28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Polri Tetap Tak Beri Izin Keramaian untuk Liga 1

JAKARTA, KALTENGPOS.CO-PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan klub-klub boleh
berteriak kencang Liga 1 dan Liga 2 akan tetap dilanjutkan.

Tapi, Polri bergeming dengan tetap tak memberikan izin
keramaian. “Masih sesuai maklumat ya,” tutur Kadivhumas Polri Irjen Argo Yuwono
tadi malam.

Maksudnya, maklumat Kapolri untuk tidak memberikan izin
keramaian selama masa pilkada dan pandemi Covid-19. Maklumat itu pula yang
membuat Liga 1 yang dijadwalkan berputar lagi pada 1 Oktober oleh PSSI ditunda
sebulan. Penundaan itu pun tanpa disertai jaminan izin keramaian bakal
dikeluarkan Polri.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia memang masih
tergolong tinggi. Hari ini ada tambahan 3.906 kasus baru. Total mencapai
340.622 kasus.

Jadi, memang sangat berisiko jika liga dilanjutkan meski
tanpa penonton. Sebab, terbuka kemungkinan suporter akan tetap menyerbu stadion
tempat tim kesayangan mereka bermain. Contohnya bisa dilihat pada laga uji coba
Persija versus Bhayangkara FC di Depok akhir bulan lalu. Berstatus tertutup,
ribuan suporter membanjiri stadion tanpa bisa dibendung.

Apalagi, sudah ada tiga klub yang mengumumkan ada pemain
mereka yang positif Covid-19 hasil tes usap yang diadakan LIB. Mereka adalah
Persik Kediri, Persebaya Surabaya, dan Persipura Jayapura.

Baca Juga :  HARUS MENANG

Kemarin PSSI dan PT LIB selaku operator Liga 1 dan Liga 2
mengadakan club meeting dengan 18 klub Liga 1 di Jogjakarta. Kesepakatan
bersama yang dihasilkan, kompetisi harus dilanjutkan pada 1 November mendatang.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengungkapkan, setelah
rapat, tidak ada perbedaan pendapat soal melanjutkan kompetisi dua pekan dari
sekarang. ’’Semuanya menginginkan kompetisi tetap berjalan,’’ katanya.

Menurut Iwan Bule, sapaan akrab Mochamad Iriawan,
pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo sendiri, mendukung percepatan
sepak bola Indonesia. Artinya, klaim dia, pemerintah mendukung penuh kompetisi
dijalankan. Apalagi, kompetisi Liga 1 kali ini merupakan salah satu cara agar
timnas kelak bisa bersaing di Piala Dunia U-20 tahun depan yang akan
dituanrumahi Indonesia.

’’Kami memberikan apresiasi terhadap Pak Presiden. Beliau
sangat perhatian terhadap persepakbolaan Indonesia,’’ ucapnya.

PSSI dan LIB, tampaknya, berupaya menggunakan ’’izin” dari
Presiden Jokowi tersebut sebagai jalan pintas untuk memutar kompetisi. Bisa
jadi karena mereka gagal melobi Polri untuk memberikan izin keramaian.

Baca Juga :  Sudah Lima Hari Tak Berlatih, Begini Penjelasan Dokter Tim Soal Kondis

Menurut dia, penundaan yang ada saat ini membuat susah
banyak pemangku kepentingan sepak bola. Baik itu klub, pelatih, maupun pemain.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menyebut banyak fans
sepak bola Indonesia yang sangat ingin kompetisi kembali digulirkan. ’’Dan saya
minta dengan hormat kepada suporter, khususnya yang punya basis fans besar,
tolong ikuti anjuran dari kami selaku federasi yang dipercaya. Nonton di rumah
saja, dari televisi, karena akan disiarkan secara langsung,’’ ujarnya.

Tidak semua yang hadir di Jogjakarta kemarin seoptimistis
Iwan Bule soal lanjutan kompetisi. Direktur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo
Rhendie Arindra justru ragu Liga 1 benar-benar bisa dilanjutkan pada 1 November
mendatang. ’’Masalahnya ada di eksternal soalnya. Ada di izin kepolisian dalam
hal ini,’’ ucapnya.

Meski begitu, Tira Persikabo sendiri sangat siap
berkompetisi. ’’Kami ikuti saja hasilnya nanti. Persiapan juga sudah matang
kok,’’ imbuhnya.

