27.3 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Kenali 2 Kelompok Faktor Risiko Pemicu Kanker Payudara Sejak Dini

Para
perempuan disarankan untuk mulai menyadari bahaya kanker payudara sejak dini.
Ada beberapa faktor risiko yang bisa diwaspadai.

Sampai
saat ini penyebab kanker memang belum diketahui. Tapi ada faktor risiko yang
bisa diketahui agar bisa mencegahnya.

Kepada
JawaPos.com, Selasa (13/10), Internis, Konsultan Hematologi dan Onkologi RS
Kanker Dharmais Jakarta dr. Ronald A. Hukom menjelaskan, faktor risiko untuk
terkena kanker payudara cukup banyak. Ada yang tak bisa dikontrol, tapi ada yang
bisa kita kendalikan sendiri.

1.
Faktor Risiko yang tidak bisa dikontrol

Jenis
Kelamin

Perempuan
mewakili 99 persen dari semua pasien kanker payudara.

Umur

Kemungkinan
terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sekitar 65 persen
wanita berusia di atas 55 tahun saat mereka didiagnosis.

Baca Juga :  Hidung Tersumbat dan Pilek Tidak Selalu Pertanda Covid-19

Riwayat
keluarga

Mutasi
gen bawaan tertentu (BRCA1 dan BRCA2) meningkatkan risiko kanker payudara.
Namun, gen ini hanya menyumbang 5-10 persen dari keseluruhan kasus. Bahkan
tanpa gen tersebut, memiliki nenek, ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan
yang didiagnosis menderita kanker payudara atau ovarium akan meningkatkan
risiko.

Dan
juga waspada riwayat kanker payudara

Jadwal
menstruasi

Mendapat
menstruasi lebih awal (sebelum usia 12 tahun) meningkatkan risiko kanker.
Menopause terlambat (setelah usia 55) meningkatkan risiko kanker payudara.

Jaringan
padat

Jaringan
payudara yang padat (termasuk payudara fibrokistik) meningkatkan risiko kanker
payudara.

2.
Faktor Risiko yang bisa dikendalikan

Riwayat
melahirkan

Perempuan
yang menunda melahirkan anak pertama atau yang tidak pernah memiliki anak
berrisiko lebih tinggi terkena kanker payudara, sebaliknya memiliki anak di
usia yang lebih muda dan menyusui menurunkan risiko terkena kanker payudara.

Baca Juga :  Awas! Jangan Campur Buah-buahan Ini, Bisa Jadi Racun

Terapi
hormonal

Perempuan
yang menjalani terapi hormonal untuk menopause berrisiko lebih tinggi terkena
kanker payudara.

Obesitas

Kelebihan
berat badan atau obesitas meningkatkan risiko kanker payudara pascamenopause.

Kurang
aktif

Ketidakaktifan
fisik meningkatkan risiko

Radiasi

Tingkat
radiasi yang tinggi di area dada sebelum usia 30 tahun meningkatkan risiko.

Asap
rokok

Ada
bukti yang menunjukkan bahwa merokok dan paparan asap tembakau mungkin meningkatkan
risiko kanker payudara.

Kontrasepsi

Penggunaan
kontrasepsi oral dapat sedikit meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Beberapa penelitian tidak menemukan adanya peningkatan risiko dari penggunaan
pil KB dan yang lainnya menunjukkan peningkatan risiko.

Para
perempuan disarankan untuk mulai menyadari bahaya kanker payudara sejak dini.
Ada beberapa faktor risiko yang bisa diwaspadai.

Sampai
saat ini penyebab kanker memang belum diketahui. Tapi ada faktor risiko yang
bisa diketahui agar bisa mencegahnya.

Kepada
JawaPos.com, Selasa (13/10), Internis, Konsultan Hematologi dan Onkologi RS
Kanker Dharmais Jakarta dr. Ronald A. Hukom menjelaskan, faktor risiko untuk
terkena kanker payudara cukup banyak. Ada yang tak bisa dikontrol, tapi ada yang
bisa kita kendalikan sendiri.

1.
Faktor Risiko yang tidak bisa dikontrol

Jenis
Kelamin

Perempuan
mewakili 99 persen dari semua pasien kanker payudara.

Umur

Kemungkinan
terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sekitar 65 persen
wanita berusia di atas 55 tahun saat mereka didiagnosis.

Baca Juga :  Hidung Tersumbat dan Pilek Tidak Selalu Pertanda Covid-19

Riwayat
keluarga

Mutasi
gen bawaan tertentu (BRCA1 dan BRCA2) meningkatkan risiko kanker payudara.
Namun, gen ini hanya menyumbang 5-10 persen dari keseluruhan kasus. Bahkan
tanpa gen tersebut, memiliki nenek, ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan
yang didiagnosis menderita kanker payudara atau ovarium akan meningkatkan
risiko.

Dan
juga waspada riwayat kanker payudara

Jadwal
menstruasi

Mendapat
menstruasi lebih awal (sebelum usia 12 tahun) meningkatkan risiko kanker.
Menopause terlambat (setelah usia 55) meningkatkan risiko kanker payudara.

Jaringan
padat

Jaringan
payudara yang padat (termasuk payudara fibrokistik) meningkatkan risiko kanker
payudara.

2.
Faktor Risiko yang bisa dikendalikan

Riwayat
melahirkan

Perempuan
yang menunda melahirkan anak pertama atau yang tidak pernah memiliki anak
berrisiko lebih tinggi terkena kanker payudara, sebaliknya memiliki anak di
usia yang lebih muda dan menyusui menurunkan risiko terkena kanker payudara.

Baca Juga :  Awas! Jangan Campur Buah-buahan Ini, Bisa Jadi Racun

Terapi
hormonal

Perempuan
yang menjalani terapi hormonal untuk menopause berrisiko lebih tinggi terkena
kanker payudara.

Obesitas

Kelebihan
berat badan atau obesitas meningkatkan risiko kanker payudara pascamenopause.

Kurang
aktif

Ketidakaktifan
fisik meningkatkan risiko

Radiasi

Tingkat
radiasi yang tinggi di area dada sebelum usia 30 tahun meningkatkan risiko.

Asap
rokok

Ada
bukti yang menunjukkan bahwa merokok dan paparan asap tembakau mungkin meningkatkan
risiko kanker payudara.

Kontrasepsi

Penggunaan
kontrasepsi oral dapat sedikit meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Beberapa penelitian tidak menemukan adanya peningkatan risiko dari penggunaan
pil KB dan yang lainnya menunjukkan peningkatan risiko.

Terpopuler

Artikel Terbaru