjadi kanker serviks.
“Seringnya
kanker serviks terdeteksi pada perempuan usia produktif, di mana perannya masih
sangat dibutuhkan dalam keluarga,†tambah dr. Diana.
Artis
Kesha Ratuliu ikut berbagi pengalamannya menjelang pernikahannya beberapa waktu
lalu. Saat mempersiapkan pernikahan beberapa waktu lalu, adik Mona Ratuliu itu
memang mencari tahu apa saja yang perlu kami lakukan khususnya dari sisi
kesehatan reproduksi.
“Ternyata
kami mendapati bahwa melakukan vaksinasi HPV pranikah sangat penting, agar
dapat mempersiapkan keluarga yang sehat berkualitas dan terlindung dari
penyakit-penyakit yang di sebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV),†jelasnya.
Untuk
itu, kata Kesha, melalui acara edukasi KICKS #VaksinasiHPVSebelumMenikah ini,
dia ingin mengajak semua perempuan dan pasangan yang akan menikah untuk segera
melakukan vaksinasi ini. “Sehingga dapat terus melindungi diri sendiri maupun
orang yang kita sayangi.
Menurut
data GLOBOCAN 2020, kanker serviks adalah kanker perempuan terbanyak kedua
dengan jumlah kasus 36.633 (17,2 persen) di Indonesia, dan membunuh 57
perempuan Indonesia setiap harinya. Angka tersebut meningkat hampir 15 persen
dari tahun 2018. Artinya, sebanyak lebih dari 21.000 keluarga di Indonesia
setiap tahunnya ditinggalkan oleh ibu, anak perempuan atau istri karena kanker
serviks, yang mengakibatkan beban sosial begitu besar bagi kelangsungan dan
kesejahteraan keluarga Indonesia ke depannya.
Padahal,
kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang dapat dicegah dengan
vaksinasi HPV. Rekomendasi vaksinasi HPV juga sejalan dengan strategi global
WHO untuk mencakup hingga 90 persen vaksinasi HPV, 70 persen cakupan skrining,
dan 90 persen akses ke perawatan terkait di semua negara.