JAKARTA, KALTENGPOS.CO-PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan klub-klub boleh
berteriak kencang Liga 1 dan Liga 2 akan tetap dilanjutkan.

Tapi, Polri bergeming dengan tetap tak memberikan izin
keramaian. “Masih sesuai maklumat ya,” tutur Kadivhumas Polri Irjen Argo Yuwono
tadi malam.

Maksudnya, maklumat Kapolri untuk tidak memberikan izin
keramaian selama masa pilkada dan pandemi Covid-19. Maklumat itu pula yang
membuat Liga 1 yang dijadwalkan berputar lagi pada 1 Oktober oleh PSSI ditunda
sebulan. Penundaan itu pun tanpa disertai jaminan izin keramaian bakal
dikeluarkan Polri.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia memang masih
tergolong tinggi. Hari ini ada tambahan 3.906 kasus baru. Total mencapai
340.622 kasus.

Jadi, memang sangat berisiko jika liga dilanjutkan meski
tanpa penonton. Sebab, terbuka kemungkinan suporter akan tetap menyerbu stadion
tempat tim kesayangan mereka bermain. Contohnya bisa dilihat pada laga uji coba
Persija versus Bhayangkara FC di Depok akhir bulan lalu. Berstatus tertutup,
ribuan suporter membanjiri stadion tanpa bisa dibendung.

Apalagi, sudah ada tiga klub yang mengumumkan ada pemain
mereka yang positif Covid-19 hasil tes usap yang diadakan LIB. Mereka adalah
Persik Kediri, Persebaya Surabaya, dan Persipura Jayapura.

Baca Juga :  HARUS MENANG

Kemarin PSSI dan PT LIB selaku operator Liga 1 dan Liga 2
mengadakan club meeting dengan 18 klub Liga 1 di Jogjakarta. Kesepakatan
bersama yang dihasilkan, kompetisi harus dilanjutkan pada 1 November mendatang.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengungkapkan, setelah
rapat, tidak ada perbedaan pendapat soal melanjutkan kompetisi dua pekan dari
sekarang. ’’Semuanya menginginkan kompetisi tetap berjalan,’’ katanya.

Menurut Iwan Bule, sapaan akrab Mochamad Iriawan,
pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo sendiri, mendukung percepatan
sepak bola Indonesia. Artinya, klaim dia, pemerintah mendukung penuh kompetisi
dijalankan. Apalagi, kompetisi Liga 1 kali ini merupakan salah satu cara agar
timnas kelak bisa bersaing di Piala Dunia U-20 tahun depan yang akan
dituanrumahi Indonesia.

’’Kami memberikan apresiasi terhadap Pak Presiden. Beliau
sangat perhatian terhadap persepakbolaan Indonesia,’’ ucapnya.

PSSI dan LIB, tampaknya, berupaya menggunakan ’’izin” dari
Presiden Jokowi tersebut sebagai jalan pintas untuk memutar kompetisi. Bisa
jadi karena mereka gagal melobi Polri untuk memberikan izin keramaian.

Baca Juga :  Sudah Lima Hari Tak Berlatih, Begini Penjelasan Dokter Tim Soal Kondis

Menurut dia, penundaan yang ada saat ini membuat susah
banyak pemangku kepentingan sepak bola. Baik itu klub, pelatih, maupun pemain.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menyebut banyak fans
sepak bola Indonesia yang sangat ingin kompetisi kembali digulirkan. ’’Dan saya
minta dengan hormat kepada suporter, khususnya yang punya basis fans besar,
tolong ikuti anjuran dari kami selaku federasi yang dipercaya. Nonton di rumah
saja, dari televisi, karena akan disiarkan secara langsung,’’ ujarnya.

Tidak semua yang hadir di Jogjakarta kemarin seoptimistis
Iwan Bule soal lanjutan kompetisi. Direktur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo
Rhendie Arindra justru ragu Liga 1 benar-benar bisa dilanjutkan pada 1 November
mendatang. ’’Masalahnya ada di eksternal soalnya. Ada di izin kepolisian dalam
hal ini,’’ ucapnya.

Meski begitu, Tira Persikabo sendiri sangat siap
berkompetisi. ’’Kami ikuti saja hasilnya nanti. Persiapan juga sudah matang
kok,’’ imbuhnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru